Chapter Eighteen | Revisi

20.5K 797 10
                                    

HII WELCOMEBACK.

Seperti janjiku, up 3 part yaaaa, kalo kalian baru baca dua di midnite ini berarti sisanya bsk, soalnya mungkin aku ketiduran😭👊🏻

Hope u guys like it, jangan lupa tap star and tinggalin komen yaa <33

Wuffyu

Happy Reading

I Love You, My Bastard
----

Decitan ban mobil yang bersentuhan dengan aspal memekikan telinga Alfero. Tapi, pria itu nampak tidak peduli. Dengan wajah yang mengeras, Alfero memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah tua yang terletak jauh   dari peradaban kota.

Wajah pria itu penuh emosi dan dendam, dengan tenaga penuh Alfero membuka pintu mobilnya. Masuk ke dalam rumah tua tersebut dengan langkah lebar , ia menggulung lengan bajunya saat sudah berada di depan
pintu.

Siap menghajar siapapun yang ada dibaliknya.

Dengan penuh emosi Alfero membuka pintu tersebut, membuat beberapa penjaga yang tengah duduk di ruang utama menatap tajam ke arah dirinya.

"WHERE'S YOUR FREAKING BOSS?"

Dengan suara lantang pria dengan balutan kemeja acak-acakan itu menatap nyalang satu-persatu penjaga ada. Alfero mengamuk, tangannya dengan ringan menghempaskan semua benda yang ia lewati.

"KATAKAN!!! DIMANA BOSS KEPARAT MU ITU!!!???"

"Well... well. Sepertinya aku kedatangan tamu."

Alfero menyeringai saat suara yang tak asing menyapa indra pendengarannya.

Dia yang Alfero cari.

Alfero membalikkan badannya, langsung mendapati seorang tua bangka yang disanggah sebuah tongkat besi.

Alfero terkekeh nyaring, "aku lebih suka disebut malaikat pencabut nyawamu, daripada tamumu," serunya sebelum melangkah kearah tua bangka tersebut.

"Kau tua bangka keparat, yang seharusnya sudah ditimbun tanah."

Dengan gerakan cepat, Alfero menaikkan tinjunya. Berniat melayangkan serangan kepada tua bangka tersebut. Tapi, belum sempat tinjuannya menyapa. Seorang bodyguard menarik Alfero, membawa pria itu agar sedikit menjauh dari Tuannya. Sedangkan, satu orang lain berada di depan Alfero. Berniat menghabisi dirinya sebelum ia menghabisi Tuan mereka.

Alfero yang sudah jelas memiliki kemampuan bela diri yang sangat cukup, dengan mudah menendang lawannya yang berada di depan. Membuat dirinya melayang begitu saja. Setelah lawan dihadapannya jatuh, Alfero membenturkan kepalanya kebelakang. Membuat pria tersebut terhuyung dan terpaksa melepaskan cengkramannya.

Alfero dengan gesit menendang aset pria itu, membuatnya kembali meringis dan tersungkur.

Setelah dirasa beres dengan keduanya, Alfero kembali melangkah cepat. Urusannya bukanlah untuk meladeni orang-orang tidak penting barusan.

"Aku akan membunuhmu, tua bangka bajingan."

Bugh..!!!

Belum sampai langkahnya, punggung Alfero kembali dihantantam oleh sikut seseorang. Memaksa pria itu untuk tersungkur kelantai.

Bugh...!!!

Alfero kembali mendapat pukulan di belakang lehernya, kepala pria itu terasa pening. Alfero lupa bahwa pengawal sialan pria ini, tidak hanya satu dua orang. Jumlah mereka pasti sangatlah banyak, dan dirinya tidak mempertimbangkan semua ini.

I LOVE YOU, MY BASTARD (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang