TADAAAA!!!! PART TERAKHIR UNTUK HARI INI, INSYA ALLAH KU UP BESOK MALEM YOOOO!! <33
-~ Happy Reading~-
I Love You, My Bastard.
"Not all things can be shared."
Larina terpaksa membuka matanya yang masih sangat berat, ia terus memegangi perutnya yang tiba-tiba merasa mual. Ia menoleh dan mendapati Alfero yang masih tertidur pulas sembari memunggunginya.
Tidak mau merusak kenyamanan tidur suaminya, Larina akhirnya berdiri perlahan dari tempat ternyaman di seluruh dunia itu. Ia berdiri dan berjalan perlahan-lahan menuju kamar mandi. Membuat gerakan layaknya kungkang agar menimalisir atensi dari Alfero.
Setelah sampai di depan pintu kamar mandi, Larina segera membukanya dan berjongkok di depan kloset. Ia memijat ceruk belakang lehernya, berusaha memuntahkan rasa mual yang sejak tadi mengganggunya.
Selama lima belas menit, Larina berusaha mengeluarkan seluruh isi perutnya. Makan malam nikmatnya tadi terasa sia-sia ketika semua itu terbuang sekarang. Binar tak rela keluar dari netranya, merasakan perutnya sekarang terasa terlilit karena semuanya sudah terbuang begitu saja. Larina bangkit dari tempatnya. Memencet tombol plush yang berada diatas klosetnya.
Helaan nafas lega keluar, saat merasakan perutnya yang tidak lagi semual tadi. Larina Kemudian melangkah ke wastafel untuk mencuci tangan sebelum kembali ke atas kasur.
"Kenapa tidak membangunkan?"
Larina melompat dari tempatnya saking kagetnya, dengan suara berat itu, ia mengangkat wajahnya dan langsung mendapati pantulan wajah suaminya yang tengah bersandar di dinding.
Sejak kapan pria itu bangun?
Dapat Larina lihat wajah ngantuk Alfero yang ia paksakan untuk bangun.
Larina berdehem, mengabaikan pertanyaan sang suami barusan.
"Larina?!" Kali ini suara Alfero terdengar lebih tegas, pria itu menegapkan tubuhnya. Menatap tak sabar Larina yang masih sibuk mengusap sabun pada telapak tangannya.
"Kau tadi kan masih tidur Al, aku tidak tega membangunkanmu," jawab Larina akhirnya, ia menatap Alfero sebentar lewat ekor matanya.
Mendengar itu Alfero menghela nafas pelan, ia melangkah mendekati Larina kemudian memutar tubuh wanita itu.
"Hei.." Alfero mengangkat wajah Larina, menatap lekat-lekat pupil yang dikelilingi warna biru laut. "Jangan seperti ini Larina, jangan pernah merasa sungkan kepadaku. Kamu istriku, dan kamu kewajibanku. Di dalam situasi seperti ini kamu harus membangunkanku, jangan merasa tidak tega. Atau aku yang akan menyesal nantinya. Aku benar-benar tidak akan memaafkan diriku jika ada sesuatu yang buruk terjadi kepadamu." Alfero mengusap wajah Larina. Matanya yang menyiratkan kelelahan berusaha untuk tersenyum.
Mendengar hal itu, Larina tidak bisa untuk tidak merasa terharu. Ini sudah beberapa kali Alfero berbicara dengan kalimat yang panjang dan sangat menenangkan. Membuat Larina rasanya ingin memeluk pria itu seharian lamanya.
"Maaf ya, aku hanya tidak tega. Kau terlihat sangat pulas." Larina mengalungkan tangannya pada leher Alfero. Tersenyum lembut, berusaha menenangkan pria itu yang terlihat sedikit khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, MY BASTARD (REVISI)
Romancecomplete, tapi sedang tahap revisi jadi diupdate pelan-pelan ya☺️🙏🏻 Jangan lupa Vote dan Komen. #1 billionaire #1 married ---- Sialan. 'Milik ku' Tiba-tiba kata itu terngiang-ngiang dikepala ku. Aku mencoba menepisnya tapi, 'Milik ku' SIAL! --- ...