Dear Senja
Oleh: Moch Abdul AzizMenikmati senja yang indah rupanya membuat hatiku tergugah. Kupandangi potret kenangan kita di galeri yang tersimpan rapi dalam sanubari. Apa kabar kau yang pernah singgah lalu pergi tanpa arah? Kuingat saat awal kita bertemu. Terasa lucu namun, menyisakan akhir penuh haru.
Marilah mampir sejenak, aku rindu jamuan kopi manis berbumbu sianida milikmu itu. Apa kau lupa? Bahwa, pernah meracuniku dengan senyuman gila sampai diriku tergila-gila. Apakah aku yang terlanjur nyaman? Atau dirimu yang tak sopan pergi meninggalkan.
Akan kuikuti apa maumu sekarang? Coba duduk dan mari kita bincangkan. Bukan maksutku ingin mengusik atau terkesan kurang estetik. Lebih tepatnya, aku ingin hubungan ini berakhir dengan aman tanpa ada kesalahpahaman. Sudahlah, mungkin semua ini hanyalah kebohongan.
Bojonegoro, 14 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN NESTAPA [LENGKAP - TERBIT] ✔
Poetry[TERBIT DI UFUK MEDIA PUBLISHING] "𝙿𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗" -𝙂𝙤𝙧𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙉𝙚𝙨𝙩𝙖𝙥𝙖- 𝓑𝔂 𝓛𝓪𝓽𝓽𝓮𝓪𝔃 Start :...