6

3K 131 4
                                    

3 minggu kemudian

Alany merasakan mual yang mendadak menyerang perutnya, Alany memuntahkan hanya cairan putih tidak ada apa apanya, namun keanehan ini sudah muncul beberapa hari lalu, hingga tiba tiba melintas dalam otaknya apakah?

deg

Alany berpikir sejenak apakah ia hamil? Anak Aldo? Tuhan sungguh Alany tidak ingin itu terjadi, ketakutan mendadak menyerang fikirannya, sunggu dengan ia gemetaran sekarang. Alany gusar menatap wajahnya didepan wastafel kamar mandinya, sangat gusar. Karena fikiranya itu Alany berniat untuk mengecek keadaannya. Namun Alany tidak tau caranya, Alany mencoba mengecek laptopnya lalu browsing tentang cara mengecek kehamilan

Dan salah satunya adalah mengunakan testpack, Alany sendiri tidak tahu testpack itu apa, lalu Alany binggung mendapatkan benda itu dari mana.

Kemudian Alany mencari lagi hingga akhirnya ia mengtahui semuanya, mulai dari cara memakainya, dan di mana mendapatkannya. Namun Alany binggung bagaimana cara membeli benda itu di apotik hingga ia berniat besok sepulang sekolah membeli benda itu di apotik sekitaran sekolah.

 ****

Kringggg

bel istirahat sudah berbunyi Alany dan Sella pun ingin segera ke kantin

"yuk ke kantin La" Ajak sella menarik tangan Alany lalu menuju kantin dengan segera, Alany hanya mengikuti langkah kaki Sella dan menunduk sebenarnya  Alany takut untuk ke kantin, takut bertemu dengan Aldo kakak kelas yang merengut paksa ke perawanannya

Alany dan Sella duduk di kursi kosong kantin lalu seperti biasa Sella memesan makanan, Sella mengerti keadaan Alany ia tidak mungkin membiarkan temanya itu memesan makanan sendiri, bisa bisa hingga akhir tahun baru sampai pesananya.

Alany yang ditinggal sella memesan makananpun hanya menunduk ia memikirkan bagaimana kehidupannya  kedepan nanti, bagamana semua ini akan ia lanjutkan kedepannya, bagai benang kusut yang tak berujung Alany hanya mampu menekan semua ketakutannya dalm memori, tangis itu kini sudah memudar, hilang berganti kecemasan.

Semua mimpi Alany akan lenyap tentunya, harapanya untuk menjadi psikolog hancur sudah

Alany menghembuskan nafasnya kasar hingga ia mendengar bunyi seseorang datang dengan membawa mangkuk bakso dan siomay dan itu sella tentunya, Sella menyodorkan mangkuk siomay pada Alany dan kemudian bertanya

"Ala tumben mau siomay" Tanya sella

"Lagi pengen aja" balas Alany hanya mengaduk aduk siomaynya, Sella hanya mengganguk dan mulai memakan bakso  miliknya namun saat bakso milik sella habis siomay milik Alany masih terus di aduk aduk oleh Alany

"Ala kalo gak mau makan jangan di aduk aduk gitu pusing entar siomaynya" ucap sella  kemudian Alany tersadar dan tersenyum kecut unutk menutupi raut wajahnya

"Ala lupa sell maaf" ucap Alany kemudian mulai memakan siomaynya  meski sedikit terpaksa, Sella yang melihat itu pun tersenyum, dalam hati kecil Sella ia tahu Alany memiliki masalah karena itu dapat di baca dari tatapannya. Namun sella tidak ingin memaksa Alany ia ingin membiarkan terbuka padanya.

 ****

Kringg

Bel pulang sekolah berbunyi, tanda bahwa semua siswa SMA Garuda di perbolehkan pulang. Alany merapikan bukunya dan segera pamit pulang pada Sella, Sella sempat menanyakan mengapa Alany terburu buru tapi Alany hanya beralasan bahwa ayahnya menjemput dirinya lebih cepat padahal Alany ingin membeli testpack di apotik dekat sekolahnya.

Alany berjalan melalui gerbang belakang agar tidak ada yang tau kemudian Alany berjalan ke apotik dekat sekolahnya namun Alany tak sadar ia di ikuti oleh seseorang

saat sampai di apotik Alany menuliskan apa yang ingin dia beli di atas buku lalu memberikannya pada sang penjual

Alany tersenyum kecut saat mendapatkan benda itu, ia memandanginya sejenak. Tanpa sadar Alany ditatap seseorang dari dekat, dengan kecemasan yang sama.

"lo ngapain beli itu hah?" tanya seseorang menahan teriakannya agar tak membuat keributan, ia mencengram tangan Alany hingga gadis itu meringis lalu membawanya sedikit menjauh dari apotik menuju pinggir pertokoan

Ia adalah Aldo. Aldo mengikuti Alany saat pulang sekolah, namun ia terkejut saat gadis itu ke apotik dan membeli sesuatu dan saat di ketahui sesuatu itu adalah testpack

Alany ketakutan, ia menangis, dan berjongkok sambil memeluk dengkulnya. Aldo yang melihat itupun membiarkan Alany lalu merebut sesuatu yang di pegang Alany

"lo hamil?" tanya Aldo ikut berjongkok dan mengusap lembut wajah Alany, namun sungguh Alany malah semakin takut dan menangis sejadi jadinya

"GUA TANYA ALANY" bentak Aldo kesel saat Alany malah semakin menangis, Alany pun hanya menjawab dengan mengangkat bahu tanda bahwa dia tidak tahu

"lo pulang bareng gua, cek dirumah gua" ucap Aldo pada akhirnya dan membawa Alany naik kemotornya

Alany takut ia akan kembali di perlakukakan Aldo kasar namun ia juga takut Aldo marah karena tidak mengikuti perintahnya jadi Alany ikut saja.

Saat sampai di rumahnya Aldo memakirkan motornya di garasi lalu turun serta mengajak Alany masuk ke rumahnya

Alany hanya diam saat mengikuti langkah Aldo, ia ketakutan setengah mati namun Alany mencoba  untuk biasa saja

"di sana kamar mandinya lu langsung masuk aja" Alany terkejut saat Aldo membawanya ke kamar pria itu di mana kamarnya sangat berantakan, Alany diam ia masuk ke kamar mandi lalu mengecek kehamilanya

Aldo pun mengganti pakaianya saat Alany di kamar mandi, Aldo berfikir sejenak, apakah ia harus tanggung jawab? Apakah tidak? Aldo tidak mungkin membiarkan anaknya yang di kandung Alany kehilangan ayah, jadi tentu saja ia akan menikahi Alany secepatnya dan tentunya Aldo akan mendapatkan mainannya.

Bruk

Aldo mendengar bunyi barang terjatuh dari kamar mandi, kali laki itu membuka paksa pintu kamar mandi yang terkunci hingga saat terbuka menampakan Alany yang menangis ketakutan, tubuhnya memucat dengan berjongkok di kamar mandi membuat pakaiannya basah.

Aldo melihat keadaan Alany, ia melihat kearah 2 testpack yang menujukan dua garis

"lo kenapa?" tanya Aldo yang melihar Alany semakin ketakutan dan menangis

"Gua bakal tanggung jawab" ucap Aldo datar dan mengendong Alany yang basah karena berjongkok di lantai. tanpa tahu bahwa Aldo menyimpan rahasia untuk menjadikannya mainan

thanks buat yang baca, vote plus komen, kalian bikin aku semangat buat nulis FF unfaedah bin gak jelas ini wkwkk

penasaran ama kelanjutannya? vote ye ily 3000 😘😘

mania agapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang