Matahari belum terbit sempurna. Alany mengerjap pelan tanda terbangun dari tidurnya, ia menatap ke sofa dimana tempat Aldo tertidur.
Sejak percakapan kemarin sore Alany merasakan kehangatan yang berbeda setiap menatap wajah Aldo. Kini entah mengapa sosok pemaki yang tidak menyukainya itu mendapatkan tempat khusus di hatinya. Entah itu cinta atau bukan.
Melihat jam pukul 04.30, Alany beranjak mandi bersiap sekolah lagi seperti biasa, tapi entah mengapa kali ia berinisiatif untuk membuatkan Aldo sarapan.
Alany turun tangga saat belum ada anggota keluarga Aldo yang lain bangun, ia berkutik sendiri di dapur dan selesai menyiapkan sarapan Alany membawakan sarapannya yang berupa nasi goreng dan susu itu ke kamar Aldo menuliskan notes
Ala agak ga bisa masak kak cuma bisa bikin ini aja semoga enak.
Ia menempelkan notes itu di sisi gelas yang berisi susu, lalu matanya beralih pada kamar Aldo yang berantakan, dalam diam takut membangunkan Aldo, Alany mulai membersihkan kamarnya, menyusun buku buku, mengganti sprei, menyapu, membuka gorden, merapikan meja belajar Aldo. Kebiasaan itu mungkin tidak pernah dilakukan lagi semenjak tinggal di rumah Aldo karena biasa dibereskan oleh pembantunya, tapi saat dirumhanya Alany rasa itu adalah kebiasaan.
Saat semua telah selesai pukul 6.00 Alany bersiap berangkat sekolah, pergi lebih pagi dan meninggalkan Aldo.
Alany berangkat naik taksi biasa, ia menyetop di depan gerbang komplek perumahan Aldo, Alany kemudian stop di depan gerbang sekolahnya. Alany tau ini masih terlalu pagi tapi memang sudah ada beberapa siswa yang sudah datang juga, dengan langkah semangat pagi ini Alany menuju kelasnya.
Sebenarnya tujuan Alany datang lebih pagi agar bisa pergi sendiri dan tidak merepotkan Aldo tentunya. Saat sampai dikelas Alany melihat hanya ada Megan temannya disana benar benar masih sepi pikirnya.
Alany merebahkan kepalanya keatas meja bangun terlalu pagi membuanya ingin tidur sebentar
***
Aldo mengucek matanya pelan, ia terbangun dari tidurnya kemudian melihat sekitar yang sepi dan rapi. Alany kemana? Pikirnya. Kasurnya sudah beres. Kamarnya benar benar berbeda hari ini sedikit lebih rapi dan tenang dari biasanya matanya terpaku pada sesuatu di meja belajarnya.
Itu adalah nampan dengan isi susu dan nasi goreng diatasnya, Aldo mendekat melihat sesuatu yang menempel di gelas itu notes dari Alany. Sarapan ini Alany yang membuatnya, kini ia tau jika yang membereskan kamarnya adalah Alany.
Aldo tanpa sadar menarik sudut bibirnya membentuk senyuman, ia bergegas mandi tak sabar mencicipi makanan buatan Alany
Saat selesai mandi dan mengenakan seragam Aldo ditunggu mama dan papanya di bawah untuk sarapan tapi yang ditunggu tak kunjung datang membuat Melany menghampirinya ke atasTok tok tok
Ketukan pintu mengagetkan Aldo yang sedang asik makan nasi goreng buatan Alany, ia sedikit tersedak kemudian menoleh kearah pintu dan membukanya
"Lama banget sih, gak sarapan kamu?" Melany langsung menyemburi Aldo dengan pertanyaan
"Eeeh, gak usah ma ntar telat, bentar lagi Aldo pergi udah setengah tujuh" bohong Aldo pada mamanya, Aldo menyembunyikan sarapannya dibalik punggungnya agar tidak terlihat oleh Melany.
Melani mendelik "tumben takut telat, biasanya juga gak peduli" tapi Melany mengganguk ragu kemudian kembali kebawah
Aldo menatap sebentar sarapan yang ia makan, tiba tiba ia menarik sedikit ujung bibirnya untuk tersenyum sebenernya malu mengakui ia makan sarapan buatan Alany, rasanya enak, lebih nikmat dari biasanya. Tapi egonya lebih besar untuk pura pura tidak menikmati.

KAMU SEDANG MEMBACA
mania agape
RomanceWANITA YANG BISU. Alany namanya, gadis yang selalu diam dan menunduk setiap bertemu orang lain, bukan karena ia takut akan kekuranganya namun ia tak ingin mendengar orang lain menjelekan hidupnya. SUDAH CUKUP Alany tertekan jangan ditambah lagi namu...