Anekdot Masa Lalu
Oleh: Moch Abdul AzizAku tergelincir di atas rindu yang membasahi matamu
Mata yang selama ini selalu membuatku terpaku tanpa merasa jemu
Terngiang-ngiang oleh namamu yang begitu manis saat kusandingkan di sebelah namaku
Kupikir, kamu dan aku akan melebur menjadi satu kata yaitu kita!Asumsiku melucu, saat kurasa bahwa semua tak lagi senada
Saat dirimu memilih pergi dari hati yang cukup lama kau singgahi ini
Kamu pergi tanpa permisi, sedangkan aku tetap di sini karena lupa jalan menuju arah kembali
Mungkin saja aku yang terlalu dewana, hingga diperbudak oleh rasa tak sewajarnyaBaiklah, izinkan aku menangis sambil tertawa untuk selang beberapa masa kedepan
Meski terlihat seperti orang gila, tapi lebih baik seperti ini daripada aku harus pura-pura bahagiaJikalau aku tau akhirnya akan begini, mungkin di awal aku lebih berhati-hati
Jikalau di ujung hanya berakhir nestapa, mungkin mulai saat ini aku tak akan lagi sembarangan menaruh asaBojonegoro, 26 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN NESTAPA [LENGKAP - TERBIT] ✔
Poetry[TERBIT DI UFUK MEDIA PUBLISHING] "𝙿𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗" -𝙂𝙤𝙧𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙉𝙚𝙨𝙩𝙖𝙥𝙖- 𝓑𝔂 𝓛𝓪𝓽𝓽𝓮𝓪𝔃 Start :...