Padmarini November
Oleh : Moch Abdul AzizKemarin, aku melihatmu bersamanya. Terlihat asyik berbicara dan tertawa. Hal sama seperti yang kita lakukan dulu. Aku melihat dari kejauhan lalu pergi tanpa permisi. Bukan bermaksud iri atau tak punya harga diri, tetapi lebih ke introspeksi.
Bulan November telah mengingatkanku. Betapa terpukulnya aku setelah bertemu denganmu. Sajak-sajak rindu yang terlontar dari mulut manismu. Hanyalah akal bulus agar bisa memanfaatkanku. Hati ini terasa dihantam oleh jutaan duri tajam. Merasuk kedalam hati yang kini menjadi kelam.
Terimakasih atas semua panah penuh luka yang kau tancap. Dengan segala hal yang membuatku berharap hingga meratap. Bersama balutan manis yang kau lukis, dan semua kisah yang kini berujung tragis.
Bojonegoro, 12 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN NESTAPA [LENGKAP - TERBIT] ✔
Poetry[TERBIT DI UFUK MEDIA PUBLISHING] "𝙿𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗" -𝙂𝙤𝙧𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙉𝙚𝙨𝙩𝙖𝙥𝙖- 𝓑𝔂 𝓛𝓪𝓽𝓽𝓮𝓪𝔃 Start :...