Bab 19 | Savanya Hansri Velope

2K 224 24
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Kamis, 4 Juni 2020
Revisi: Rabu, 30 Desember 2020

***

Part ini full Sava & Revano

Selamat membaca cerita Revan dan Zemi.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Bab 19 | Savanya Hansri Velope

000

Savanya Hansri Velope. Wanita cantik berdarah indo-belanda itu dari awal bertemu sudah mampu memikat hati seorang Revano. Wanita yang lembut, anggun, sopan, berkarisma dan manis. Sosok Sava memang mengagumkan bagi setiap laki-laki. Sava adalah sosok yang ramah pada setiap orang, memiliki karakter keibuan pada anak kecil dan juga punya rasa empati yang tinggi pada mereka yang tidak mampu. Sava adalah putri tunggal dari Alkaro Hansri dan Fiara Velope. Alkaro adalah seorang pengusaha yang terkenal di Belanda, perusahaannya adalah perusahaan ketiga terbesar di negara kincir angin itu. Sedangkan, Fiara adalah model cantik berdarah Indonesia asli. Sekarang mereka tinggal di Belanda, Fiara mengikhlaskan pekerjaannya dan melanjutkan hidup di sana.

Savanya juga seorang anak yang mencintai dunia modelling mengikuti langkah sang Mama. Walaupun sebenarnya Alkaro memaksa Sava untuk belajar bisnis mengingat Sava adalah putri tunggalnya. Namun, Sava adalah gadis lembut berjiwa tegas. Dengan kelembutan dia menjelaskan pada Alkaro jika dia punya dunianya tersendiri yang tidak bisa diganggu gugat. Alkaro membiarkan, tapi sebagai gantinya Sava harus memiliki suami yang berjiwa pengusaha sebagai gantinya. Pertama kali mendengar persyaratan itu Revano menjadi orang pertama yang ada di pikiran Sava.

Bagi Sava, tidak ada yang bisa dia percaya kecuali Revano. Laki-laki yang 7 tahun lalu dia tinggalkan tanpa alasan pasti. Tetapi, tentu saja ada alasan yang akan dia beritahu kepada Revano. Dan kali ini kesempatan tercipta untuknya karena di depannya saat ini sudah ada sosok Revano yang sangat dirindukannya.

"Bagaimana kabar kamu, Vano?" Sava bertanya riang.

"Baik, Sa."

Sava tersenyum kikuk ketika menyadari Revano sudah jauh berubah dari terakhir kali mereka menjalin hubungan. Namun, Sava mengerti. Wanita itu mengangguk saja, sikapnya memang selalu tenang dan bisa mengambil jalan yang cerdas.

"Kamu gak mau bicara atau nanyain sesuatu gitu, Van?"

Revano menoleh tak minat.

"Kalau nanya sesuatu, Enggak. Tapi, kalau kamu mau jelasin sesuatu aku dengerin."

Savanya mengangguk. Wanita dengan wajah natural itu meminum jusnya sebentar, lalu kembali menatap Revano.

"Aku gak pernah bermaksud untuk ninggalin kamu gitu aja, Van. Ninggalin kamu juga luka bagi aku cuman orang tua aku maksa aku buat ngelakuin itu Vano. Papa maksa aku buat tinggal di Belanda dan aku gak bisa nolak hal itu." Savanya mulai menjelaskan.

"Kamu mungkin gak bisa nolak, tapi gak bisa jelasin juga sebelum kamu pergi?"

"Kamu gak tau alasan Papa maksa aku kesana buat apa Van." Sava tersenyum perih, Revano masih diam mendengarkan. "Malam itu aku kecelekaan, Van. Malam di hari anniversary kita, aku udah datang buat nemuin kamu cuman aku kecelakaan. Aku yang gak sabar dan gak fokus nyetir hampir nabrak orang, karena ingin menghindari orang itu aku banting setir sembarang arah dan akhirnya kecelakaan. Setelah itu aku gak tau lagi, yang ada di pikiran aku cuman kamu tapi aku gak bisa apa-apa bahkan untuk gerakin jari aku sendiri. Malam itu aku gak tau apa yang terjadi, Van. Tapi, setelah aku sadar ternyata aku udah gak ada di Indonesia. Papa bawa aku ke Belanda dan berobat di sana. Aku hampir kehilangan kaki aku, Van. Aku hampir kehilangan hal yang paling berharga bagi seorang model, wajah aku juga kena goresan yang cukup parah dan harus dioperasi. Papa ngelakuin semuanya dengan baik sampai kaki aku bisa jalan lagi dan wajah aku udah baik  lagi."

Takdir Cinta Zemira✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang