101) Padmarini November

203 27 17
                                    

Padmarini November
Oleh : Moch Abdul Aziz

Kemarin, aku melihatmu bersamanya. Terlihat asyik berbicara dan tertawa. Hal sama seperti yang kita lakukan dulu. Aku melihat dari kejauhan lalu pergi tanpa permisi. Bukan bermaksud iri atau tak punya harga diri, tetapi lebih ke introspeksi.

Bulan November telah mengingatkanku. Betapa terpukulnya aku setelah bertemu denganmu. Sajak-sajak rindu yang terlontar dari mulut manismu. Hanyalah akal bulus agar bisa memanfaatkanku. Hati ini terasa dihantam oleh jutaan duri tajam. Merasuk kedalam hati yang kini menjadi kelam.

Terimakasih atas semua panah penuh luka yang kau tancap. Dengan segala hal yang membuatku berharap hingga meratap. Bersama balutan manis yang kau lukis, dan semua kisah yang kini berujung tragis.

Bojonegoro, 12 Desember 2019

GORESAN NESTAPA [LENGKAP - TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang