Tujuan

981 85 25
                                    

Bobby hanya bisa menatap ngeri orang yang sedang melipat kedua tangannya dengan wajah kesal dihadapannya. Dia sudah tahu kenapa dirinya mendapatkan tatapan itu, tapi sudah lama sekali ia tidak merasakan tatapan sepeti itu. Sebuah tatapan yang hanya bisa diberikan ketika seseorang khawatir pada orang lain.

Tatapan penuh amarah.

"KAMU INI YA! MAIN GAME DARI PAGI SAMPAI SORE! AKU TAHU INI KERJAMU TAPI INGAT JUGA MAKAN! BAHKAN PESANKU TIDAK KAU ACUHKAN!" Suara ibu Bobby menggelegar bak pemimpin demo dengan Speaker TOA. Pria itu merasa kalau gendang telinganya pasti akan pecah jika ibunya meneriakkan satu kalimat lagi. Untung saja, kali ini dia bisa sedikit beralasan.

"Mak, gini ya, bukannya aku gak mau berhenti main, tapi..." Bobby terdiam sementara. Ia tidak tahu satu hal yang pasti mengenai anggota Party lainnya. Wanita yang berada dihadapan pria itu mengernyitkan dahinya dengan marah, memaksa pria pengangguran itu melanjutkan kalimatnya.

"T-tapi orang-orang yang sedang bersamaku butuh bantuanku jadi aku membantu mereka." Ibunya masih saja terlihat marah yang membuat Bobby tambah ketakutan. Tapi kemudian wanita itu menghela nafas, membuat pemain game akut itu ikut melakukannya.

"Kamu ini, ya.... Masih saja tidak mau berteman dengan orang lain. Apa tragedi Universitas-mu itu terlalu parah?" Sang pengangguran merasa ditusuk oleh panah langsung ke hatinya. Pria itu tertunduk lemas, lalu mengangguk. Ibu Bobby tidak menyangka reaksi anaknya yang cukup bandel itu bukanlah sebuah penyangkalan.

"Mamak gak tahu betapa percayanya aku kepada orang itu. Dan orang itu seenak jidatnya mengatakan kepadaku kalau dia.... Sudahlah, malas aku membahasnya." Bobby beranjak dari tempat tidurnya. Ia lalu mengambil makanan baginya untuk disantap sebagai makan... siang? Sore? Entahlah. Yang dia tahu, dirinya sangat lapar dan membutuhkan nutrisi.

Tentu saja tidak lupa ia menonton soal Wyburn lagi.

"Semuanya, hari ini ada pengumuman dari ZetaVirus bagian pusat!"

Suara Muhammad dari balik layar itu membuat Bobby cukup terkejut. Pasalnya, pria itu berbicara terengah-engah seperti dikejar setan. Sudah pasti ada sesuatu yang unik, apalagi ini menyangkut ZetaVirus. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang hanya terbuka kepada partner bisnisnya. Rakyat awam hanya bisa dapat informasi dari partner ZetaVirus atau cabangnya di negara lain yang lebih terbuka.

Sesuatu yang besar, jika yang memunculkan diri adalah bagian dari ZetaVirus pusat.

Acara TV itu beralih dari seorang pria yang berada di studio membawakan berita menjadi seorang reporter wanita yang melaporkan kejadian yang ada dari atas sebuah helikopter. Helikopter itu bukanlah helikopter biasa, melainkan sebuah helikopter khusus yang hanya dimiliki orang-orang tertentu saja. Mengapa? Jawabnya mudah. Helikopter itu secepat Mach 10.

"Hai, semua! Kalian bisa mendengarku?!" Suara Natalie terdengar pelan, tapi Bobby tahu kalau wanita itu sedang berteriak. Terlihat dari mulutnya yang lebar ketika berbicara. Wanita itu pun mengatakan sesuatu ke kru helikopter yang dinaikinya. Helikopter itu langsung menurunkan altitudonya dengan cepat di dekat sebuah keramaian yang keterlaluan. Ada beberapa pesawat pribadi yang terlihat sedang tidak digunakan di tempat itu, lapangan hijau luas yang berada di sebuah pulau terpencil yang sebenarnya baru diketahui ketika pihak ZetaVirus mengatakan kalau mereka punya sebuah pengumuman di tempat itu.

Tentu saja beberapa informasi tidak diberitahukan kepada khalayak luas.

"Ah, kita masih sempat, pemirsa! Sepertinya acaranya akan dimulai!" Sebenarnya, tidak ada sedikitpun hal yang spesial di tempat itu. Jika saja baliho bertuliskan 'ZetaVirus Announcement Here' berwarna kuning metalik yang berdiri tegak di tengah-tengah lapangan luas itu tidak ada, tempat itu pasti lebih sepi dari kota mati.

Wyburn Online: The First SupportTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang