DWD - 15. Real

491 60 13
                                    

Senyuman tidak pernah hilang dari wajah Yuri saat melaksana jadwalnya hari ini. Hal itu tentunya membuat Kai merasa bingung karena tidak biasanya wanita itu tidak terlalu cerewet seperti biasanya dan lebih berfokus pada ponselnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi tadi malam sampai kakimu terkilir seperti itu?", Tanya Kai penuh selidik namun Yuri mengabaikannya sampai akhirnya pria tan itu menghentakan kakinya kencang membuat Yuri sangat terkejut.

"Aish, kau itu kenapa si? menganggu saja.", Balas Yuri membuat Kai sangat tercengang dan langsung mengambil ponsel wanita itu darinya.

"Yakk!", Yuri berusaha mengambil ponselnya dengan memukuli Kai berkali-kali.

Namun Kai sama sekali tidak menyerah dan masih terus berusaha melihat isi ponsel Yuri yang terus dilihat wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun Kai sama sekali tidak menyerah dan masih terus berusaha melihat isi ponsel Yuri yang terus dilihat wanita itu.

"Yuri-ya..", Panggil Seohyun yang baru saja masuk bersama manajernya dan mau tidak mau Yuri membenarkan posisinya.

"Kebetulan sekali kau berada disini, Oppa. Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan.", Ucap Yuri menghampiri Seohyun dan managernya.

"Berapa gaji yang kau berikan pada managermu itu?", Kai yang hampir membukan kunci ponsel Yuri mendadak terdiam dan menaruh minat pada percakapan Yuri saat ini.

"Kenapa kau penasaran akan gajiku?", Tanya Luhan, manager Seohyun.

"Pria menyebalkan itu menuntut keadilan padaku kemarin.", sindir Yuri pada Kai yang sudah berdiri di sebelahnya dan mengembalikan ponsel wanita itu.

"Hyung, beritahukan wanita menyebalkan ini betapa baiknya Seohyun noona padamu dan berapa gaji yang kau terima.", Kai yang tidak terima pun membalas sindiran Yuri membuat Seohyun dan Luhan hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua orang itu.

"Ada apa kau kemari?", Tanya Yuri karena Seohyun tiba-tiba datang ke ruang tunggunya sedangkan ia akan melakukan shooting komersial suatu produk.

"Eoh, Chanyeol mengajakmu untuk ikut perayaan berakhirnya dramaku kemarin.", Jawab Seohyun dengan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan, sedangkan Yuri hanya menatap sahabatnya itu datar.

"Bisa kau katakan padanya kalau aku tidak bisa ikut, lagipula itu acara untukmu, jadi harusnya tidak apa-apa jika aku tidak ada.", Balas Yuri membuat wajah Seohyun menjadi sumringah.

"Tapi Yuri-ya.."

"Katakan saja aku sangat sibuk akhir-akhir ini.", Potong Yuri lalu mulai membuka ponselnya lagi.

"Baiklah.", Jawab Seohyun lalu pergi meninggalkan Yuri dan Kai di ruangan itu.

"Sekarang katakan kenapa kakimu bisa terkilir? untung saja itu tidak terlalu parah dan sembuh hanya dengan kompresan es.", Kai membuka suaranya kembali dan menarik kursi untuk duduk di sebelah Yuri.

"Aku terjatuh saat berolahraga.", Jawab Yuri santai namun senyum tipis menghiasi wajahnya sangat kontras dengan jawabannya yang seharusnya wanita itu menampilkan wajah kesal atau menyesal.

Don't Worry, Dear (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang