Afgan memberikan peringatan pada Rossa agar tidak masuk hutan terlalu jauh.
"Woy jangan jauh-jauh dari gue ntar nyasar nyusahin lagi" ucap Afgan "awas ada binatang, ada ular" lanjutnya lg
"Mau nakutin gue? Gak mempan teriak Rossa yang tak menyadari sudah berada di tepi sebuah lubang besar dan saat Rossa kembali melangkah kakinya terperosok "Aaaw tooloong..
"Kan baru di bilangin, dasar cewek rese" runtuk Afgan yang langsung berlari ke asal suara Rossa, tiba di tepi lubang, tampak Rossa bergelantungan memegang akar pohon.
"Ya ampun elo sih di bilangin ngeyel, raih tangan gue" ucap Afgan mengulurkan tangan nya.
"Gak nyampe" teriak Rossa mulai ketakutan dan menangis.
"Tunggu gue ambil tali di tas gue, lo bertahan" ucap Afgan lagi lalu membuka tas ransel yang tidak terlalu besar dan mengeluarkan tali, mengikat tali pada pohon lalu mulai bergelantungan di mulut lubang agar bisa meraih Rossa.
*
Hari mulai gelap Afgan masih belum bisa meraih Rossa.
"Turun dikit lg cepet aku udah gak kuat" ucap Rossa, membuat Afgan terpaksa turun lebih dalam lagi, saat berhasil meraih Rossa, tali mulai aus.
"Talinya aus Cha, kita gak mungkin naik, tali bisa putus dan itu bahaya buat kita, kita turun aja" ucap Afgan mulai mencari pijakan untuk turun.
"Tapi kita gak tau ini lubang apaan, dan dalamnya seberapa?" Ucap Rossa dengan suara bergetar ketakutan.
"Udah lo tenang dulu, ini kita sampai bawah, eh bukan ini ada celah, kita disini dulu" meraih pijakan dan menarik tali sekuat tenaga hingga putus.
"Kita butuh tali ini nanti" ucap Afgan lalu melihat sekeliling.
*
Rossa mengeluarkan hp dari tasnya dan menyalakan senter untuk melihat sekeliling mereka.
"Ini bukan sumur, ini gua Gan" ucap Rossa terus menerangi tempat tersebut.
"Kalau gitu kita bisa beristirahat di sana itu banyak batu besar bisa buat tidur" ucap Afgan lagi yang di angguki Rossa, tiba di tengah gua tampak ada tumpukan kayu bekas api.
"Pernah ada orang datang kesini" ucap Afgan, ada korek api?" Tanyanya pada Rossa, yang mengangguk dan kembali membuka tasnya lalu mengambil korek dan memberikannya pada Afgan.
"Alhamdulillah untuk malam ini kita terbebas dari rasa dingin" ucap Afgan dengan senyum.
"Ini orang ternyata baik juga" batin Rossa terus sambil memandangi Afgan yang sedang menyalakan api.
*
Di atas para penjaga pos pantau mulai kebingungan karena Afros tak kunjung melewati pos-pos mereka, yang akhirnya Dede 0emimpin mereka menemui orangtua Afros di tenda.
"Ada apa pak Dede kok kesini?" Tanya Damar yang heran melihat Dede.
"Begini pak, sesuai perjanjian anak dan calon menantu bapak akan melewati pos demi pos sebelum tengah malam hingga tiba di gubuk yang kami sediakan, tapi kok hingga selarut ini belum 1 pos pun yang mereka lewati" tutur Dede bingung.
"Apaa mereka belum sampai gubuk?" Tukas Ayudia panik "papa gimana ini?" lanjut Ayudia mempertanyakan rencana sang suami.
"Kita cari mereka!" Tandas Arman cepat, dan diangguki oleh Damar dan Gema, rombongan para papa dengan di bekali senter dan toa mulai menyusuri hutan mencari Afros, sementara para mama menunggu di tenda.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAKU MENTOK DI KAWIN GANTUNG
Fiksi PenggemarKisah sepasang anak manusia, yang terbentur tradisi kawin gantung sejak kecil, saat mereka belum mengerti apa-apa mereka di ikat sebagai jodoh lewat prosesi kawin gantung. Dan mereka terpisah dan bertemu lagi saat sudah dewasa.. gimana kisah nya. ba...