rivalationship ¦ taennie✔

11; Badmood

╔═════════════════╗
-ˏˋ⋆ ᴡ ᴇ ʟ ᴄ ᴏ ᴍ ᴇ ⋆ˊˎ-
╚═════════════════╝

ᴅᴏɴ'ᴛ ꜰᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ!

|𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚏𝚘𝚛 𝚝𝚢𝚙𝚘|

↳˳⸙;; ❝ ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 ᵕ̈ ೫˚∗:

❝Apa salah terlalu risih dan terusik  dengan keberadaan orang baru disekitar sahabat kita sendiri?❞

┊

Jangan lupakan Taeyong yang sesekali mencuri pandang ke arah Jennie.

'Jennie yang demen apa tuh anak baru yang kepelet sih? Terus dari mana tuh tadi? Gansang? Kakelnya si Hyunjin dong dia?' batin Taehyung.

•••

Seulgi saat ini tengah menepati janjinya pada Taeyong. Mengajaknya berkeliling sekolah sambil menceritakan tentang anak-anak kelas 11 MIPA 2.

"Emm. . Seul, lo ceritain dong tentang anak-anak. Kalo masalah ruangan-ruangan, gue bisa baca sendiri kok. Gausah dijelasin," pinta Taeyong.

"Oke. . jadi gue mulai dari mana nih?" tanya Seulgi.

"Mulai dari lo juga gapapa kok," jawab Taeyong santai sambil melihat-lihat sekitar hingga tak sadar bahwa pipi Seulgi sudah merah padam seperti kepiting rebus.

"H—hah? G—gue mulai dari ketua aja deh!" ujar Seulgi gugup.

Taeyong masih tetap mengabsen setiap inci lorong sekolah barunya.

Seulgi mulai menjelaskan, "Jadi, ketua kelas kita itu si Jungkook yang tadi masuk bawa buku banyak tuh. Terus wakil ketua sebenernya si Nayeon—"

"Nayeon yang mana ya?" tanya Taeyong.

"Lo tadi liat cewe yang duduk sebelah Jungkook? Nah itu dia," jawab Seulgi.

"Oh, yang dateng sama Jungkook tadi kan? Yang mukanya kaya barbie?" tanya Taeyong memastikan.

"Apa? Barbie? BHAHAHAHA! Tuh preman kerempeng kek barbie? Yang bener aja, barbie mah lemah lembut, anggun. Lah dia? Kalem kaga, barbar iya!" ujar Seulgi disela-sela tawanya.

Taeyong ikut terkekeh, "Hehe, abis mukanya tuh beda. Ga kaya orang sini tau," sahutnya.

"Lisa emang bukan orang sini, dia dari Thailand. Tapi udah lama sih disini," kata Seulgi.

"Oh, namanya Lisa," gumam Taeyong.

"Napa lo? Naksir? Haha!" celetuk Seulgi asal.

"Gak lah! Tapi gue kayanya naksir yang tadi lo sebut Tom and Jerry. Tapi gatau sih. Udahlah kok malah bahas ini sih," kata Taeyong.

'Jennie?' batin Seulgi.

Seulgi memaksakan senyumnya. Entah kenapa ada secuil hatinya yang remuk. Tapi Seulgi juga tidak yakin dengan itu.