"Oke. Aku urus Mesa. Hajar pacarmu itu."
"Jika dia benar pacarku, aku tidak akan menghajarnya. Siapa pria yang menghajar pacarnya?" Owen terkekeh. Jujur saja, dia adalah tipe orang yang akan menghajar pacarnya jika pacarnya membuat kesalahan. Meski kita semua tahu kalau dalam sebuah hubungan, pria harus selalu mengalah. Dia sendiri juga tahu hal itu.
Makanya dia tidak punya pacar.
[U.N. Owen dan Ringo telah menerima tantangan untuk berduel. Duel akan dimulai dalam 10 detik.]
Ringo sudah berjalan kearah Rachel. Pemain tim Barong Garuda menaikkan alis mereka melihat sang Acolyte sementara Owen menyeringai. Memang benar, dalam Duel tidak ada aturan kedua pemain harus mengambil jarak cukup jauh. Yang ada hanya para pemain tidak boleh menyerang tim lain apabila hitung mundurnya belum mencapai nol.
Tentu saja Mesa juga menyadari hal itu dalam waktu yang cepat.
"Rachel, jaga jarak darinya! Biar aku yang menghalangi!"
"Baik!"
[3]
Ringo mempercepat langkahnya.
[2]
Rachel menjauh dari Ringo.
[1]
Mesa mengangkat Greatsword-nya, berdiri dihadapan Ringo.
[0!]
"[Force of Dragon]!"
Tapi yang melancarkan serangan pertama adalah Owen. Dia mengimbuhkan SP-nya ke dalam sebuah trisula yang sudah berada dalam genggamannya. Senjatanya berubah warna menjadi merah gelap, dan sang pengendali waktu menyucukkannya kearah Mesa. Dari hentakan itu, muncullah seekor naga berwarna merah kehitaman, meluncur dengan mulut terbuka.
Mesa berhasil menghindar dari terkaman sang naga yang kemudian menghilang. Namun, Ringo yang tidak terpengaruh Skill temannya mengambil kesempatan. Untung saja dalam Duel, mereka yang berada dalam satu tim tidak dapat melukai temannya dengan cara apapun, bahkan tebasan akan menembus badan mereka. Sang Acolyte, bersyukur karena sistem pertarungan masih sama dengan Dragun Online, langsung berlari kearah Rachel. Si Lost Speller menggertakkan giginya, menyebutkan nama salah satu Skill yang dimilikinya.
"[Prominence Beam]!" Rachel mengangkat tongkat yang ada ditangannya, lalu mengayunkannya dalam bentuk pentagram. Entah darimana, sebuah bola yang terbuat dari lahar muncul dihadapannya lalu menembakkan cairan panas tersebut kearah Ringo. Dia mengelak dan langsung melanjutkan larinya kearah si Lost Speller.
"[Groundsplit]!" Mesa tidak tinggal diam. Ia berlari kearah Ringo, Greatsword-nya berada diatas kepalanya. Meski jarak mereka cukup jauh, sang Gladiator menghantamkan senjatanya ke tanah. Sebuah gempa lokal terjadi di dalam lingkaran pertarungan, menjatuhkan Ringo yang tidak siap akan serangan itu.
Owen, melihat Mesa yang mencoba menyelamatkan partnernya, dengan sigap berlari kearahnya. Sang Gladiator menyadari tujuan mantan anggota Guildnya, berhasil menghindari sebuah tusukan kearah kepalanya. Dia pun membalas dengan mengayunkan pedangnya horizontal, menciptakan angin yang sangat keras. Sayang, Owen sudah lama berada di luar jangkauan pedangnya.
"[Levia Claw]!" Owen melangkah cepat kearah Mesa, sebelah tangannya terlepas dari trisula. Tangannya yang bebas mengeluarkan aura kebiruan, membentuk sebuah tangan yang penuh dengan cakar. Sang Chrono Controller menghempaskan tangannya kearah Mesa, tetapi si Gladiator menepisnya dengan bagian tumpul pedangnya. Sembari menyeringai, Owen lalu menghunjamkan trisulanya yang kini diselimuti aura kebiruan kepada si wakil Barong Garuda. Serangan itu dihindari dengan mudah, menyebabkan senjatanya hanya mengenai angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wyburn Online: The First Support
FantasyWyburn Online, sebuah permainan bergenre VRMMORPG yang digadang-gadang sebagai game yang akan menjadi pengubah dunia. Mengapa? Karena pada game ini, ZetaVirus Corp menyatakan bahwa semua NPC-nya akan bersifat seperti manusia. Mereka juga menyatakan...