𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 13 : 𝐌𝐘 𝐃𝐄𝐂𝐈𝐒𝐈𝐎𝐍

223 31 0
                                    

Lelaki dalam gambar tersebut adalah abang kepada Aeryna, Jay. Ya. Jay yang sedang duduk di sebelah saya. Saya terus memandangnya dengan perasaan yang bercampur-baur. Jadi, kawan Jay yang meninggal tu sebenarnya, Jimmy. Perempuan yang membuat Jay berubah menjadi pendiam dan jarang bergaul adalah SAYA. Yes, it's me. Tapi kenapa saya langsung tidak perasan kehadiran Jay when we were in high-school?

"Jay.."

"It's you, Irene. Oh my God, I can't believe this!"

Jay memotong ayat saya. Matanya sudah mula berair dan bertukar menjadi warna merah.

"Abang.."

Nana memegang lengan Jay. Jay mengangguk perlahan.

"It's her, Nana. Irene Irelyana."

Mulut Nana ternganga. Matanya juga turut berair. Tiba-tiba, Mumy bersuara.

"Irel, we need your explanation."

"Urm, Jay?"

Saya menyuruh Jay untuk memberitahu Mumy bagaimana mereka menjumpai saya. Jay mengangguk dan mula bersuara.

"Urm, macam ni Aunty. Masa tu, saya baru balik dari kerja. I saw her, sitting alone. My sister, Nana, asked me to bring her home. It's 6:37 pm already and we are scared if someone kidnapped her or something bad happened to her. So, we decided to bring her home. Don't worry Aunty, Uncle. I lived with my parents, with my sister. So, she sleep with Nana. And we didn't do anything bad to her."

"Uncle tidak tau mau cakap apa. I'm speechless. Terima kasih sudah jaga anak kami. Kalau bukan kamu, mungkin Irel tidak akan pulang sekarang. A big thank you for you, Jay and Nana."

Dady memeluk Jay dengan tiba-tiba. Jay membalas pelukan Dady sambil menepuk-nepuk bahu Dady. Dady mengalirkan air mata lelakinya. Tiba-tiba, Mumy bertanya.

"So Irel, what do you want to settle right now?"

Semua orang mendiamkan diri dan melihat saya dengan pandangan yang mengharapkan jawapan dari saya. Saya menarik nafas dengan perlahan-lahan dan menghembuskannya dengan berat. Sebelum meneruskan kata-kata, saya memandang Jeffson dengan pandangan sayu.

"Before that, I want to say sorry if my words will hurt your feelings. It's hard to say, but I need to. This is my desicion."

Semua orang masih diam dan menantikan apa keputusan saya.

"I.. I want to cancel my wedding with Jeffson. I'm sorry, but I have to do this."

Semua orang mengalirkan air mata kesedihan. Jeffson tertunduk dan meraup mukanya beberapa kali. I saw his tears. Semua orang terdiam. Tiada seorang pun yang berani bersuara. Setelah beberapa minit berdiam diri, akhirnya, Jeffson bersuara.

"Irel, but why?"

Saya bangkit dari sofa dan duduk melutut di depan Jeffson. Saya menggenggam erat tangannya. Jeffson hanya tunduk dan membiarkan air matanya jatuh mengenai genggaman tangan kami.

"Jeffson, yes Jimmy asked you to take care of me, love me like he did, but not more than sister. In his last letter for me, he said that you can love me, but not more than sister. Can you understand this?"

"No.. Why you say like this? Don't you love me?"

Suara Jeffson bergetar. Dia berusaha untuk menahan tangis. Jeffson menyeka air mata saya yang mengalir di pipi. Kemudian, dia menundukkan wajahnya semula.

"Yes, I do love you Jeffson. But not more than brother. I hope you understand that. I'm sorry for hurting you. I'm really sorry."

Jeffson mendiamkan diri dan tidak membalas apa-apa. Jeffson menggenggam erat jari-jemari saya, lalu membawa ke bibirnya. Dia mengucup lama jari-jemari kecil saya.

𝐀𝐌𝐍𝐄𝐒𝐈𝐀 𝐆𝐈𝐑𝐋 ✔️ ( 𝑪𝑶𝑴𝑷𝑳𝑬𝑻𝑬𝑫 )Where stories live. Discover now