Tersesat 5

126 15 3
                                    

Saat Afros mencari jalan keluar, timsar juga sedang mencari Afros, ortu sedang harap-harap cemas, gunung api bromo malah menunjukkan aktivitas nya, gempa tektonik terus terjadi susul menyusul, membuat semua jadi panik, petugas memaksa ortu Afros untuk meninggalkan kaki gunung Bromo, timsar dan Jacey terpaksa menghentikan pencaharian, demi keselamatan seluruh tim, sementara Afros berusaha menuju tempat terbuka agar mudah di temukan.
"Kita ke arah sana, itu danau Ranu kumbolo, disana biasanya banyak anak mapala, kita minta bantuan disana" tutur Afgan lalu memaksa Rossa naik ke punggungnya, karena kaki Rossa terluka akibat tersandung.
*
Dengan terpaksa Rossa naik ke punggung Afgan, dengan menggendong Rossa, Afgan tetap berusaha berjalan secepat mungkin, menuju pusat perkemahan di kaki gunung Bromo yaitu Ranu kumbolo. Afros berharap di danau ranu kumbolo masih banyak orang yang berkemah. Namun perjalanan kian terjal dan menanjak membuat langkah Afgan terseok.
"Udah Gan turunin aku, InsyaAllah aku masih bisa jalan, gempa nya jg udah berhenti" ucap Rossa yang tak tega melihat Afgan harus menggendongnya di jalan yang menanjak.
"Tapi kaki kamu kan sakit" ucap Afgan menghentikan langkahnya dan menurunkan Rossa.
"Aku bisa kok, tolong kayu itu" ucap Rossa menunjuk sebatang kayu.
*
Rossa menggunakan kayu sebagai tongkat kruk, dan Afgan memapahnya, mereka berjalan beriringan di jalan setapak yang menanjak.
"Kamu tau gak Cha, jalan setapak ini ada mitosnya, bagi orang yang punya pasangan yang lewat sini, di larang menengok ke belakang, katanya bisa putus atau cintanya di tolak sama gebetannya, tapi berbanding terbalik buat yang jomblo, kalau mereka lihat kebelakang bakal dapat jodoh yang setia" tutur Afgan menceritakan mitos jalan setapak yang mereka lewati.
"Mitos kan? Nih aku nengok padahal aku punya pacar hehe" ucap Rossa berseloroh membuat Afgan tersenyum dengan terpaksa.
"Kenapa aku jadi gak suka sih denger dia ngaku punya pacar" batin Afgan yang lalu kembali memapah Rossa.
*
Di rumah keluarga Damar.
Untuk terus memantau keadaan gunung Bromo yang status nya naik menjadi siaga 2 juga menunggu kabar hasil pencarian Afros, keluarga Afgan menginap di rumah keluarga Rossa, tapi kedua mama merajuk pada para papa, karena rencana yang mereka susun kurang teliti hingga membuat anak" mereka tersesat.
"Mah udah dong ngambeknya" pinta Arman pada Ayudia sang istri, juga di lakukan oleh Damar pada Tantry.
"Aku akan memaafkan kalian kalau anakku sudah di temukan!" Tandaa Ayudia dan Tantry bersamaan.
"Nah loh kok jadi kompak?" tukas Gema ceplos membuat para papa terduduk tak berdaya.
"om, tante ini Jacey buatkan teh hangat, untuk saat ini kita gak bisa berbuat banyak, ataupun saling menyalahkan, karena itu hanya akan membuat kita kuan resah, lebih baik kita minum teh, tenangkan diri kita lalu kita berdoa agar Tuhan selalu melindungi Afgan juga Ocha dimanapun mereka berada" tutur Jacey mencoba meredam ketegangan.
*
Sementara itu Afros tiba di atas, Rossa langsung duduk bersandar di bawah pohon dan mengusap kakinya yang terasa nyeri dan kram.
"Sakit banget ya?" Tanya Afgan yang perlahan membuka balutan di kaki Rossa yang terlihat memar dan bengkak.
"Ya Allah Cha, kok jadi bengkak begini, kamu paksain sih, mana kita gak punya obat lagi.
"Di tas aku ada obat merah" ucap Rossa, membuat Afgan buru-buru menurunkan tas ransel yang di gendong nya lalu memeriksa isi tas tersebut, terdapat dompet dengan ukuran tidak terlalu besar berisi obat"an. Dengan teliti dan lembut Afgan membersihkan luka di kaki Rossa, mengobatinya lalu kembali membalutnya.
"Ya Allah Afgan baik banget dan perhatian, aku jadi merasa bersalah sama dia" batin Rossa matanya tak berpaling dari Afgan..
Tbc

CINTAKU MENTOK DI KAWIN GANTUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang