Wyburn Online: The First Support

Association of Monsters

"Cepat juga kau bertindak, Troll Emperor," ucap Benzenea ketika ia melihat para Emperor dari Troll, Goblin, Mermaid, dan Harpy sudah duduk melingkar di hadapannya. Tentu saja, keempat pemimpin itu membawa pengawal-pengawal mereka. Bukan hanya itu, mereka semua menggunakan pakaian perang terbaik mereka yang notabene terbuat dari campuran orichalcum dan emas. Jika dibandingkan dengan Benzenea yang hanya berbadan batu, dia terlihat kurang seperti tersesat diantara pejuang itu. Meski begitu, tempat mereka berunding adalah tempat dimana Benzenea berbicara dengan Troll Emperor. Jadi, hanya ada ladang tandus dengan sebuah hutan didekatnya.

"Sebelum dimulai, kupikir kita semua bisa menggunakan bahasa manusia, iya 'kan?" Mermaid Emperor-lah yang pertama kali berbicara. Wanita itu, seperti namanya, adalah seorang putri duyung berambut pirang dan berparas bak model ternama. Body-nya yang mirip gitar Spanyol dengan aura keibuan yang kental membuatnya dipuja oleh para pengawalnya, yang juga wanita, meski diam-diam. Saat ini, wanita itu sedang mengambil bentuk manusianya sehingga dari bagian pinggang ke bawahnya adalah sepasang kaki dan bukan sirip.

"Kikikikiki.... Kapan terakhir kali aku berbicara bahasa manusia, ya?" Sang Goblin Emperor membalas wanita itu. Berbeda dengan Mermaid yang memang terkenal dengan kecantikannya, Goblin adalah ras yang sangat barbar. Mereka tidak memperdulikan paras mereka dan hanya memikirkan tiga hal: makanan, mencuri, dan wanita ras lain. Meski begitu, sang Goblin Emperor memiliki zirah yang terlihat beringas dengan tengkorak manusia menggantung pada kedua bahunya. Dirinya jadi terlihat berkepala tiga karenanya.

"Terserah. Aku tidak terlalu peduli. Aku hanya ingin makan. Itu saja." Kali ini Harpy Emperor yang membalas. Harpy berbeda dengan Animan varian burung. Harpy memiliki sayap yang tersambung dengan tangan mereka sementara Animan varian burung memiliki sayap pada punggung mereka yang bebas. Meski begitu, Harpy cenderung memiliki kecepatan dan ketangkasan yang lebih besar dibanding Animan varian burung kecuali pada beberapa varian. Dan sang Harpy Emperor adalah buktinya. Dengan zirah tipis berbalut emas, wanita itu berani menunjukkan dirinya kepada ketiga Emperor lain beserta Benzenea. Sudah pasti Harpy itu sangat percaya diri dengan kemampuannya.

"Ya, ya. Kuharap emosiku terkendali kali ini." Troll Emperor menghela nafasnya berat. Troll, sesuai namanya, adalah mahkluk yang kurang ajar. Mereka memiliki tubuh humanoid setinggi pohon dengan kulit yang warnanya sangat-sangat unik. Biasanya mereka semua memiliki sepasang taring yang keluar dari mulutnya. Sang Troll Emperor menunjukkan dirinya kepada Benzenea dengan zirah yang sama ketika keduanya pertama kali bertemu.

"Nah, tanpa berlama-lama lagi, aku ingin bertanya kepada kalian. Kenapa para Hero masih belum dinobatkan?" Mata Benzenea melirik setiap insan yang hadir dengan tajam. Para Emperor itu menatap sang Wyburn Minyak dengan keringat dingin yang mulai mengucur. Meskipun mereka adalah Emperor yang ditentukan dari adu kekuatan dan keturunan terbaik, mereka tidak ingin berurusan dengan seorang Wyburn.

Dan mereka tidak akan mengubah fakta itu.

"Aku masih belum menemukan kandidat yang cocok. Itu saja," tukas Harpy itu dengan nada tak peduli. Ketiga mahkluk lain mengangguk kepada Benzenea, seakan mengatakan kalau mereka serupa dengan sang Harpy. Wyburn itu menghela nafas sangat berat, hampir menerbangkan keempat pihak lain yang sedang rapat bersamanya.

"Terserah. Kalau begitu aku ingin membuat sebuah proposal. Aku ingin kita semua bersatu agar Pakta Perdamaian Dunia kembali dikumandangkan."

"Sepertinya Pakta itu memang telah dilanggar oleh pihak manusia." Sang Troll Emperor menutup matanya, membayangkan mahkluk bernama manusia itu membantai rasnya. Sementara itu, Goblin Emperor menumbuk tanah dengan keras, wajahnya merah karena murka.

"Gah! Manusia! Seenaknya melanggar! Apa mereka tidak tahu kami para Goblin bertahan selama bertahun-tahun untuk tidak pernah menyekap gadis dari ras lain lagi?! Kami hampir membuat Putri dari berbagai Klan kami menjadi pemuas kami!"