Kita dan Waktu
Oleh: Moch Abdul AzizHari yang ditunggu telah tiba. Saatnya masa temu kita tersisa hanya sebatas asa. Tak apa, semua memang harus terjadi. Karena tak ada yang namanya pertemuan abadi. Terlalu rumit kisah kita untuk di jabarkan satu persatu. Pun tak mudah kita melupakan semua yang telah lalu. Pertemuan yang sangat singkat, tapi bagiku semua terasa nikmat.
Ada banyak hal, yang telah kita lakukan bersama. Berbagi cerita, mengukir cerita, bahkan membuat kita kelak akan mengingat segalanya. Biarlah, memang dalam sebuah temu pasti akan berujung pisah. Teruslah berjuang dan jalani kehidupan baru yang lebih menantang. Tapi, jangan sampai salah satu dari kita melupakan sebuah kenangan, hanya karena terjebak dalam sebuah zona yang lebih nyaman.
Percayalah, semua berawal dari senyum saat kita jumpa. Saling tersipu malu, enggan bersapa, juga saling buang muka karena tak mengenal sebelumnya. Tapi, perlahan semua berubah. Keakraban mulai merajalela. Hingga banyak hal yang membuat kita saling bertegur sapa. Senang, sedih, haru, canda, dan tawa semua telah lengkap kita jalani bersama. Bahkan, perdebatan juga saling menjadi bahan pembicaraan akibat pendapat yang bertentangan.
Keragaman itulah yang membuat kita akan mengingat nama satu persatu diantara kita. Biarlah, semua harus terjadi. Memang terlalu berat, tapi waktu harus berjalan maju. Tak mungkin kita dan waktu diam di tempat. Semangat ya, untuk kalian semua. Jalani saja hidup kita masing-masing setelah ini. Berjalan lebih mandiri dan mengikuti kata hati. Tolong ingat aku, absen nomer 20, penggemar angka dan sastra, Moch Abdul Aziz namanya.
Happy Graduation
Bojonegoro, 27 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN NESTAPA [LENGKAP - TERBIT] ✔
Poetry[TERBIT DI UFUK MEDIA PUBLISHING] "𝙿𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗" -𝙂𝙤𝙧𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙉𝙚𝙨𝙩𝙖𝙥𝙖- 𝓑𝔂 𝓛𝓪𝓽𝓽𝓮𝓪𝔃 Start :...