Chapter Fifteen | Revisi Ulang

23.5K 901 12
                                    

Haiii

Langsung aja ya.

Btw fyi ya, di part ini mungkin akan ada mengandun unsur 18+ so be smart guys!

Happy Reading

I Love You, My Bastard

Can I trust this bad guy? -Larina

Dirimu

"Aku ingin dirimu. Tubuhmu. Larina."

Larina tak bisa bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, bahkan kini bola matanya sudah mendobrak untuk keluar dari tempatnya.

Sedangkan di depannya, Alfero menyeringai.

"Kenapa Larina? kau kan istriku. Bukankah untuk seorang istri, permintaan ku barusan adalah hal yang wajar?"

Bodoh. Larina berteriak dalam hati, tidak tau kah pria ini bahwa ucapannya barusan sudah membuat tubuh Larina sekaku buku baru.

Memang tidak ada yang salah dengan permintaannya barusan, hanya saja ditengah sikap keduanya yang tak baik. Permintaan itu seakan menjadi hal paling aneh yang pernah Larina dengar.

Larina jelas tidak bodoh, dirinya tau bahwa pria seperti Alfero tidak akan berbaik hati jika tidak memiliki maksud dan tujuan. Dirinya hanya tidak ingin membuat sebuah kebodohan dengan terlena oleh ucapan pria ini.

Alfero kembali menurunkan kepalanya ke ceruk leher Larina, menghirup aroma lavender yang menyeruak, keluar dari tubuh Larina.

Aroma yang kini mulai menjadi candu untuk Alfero. Sedangkan Larina, wanita itu memasang siaga satu, ia tidak boleh terlena kepada pria ini.

"Apa yang kau pikirkan? Hmmm." Ditengah kesibukan menghirup tubuh Larina, Alfero sedikit mengangkat kepalanya. Menatap gurat kecemasan dari wanita tersebut.

Alfero paham dengan reaksi Larina, wanita itu pasti sedang memasang tameng agar tidak terlihat menginginkannya. Walaupun Alfero tau, Larina sudah jauh sangat menyukainya. Selain itu, Alfero juga tidak mengerti kenapa dirinya mendapat dorongan seperti ini. Alfero hanya merasa, ada bagian yang salah dalam dirinya jika berhadapan langsung dengan wanita ini.

Selama beberapa menit mereka sama-sama terdiam, Larina dengan pikiran berkecamuknya dan Alfero dengan indra penciumannya yang mengendus setiap inci leher Larina.

Larina berusaha lepas, tapi kukungan Alfero di perutnya membuatnya sulit bergerak. Hingga pria itu kembali menegapkan kepalanya, menatap dalam manik biru laut miliknya. Kemudian, mengutarakan sesuatu yang membuat wanita itu kepalang kaget.

"Aku ingin dirimu, Larina. Aku ingin menyentuhmu sebagaimana seorang suami kepada istrinya."

"Al, kau." Suara Larina tercekat hebat, getaran itu kembali lagi. Sedangkan Alfero, menatap sungguh-sungguh mata wanita itu. Mengisyaratkan keinginannya yang sudah lama terpendam.

"Iya aku ingin Larina, sudah lama aku menginginkannya," seru Alfero menyambung ucapan Larina. "Aku terlalu naif jika mengatakan aku tidak ingin menyentuhmu, aku juga lelaki normal. Walaupun pernikahan ini tidak didasari apapun, tapi aku tetap memiliki hak secara khusus untuk memintanya." Lanjutnya. Larina terdiam mencerna kalimat yang lebih terdengar sebagai pernyataan yang egois.

I LOVE YOU, MY BASTARD (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang