22

170 15 0
                                    

Alany ketakutan, wajahnya tiba tiba pucat, ya Tuhan siapa lagi mereka mereka ini? Batinnya

"eh cupu kok diem?" Salah satu orang dari mereka bersuara

Alany terdiam, menunduk lemah membiarkan orang orang itu menguasainya. Seakan akan lemah memang hal yang paling ia kuasai.

"dia bisu, tolol!" Seru yang lain seraya menoyor bahu Alany hingga badannya terguncang "oh iya bisu, seru deh keknya kalo di kurung di sini ampe mati, kan gak bisa teriak" Balas ketua mereka yang entah siapa itu

Alany menggeleng ketakutan, kekalutan membungkus dirinya. Sungguh ia binggung mengapa hidupnya makin banyak yang membencinya dan terutama orang orang yang mengkungnya saat ini. Alany memberikan tatapan memohon pada lima orang di depannya agar tidak membuat perkataan mereka menjadi kenyataan.

"Kasian banget, yaa ups! Coba dong tolongin gua ambilin aer" sahut ketua mereka

Byurr! Segayung air menumpahi tubuh Alany, dingin sekali rasanya. Salah satu dari mereka mendorong tubuh Alany hingga jatuh.

"Eh cupu. Dengerin ya, gua Amma, orang yang suka ama Aldo, bentar lagi bakal jadi pacar dia, tapi tiba tiba lo dateng ke idupnya, idup gua. Parahnya. Hamil kan lo sekarang?"

Wajah ketua mereka yang di ketahui bernama Amma itu memerah tanda kesal, mengeluarkan aura arogan yang membuat Alany semakin takut

"Lo buka selangkangan kan ke dia? Dasar perek. Gua aja ga pernah di respon dia trus lo udah di jebolin aja"

Apa! Membuka selangkangan katanya?

Entah sungguh dari mana orang ini mengtahui tentang kehamilan Alany karena setahunya tidak banyak orang tau tentang kehamilan Alany. Tapi yang jelas Alany mempertaruhkan harga dirinya. Aldo yang memaksanya bukan ia yang memberikan dirinya. Alany menampung air dari pelupuk matanya lalu jatuh bersama dan membaur dengan tetesan basah rambutnya yang tadi tersiram.

"Perek murahan lo, anak kelas 10 sok keren ama senior, liat aja pembalesan kita semua"

Amma mengkode teman temannya dengan dagu untuk benar benar mengunci Alany di dalam kamar mandi. Alany memberontak saat tubuhnya diangkat, diseret kamar mandi dan yang terparah adalah mengangkat tubuh ringan Alany ke dalam tub serta air mengalir hingga ia sulit bernafas

Mereka meninggalkan Alany yang tak bersuara, harapan mereka adalah Alany mati dengan tubuh yang mengenaskan.

Amma adalah ketua genk perempuan famous di sekolahnya namanya binggo gang. Ingat bahwa Alany tidak satu sekolah dengan Andi? Sebenarnya Alany tidak benar benar di sekolahkan di sekolah yang biasa tapi tetap bergensi. Maka dari itu tetap berisi manusia manusia sombong seperti Amma. Aldo, Sella, Zevana dan yang lainnya mereka anak orang kaya bukan tidak mungkin di sekolahkan di sekolah biasa.

Itulah mengapa Alany tersiksa, ia merasa di tekan, hidupnya yang sengsara juga ikut di tambah dengan cobaan yang sebegini parahnya.

Nafasnya semakin mengecil, Alany berusaha kuat agar dapat keluar dari tub hingga langsung menyenderkan badanya di pintu kamar mandi.

Diujung nafasnya Alany berfikir mengapa ada banyak orang yang begitu jahat, bahkan hingga saat ini tak ada yang membantu Alany keluar, tanggis tanpa suaranya makin menjadi jadi, tubuhnya lunglai, hingga pada kedipan terakhir.

Deeppppp.......

***

"Ala mana sih? Ih bikin gua nunggu aja" keluh Sella yang menunggu di kantin, hingga pada menit menit terakhir jam istirahat selesai Ala tetap tak kunjung datang. Jujur saat ini hati Sella tidak tenang dan tidak karuan rasanya, Alany menghawatirkan saat ini. Hingga dengan langkah cepat Sella menyusul Alany ke wc.

Berlarian dengan langkah dramatis dari lorong sekolah hingga sampai ke wc, Sella tak mendapati Alany di wc, ia menggedor seluruh pintu hingga sampai pada pintu terakhir yang terkunci. Sella berfirasat bahwa itu adalah Alany

"Alaaa, itu lo kan yang di dalem?" Teriak Sella khawatir. Otaknya sangat kalut. Apa yang harus Sella lakukan?

Sella mondar mandir, ya Tuhan harus bagaimana? Jerit batinnya. Hingga tiba tiba Sella melangkah keluar ide memanggil Aldo melintas seketika melintas di otaknya.

Sella berlari menuju kelas Aldo yang berstatus sebagai kakak kelasnya itu, saat memasuki kelas Sella ditatap aneh oleh teman kelas Aldo yang lain.

Sella kemudian menemukan sosok yang dicarinya di ujung sedang beradu tatap dengan Zevana

"Kak, Ala kayanya ke kunci deh kamar mandi tolong kak" keluh Sella mengguncang lengan Aldo

Aldo terkejut, wajahnya binggung, mengapa sangat tiba tiba, tapi jauh daripada itu Aldo malah kesal dengan Alany yang dianggapnya merepotkan.

"Apaan sih, kok bisa?" Zevana menyelak kesal seraya menyingkirkan tangan Sella dari lengan Aldo.

"Gua juga ga tau kak, gapenting kenapa bisa atau ga, yang penting Alany sekarang gimana?" Sella semakin panik memohon iba pada Aldo

"Anj" Aldo menggeram tapi dengan kesal ia tetap bergerak melihat kondisi Alany di kamar mandi. Meninggalkan Zevana dan disusul dengan Sella di belakangnya

Zevana kesal melihat Aldo yang menuju kekamar mandi demi untuk melihat kondisi Alany.

"Ishh apaan si ganggu banget si anjing"

***

Aldo mendobrak pintu yang terkunci di kamar mandi dengan sekuat tenaga, berusaha melihat kondisi Alany di dalamnya.

Saat terbuka Aldo terdiam, mematung menatap kondisi Alany yang terbenam lemas dalam tub, tubuhnya yang kecil pucat pasi. Jantung Aldo berdegub iba, tapi gengsi dalam otaknya bermain lakon Aldo menggugurkan rasa ibanya

"Ala, ya ampun" Sella menyirkan badan Aldo menepuk pelan pipi Alany, paniknya makin menjadi saat tubuh yang disentuhnya terasa sangat dingin

"Kak tolongin"

Aldo menggendong Alany, membuat tubuhnya basah oleh tetesan air yang ada di tubuh Alany, Aldo berdegub takut jika Alany benar benar meninggal. Sella yang berada di belakangnya berusah mengikuti Aldo sampai UKS

Tapi ternyata Sella terkejut saat langkah Aldo bukan ke UKS tapi ke parkiran

"Lo tinggalin gua ama Alany, biar gua bawa dia ke rumah sakit"

***

Aku udah lupa siapa siapa aja pemainnya ada yg mau jelasin gaa? Biar aku up lagii

mania agapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang