DWD - 18. Lost

366 54 16
                                    

Kesibukan Yuri akhir-akhir ini membuatnya tidak bisa bertemu dengan Taehyung. Sesekali ia mengeluhkan jadwal padatnya pada Kai tapi pria itu malah memarahinya,
"Dasar manusia yang tidak bisa bersyukur.", katanya.

"Bisakah aku mendapatkan hari libur?", gumam Yuri seorang diri di ruang tunggunya sambil menidurkan tubuhnya di atas sofa yang ada disana.

Kai masuk setelahnya sambil meletakan kopi yang baru dibelinya ke atas meja di sebelah Yuri.

"Yuri-ya..", panggil Kai pada Yuri yang sudah membenarkan posisi duduknya dan meminum kopi yang diberikan oleh Kai tadi.

"Hm?"

"Kau lelah?"

"Tidak juga. Kenapa? Kau akan memberikan aku libur?", Yuri menanggapi pertanyaan Kai dengan santai.

"Yakk, kau pikir aku juga tidak ingin libur?! malang sekali nasibku berakhir dengan orang lambat berpikir sepertimu.", tepat setelah Kai menyelesaikan kalimatnya sebelah sandal melayang ke arahnya, jangan tanya siapa pelaku pelemparan itu. Tentu saja Yuri yang terlihat santai menikmati kopi di tangan sebelahnya sedangkan tangannya yang lain baru akan mengambil ponselnya.

"Aish.", maki Kai dan ingin membalas wanita itu lagi jika saja Bomi tidak masuk dan mengatakan Yuri dan Kai boleh pulang.

"Ayeayy!", pekik Yuri girang lalu merapikan barang-barangnya.

"Yuri-ya.", panggil suara berat seorang pria dari arah pintu membuat Yuri juga Kai mengalihkan pandangannya pada orang itu.

"Chanyeol-ah?", Yuri sedikit terkejut karena kedatangan pria itu yang tiba-tiba, dulu dia memang sering melakukannya tapi akhir-akhir ini tidak semenjak penolakannya waktu itu.

"Aku ingin mengajakmu pergi makan malam. Apa kau ada waktu?", Tanya Chanyeol. Yuri mencuri pandang pada Kai sejenak sebelum memberikan jawaban, dilihat pria itu tidak mempermasalahkan, ia pun menerima ajakan pria itu.

"Kalau begitu ayo.", Yuri menarik lengan Chanyeol agar segera keluar dari ruangan itu.

~

Makanan yang Yuri dan Chanyeol pesan sudah disajikan di depan mereka, sesekali Yuri mencuri pandang pada Chanyeol yang tidak bersuara sama sekali.

"Ada yang ingin kau tanyakan padaku?", Tanya Chanyeol menyadari Yuri yang terus melirik ke arahnya.

"Tidak, hanya merasa sepertinya kau tidak akan mengajakku makan malam secara cuma-cuma.", Jawab Yuri membuat Chanyeol terkekeh.

"Kau pasti tidak suka berlama-lama denganku ya?", Yuri menggelengkan kepalanya cepat bukan bermaksud seperti itu.

"Aku akan menyerah.", Ucap Chanyeol lagi sebelum sempat Yuri membuka mulutnya lagi.

"..dan tiga hari lagi aku akan pergi ke Amerika.", Tambahnya sampai Yuri membulatkan matanya mendengar pengakuannya yang terakhir.

"Kenapa? Apa karena aku?", Tanya Yuri. Chanyeol hanya terkekeh kecil lalu meletakkan alat makannya sambil menatap ke arah Yuri.

"Kalau kujawab tidak akan sangat terlihat jika aku berbohong. Tapi jangan khawatir, itu bukan sepenuhnya karena dirimu. Perusahaan appa yang ada di Amerika sedang berjalan tidak baik dan aku akan mengurusnya."

"Aku akan merindukanmu.", ucap Yuri yang lagi-lagi ditanggapi dengan kekehan kecil dari Chanyeol.

"Yakk, kau akan membuatku salah paham dengan perkataanmu.", tegur Chanyeol.

"..dan untuk Seohyun, aku akan berusaha untuk membuka hatiku nanti saat lukaku ini mengering.", Ucap Chanyeol. Yuri tidak bisa mengatakan apapun lagi, ia juha tidak bisa memaksakan kehendaknya supaya Chanyeol menyukai Seohyun karena itu hak masing-masing orang.

Don't Worry, Dear (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang