"Aaaaa, El! Gue bakal kangen banget sama lo!" Nafisa menghambur memeluknya erat, yang disambut dengan tawa ketiga sahabatnya.
El menepuk-nepuk pundak Nafisa. "Dih, apaan, sih, lo, Sa. Nanti, kan, gue balik lagi kalau libur. Kan, nggak mungkin selamanya gue di Inggris sana," balas gadis itu sambil terkekeh melihat wajah merengut Nafisa yang perlana melepaskan pelukannya.
"Ya, tetep aja kita nggak satu universitas, padahal dulu lo yang ngajak! Eh, taunya lo malah dapet beasiswa ke luar negeri, Oxford lagi, tuh!" Nafisa melanjutkan keluhannya, membuat teman-temannya kembali tertawa.
Satu tahun berlalu setelah hari itu. Banyak yang sudah berubah. Setelah Aslan pindah dari panti, Rendy akhirnya memutuskan untuk pindah dari rumah peninggalan orang tuanya menuju panti asuhan milik Oma Melati. Rendy sudah lebih banyak berubah sejak dia mendapat 'keluarga baru'. Dia menjadi sosok yang lebih dewasa, lebih penyayang, terutama pada adik tirinya, El.
Selang beberapa bulan kemudian pun, Oma Melati membawa Zia keluar dari rumah sakit dan beliau ikut tinggal di sana. Tidak terbendung rasa bersalah wanita itu saat melihat Rendy bersikap baik padanya, padahal dia pernah menghancurkan hidup remaja itu beserta ibunya. Tapi, Rendy tidak lagi menyimpan dendam, tidak lagi sakit hati. Dia sudah mengubur jauh masa lalu itu di belakang. Dia tetap memperlakukan Zia dengan baik, menunjukkan bahwa dia sudah menganggap wanita itu layaknya ibunya sendiri.
Perusahaan Juan berkembang pesat semenjak Qonita ikut membangun perusahaan yang telah dibangun oleh suaminya itu. Mereka berempat kini tinggal di rumah lama tempat semua memori keluarga kecil itu tersimpan abadi. Kali ini, tidak ada perbandingan antara Aslan dan Nathan, tidak ada yang tidak dianggap, tidak ada yang tidak menerima kasih sayang. Hubungan Aslan dan Nathan pun terus membaik seiring waktu. Pun pindahnya Nathan ke rumah keluarga aslinya tidak membuat dia melupakan Bunda Caca dan Om Rusdi yang sudah merawatnya juga. Dari Aslan, El tahu kalau pasangan tersebut beberapa kali rutin mengunjungi rumah mereka. Dan setelah penantian beberapa lama, akhirnya pasangan itu akan dikaruniai seorang anak.
Ah, iya, tentang El dan Aslan.
Aslan dan El tetap menjadi dua bintang kelas yang terus bersaing di setiap waktu. Untuk kali ini, El tidak marah atau pun merasa tersaingi lagi dengan Aslan, mereka bersiang secara sehat dan tetap saling membantu jika ada yang kesusahan. Ketika kelas 12, atas tantangan dari Aslan, El mencoba untuk mengirim aplikasi beasiswa penuh S1 di Oxford University. Dan akhirnya, dia diterima di sana di jurusan kedokteran.
"Jangan sampai kepincut sama bule-bule, ya, El. Kasian, tuh, temen gue udah gak bisa berpaling ke cewek lain lagi," canda Haziq yang langsung disambut oleh tawa kedua temannya, Azzam dan Reyhan. Mereka bertiga tampak lebih rapi dan tampan dengan kemeja putih lengkap dengan dasi dalam balutan jas hitam. Meski pun tak bisa juga menutupi tingkah absurd mereka yang sudah mendarah daging.
"Dih, kok, gue? Temen lo kali, tuh. Diem-diem nanti malah pacaran sama bule Amerika!" balas El sewot, mengundang tawa teman-temannya lagi.
Selang beberapa hari setelah El diterima di Oxford, cowok blasteran Spanyol itu membawa kabar kalau dia berhasil diterima di Harvard Business School, salah satu sekolah bisnis terbaik di dunia. Sebagai anak sulung, tentu saja Aslan didapuk sebagai penerus perusahaan ayahnya. Oleh karena itu, dia harus mulai mempersiapkan diri. Hari-harinya ke depan tentu akan lebih sibuk dan padat jika dibandingkan dengan adiknya. Nathan memilih untuk mengambil jurusan teknik elektro di UI, universitas yang sama dengan pujaan hatinya, Luna Ghazala Pradipta.
Yah, siapa sangka kalau cowok tengil seperti Nathan pada akhirnya akan berlabuh kepada gadis seperti Luna?
"Siapa yang pacaran?" Suara bariton itu refleks membuat ketujuhnya menoleh ke arah seorang cowok yang baru saja bergabung dengan mereka. Cowok itu menyugar rambutnya, lantas memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Membuat El refleks pura-pura mengalihkan pandangannya ke arah lain saat mata mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita & Luka {Tamat}
Teen FictionSMA Series 1 - Eliza & Aslan "Karena pada akhirnya luka itu yang membuat kita kuat." Tentang Eliza Lahima, gadis pemberontak dan tak tahu aturan karena kejadian buruk yang terjadi padanya di masa lalu. Ia selalu bersikap semaunya dan menganggap apa...