"Aku kembali, Ayah."
"Untung kau men-chatku sebelum datang kemari. Jika tidak aku pasti sedang bekerja di dunia nyata." Orang yang disebut Ayah itu tersenyum kikuk. Pria itu memiliki tubuh yang cukup ramping. Matanya yang sipit hanya mengeluarkan sedikit warna emerald di antara putih yang ada. Rambutnya yang silver belah tengah seleher membuatnya terlihat culun. Tapi pakaiannya akan membuat siapapun berpikiran lain. Armor hitam legam lengkap dengan motif-motif tengkorak reptil yang unik berwarna merah darah dan juga beberapa tanduk mencuat dari berbagai sendi zirah itu. Tangannya ditutupi oleh sepasang Knuckle yang memiliki bentuk tengkorak kepala ular dengan taring yang masih mengeluarkan bisa tanpa adanya penjelasan.
"Umm.... Ayah, Knuckle itu...."
"Oh, ya. Maafkan aku. Aku lupa melepasnya karena langsung login secara terburu-buru." Pria itu membuka Tab Equipment miliknya dan melepaskan senjata itu. Secara ajaib, sepasang senjata mengerikan itu hilang dan digantikan sepasang tangan yang cukup halus. Orang yang menghadap Ayah, Mesa, akhirnya menunduk dihadapan pria itu.
"Aku, Mesa, ingin melaporkan mengenai negosiasi dengan Count Vergent mengenai pembagian area di kota Lindbeck. Beliau mengatakan bahwa kita dapat mendirikan markas utama kita di sana dengan syarat untuk tidak mencampuri urusannya dalam penanganan kota itu."
"Kita akan terima proposal itu. Katakan itu kepada Count Vergent."
"Baik!" Mesa pun berdiri lalu meninggalkan Ayah. Pria itu menghela nafasnya, melakukan pemanasan ringan. Setelah ia selesai, pria berzirah unik itu menengadah ke langit.
"Satu langkah lebih dekat untuk mengejarmu, Banehollow."
...
"Ada ide? Kita tidak bisa langsung pergi kepada seseorang dan berkata 'Bung, beritahu aku apakah ada sesuatu di dalam Lindbeck Cave, dong,' ya 'kan?"
"Oh, ada banyak sekali mahkluk-mahkluk unik di dalam gua itu. Kalian ingin pergi ke sana?" Sebuah tamparan keras imajiner melayang ke pipi Ringo. Dia tidak percaya kalau seorang NPC akan menjawabnya padahal dia hanya sekedar memperagakan saja. Bukan hanya itu, sepertinya para NPC masih cukup baik dengannya mengingat ia mengambil banyak misi yang mengurangi Fame-nya.
"Ah, iya, pak. Kami ingin pergi ke sisi lain gua itu untuk mencapai tujuan kami." NPC itu mengangguk atas jawaban Killa. Dia pun mulai menjelaskan kepada pasangan itu tentang hal-hal penting yang harus dilakukan. Ringo merasa kepalanya akan meledak karena banyaknya informasi tidak penting yang dibicarakan oleh NPC itu, layaknya seseorang yang kalau menggosip pasti topiknya akan melenceng.
"Jadi intinya kami harus tetap siaga dan melawan semua mahkluk yang ada di sana kecuali seekor... angsa berkepala keledai? Candaan receh macam apa ini." Ringo sedikit kecewa akan informasi yang penuh dengan keganjilan yang diberikan kepadanya. Meski begitu, dia tahu kalau semua informasi itu besar kemungkinannya nyata, atau lebih tepatnya satu-satunya hal yang bisa dipercayai saat ini. Ditambah lagi yang memberikannya adalah seorang NPC yang tidak tahu persaingan semua pemain dalam mencari tempat menaikkan Level.
"Tenang, Ringo. Aku mengingat garis besarnya jadi kau bisa percaya padaku. Sebaiknya kita kembali bersiap karena ada beberapa hal yang perlu kita bawa." Sang Acolyte mengangguk setuju dan mereka mulai menyusuri kota Lindbeck. Seperti Revere, Lindbeck juga memiliki area pasar. Dengan ukuran yang lebih besar tentu saja mengingat pemain yang berada di tempat itu mayoritas berlevel 25 sampai 50. Tidak banyak yang berlevel 50 karena mereka semua pasti mengambil [Advanced Test] di Training Center Job mereka, yang mana tidak ada di kota Lindbeck. Advanced Test adalah tes untuk mendapatkan Advanced-tier Job. Tapi, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang mengambil Job Summoner karena alasan tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wyburn Online: The First Support
FantasíaWyburn Online, sebuah permainan bergenre VRMMORPG yang digadang-gadang sebagai game yang akan menjadi pengubah dunia. Mengapa? Karena pada game ini, ZetaVirus Corp menyatakan bahwa semua NPC-nya akan bersifat seperti manusia. Mereka juga menyatakan...