Aku hidup memang belum cukup lama. Dan pada waktu yang belum cukup lama itu aku sudah bertemu dengan berbagai jenis mahkluk hidup. Ayah dan ibuku adalah orang tua yang baik dan penyayang, tapi dalam sifat kasih mereka terpendam jiwa ksatria. Mereka bilang aku juga seperti itu meski aku belum terlalu kuat.
Aku juga sudah bertemu dengan beberapa Animan lainnya, seperti AniWolf dan AniFox. Kalian tahu? Para AniWolf itu memiliki rambut silver acak-acakan yang mencapai leher mereka dengan telinga besar yang ada di sisi kepala mereka. Oh, jangan lupa ekor mereka yang lembut! Ekor yang lembut bagai kapas itu enak sekali dielus!
Kalau AniFox aku tidak terlalu kenal banyak, dan yang kukenal hanya seorang pria yang sangat eksentrik. Memang kuping, rambut, dan juga ekornya yang berwarna merah bagaikan api terlihat keren, tapi dia memakai penutup mata bercahaya di mata kirinya. Belum lagi senjata kesukaannya. Katanya namanya switch... eh, entahlah aku lupa. Bentuknya seperti pisau lipat, hanya saja ukurannya sebesar pedang dan diikat ditangan. Dia punya sepasang. Kupikir dia mahkluk paling eksentrik yang bisa kutemui.
Ternyata aku salah. Tuan Owen lebih gila dari dia.
Maksudku, ya, aku juga tahu kalau Special Job itu luar biasa. Ibu bilang kalau Seven Star Spirits semuanya memiliki Special Job. Ah, kalian tidak tahu, ya? Seven Star Spirits terpandang bagi kami yang bukan manusia, atau setidaknya para Animan. Karena kebanyakan pekerjaan mereka berurusan dengan kami. Katanya pemimpin mereka tidak terlalu suka dengan manusia, padahal dia sendiri manusia. Dulunya.
"Tunggu, apa?! Special Job?! KAU?!" Tapi entah kenapa tuanku malah bersikap seperti ini. Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengerti akal pikiran tuanku. Memang, sih, aku salah karena mengambil misi mengalahkan Boss Monster dan menjalankannya sendirian, tapi aku tidak tahu kenapa dia menangis ketika mengalahkan cacing jelek itu. Ah, benar juga. Tuanku itu orangnya terlalu baik. Dia saja berteriak-teriak sampai gila ketika ritual membuatku menjadi budaknya.
Tapi sakitnya luar biasa. Bayangkan kalau dirimu dialiri listrik tegangan tinggi setiap detik sambil ditato menggunakan api. Waktunya beberapa menit. Itulah yang kurasakan.
Makanya aku senang saat itu. Budak-budak lain tidak seberuntung aku. Beberapa dari mereka bahkan memiliki tuan yang dengan bahagianya main lempar pisau ketika mereka sedang dalam proses pengikatan.
"YA! AKU, PENGGUNA SPECIAL JOB! PERHATIKAN!" Tuan Owen mengambil sebuah pisau dari dapurnya. Ia lalu menatapku dan tuanku bergantian. Dia mau ngapain--
LOH, KOK DILEMPAR KE AKU?!
"EEP!" Sial. Padahal aku tidak ingin menunjukkan ekspresi berlebihan...!
"[Time Bound]."
Eh? Loh? Kok gak sampai...?
...
...
...
Jangan bilang aku sedang berhalusinasi. Oke, ibu bilang kalau terkena sihir halusinasi atau mimpi atau semacamnya, cubit dirimu sendiri.
Aduh! Sekarang yang ada pipiku malah jadi merah. Tapi, pemandangan aneh itu belum menghilang. Kata ibu kalau masih berhalusinasi, bantingkan kepala ke meja terdekat. Maafkan aku, ibu, tapi saran ibu yang ini tidak bisa kulaku--
BUP!
"Tuan?!" Sonia, tahan dirimu. Tahan ekspresimu. Meskipun tuanmu membanting wajahnya ke meja, jangan buat mimik khawatir. Ingat aturan bertahan hidup nomor satu: jangan tunjukkan sisi lembutmu pada orang yang masih belum dipercaya. Tuan atau tidak, itu belakangan.
Yah, tapi aku tidak terlalu hebat mengatur suaraku.
"Adududuh.... Sakit.... Woi, Owen?" Tanya tuanku sembari mengusut dahinya. Ide yang bagus, tuan. Membanting wajah ke meja adalah hal yang bijak untuk dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wyburn Online: The First Support
FantasíaWyburn Online, sebuah permainan bergenre VRMMORPG yang digadang-gadang sebagai game yang akan menjadi pengubah dunia. Mengapa? Karena pada game ini, ZetaVirus Corp menyatakan bahwa semua NPC-nya akan bersifat seperti manusia. Mereka juga menyatakan...