❝Kalo ada cowok sama cewek lagi berdua, yang ketiga pasti setan kan?❞
┊
Mungkin malam ini dia tidak akan bergadang lagi, karena dia sekarang sudah masuk ke dalam mimpi indahnya.
Sebelum tidur, Jennie tersenyum sumringah.
'Gak sabar buat besok,'
•••
Jennie hari ini sampai dikelas sebelum jam setengah tujuh. Benar-benar sebuah keajaiban. Rambutnya ia kucir kuda dengan rapi. Tidak seperti biasanya yang hanya ia cepol asal. Bahkan ia mengurangi kadar kejudesan di wajahnya.
Kelas masih sepi. Baru dirinya dan Rowoon si juara kelas yang datang. Jennie akui Rowoon memang tampan, tapi Jennie tidak suka karena Rowoon terlalu serius. Apalagi jika sudah berduaan dengan pacar kertasnya, buku. Bukan tipe Jennie sekali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jennie," panggil Rowoon.
Jennie menengok ke arah pojok kanan depan, tempat Rowoon duduk.
"Lo gimana bisa sih pinter bahasa Inggris?" tanya Rowoon.
Gadis bersurai cokelat itu mengernyit lalu tersenyum, "Takdir mungkin," candanya.
Rowoon memasang tampang datarnya. Kemudian beranjak menghampiri Jennie.
"Kasih tau bisa kali rahasianya. . . gue juga pengen pinter," pinta Rowoon.
"Eh bambang, kurang pinter apa lo dari kelas 10 ga pernah geser dari tahta ranking 1 lo itu, huh!" sahut Jennie kesal.
"Ya tapi bahasa Inggris gue tuh kalah sama lo! Gue kan maunya diatas semua," ujar Rowoon sambil tersenyum bangga.
Jennie memutar bola matanya malas, "Ambis," tuturnya.
Sedangkan Rowoon malah tertawa puas sampai seseorang datang mengganggu percakapan antara si rajin dan si malas.
"Wih, tumben nih singa betina berangkat pagi! Kesambet apaan lo? Hahaha," ledek Taehyung yang menghampiri bangku Jennie. "Heh, Woon, ngapain lo ke kandang singa? Jadi pawang baru ya? Bhaks!" lanjutnya sambil tertawa.
Rowoon terkekeh kecil lalu menggeleng. Ia yang tak mau ikut campur akhirnya kembali ke bangkunya. Rowoon yakin pasti setelah ini akan ada perang dunia kelima.
Jennie memainkan hpnya, tanpa berniat melihat bahkan melirik musuhnya itu.
"Masih pagi. Jangan bikin gue naik darah," ujar gadis itu datar.
