Part 27 | Telfon Menyebalkan (b)

1.5K 214 24
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Sabtu, 20 Juni 2020
Revisi: Sabtu, 06 Maret 2021

***


Selamat membaca cerita Revan dan Zemi.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Part 27 | Telfon Menyebalkan (b)


000

Revano memandang lekat dua foto wanita di depannya. Sudah tiga hari dia mencoba mencari informasi tentang dua wanita itu untuk memastikan jika keduanya adalah orang baik yang akan diperbolehkan untuk menyentuh keluarganya. Revano tidak akan membiarkan kehadiran orang-orang baru di sekitarnya menjadi ancaman untuk dirinya dan juga Zemira. Tidak peduli siapa pun dia, jika sudah berpotensi mengganggu pernikahannya maka akan dia singkirkan.

Aisyah.

Wanita ini yang paling membuat Revano tidak tenang. Kehadirannya seolah sudah direncanakan dengan baik. Secara tiba-tiba bertemu dengan Zemira di saat semuanya sedang tidak baik-baik saja, lalu perlahan masuk ke dalam kehidupannya dengan segala resiko dan keuntungan yang ada. Tidak mungkin semua ini kebetulan. Entah kenapa Revano merasa harus waspada pada wanita ini. Di balik sikap baiknya pasti ada rencana yang tersembunyi. Di balik cadar yang menutupi wajahnya pasti ada rahasia yang dia tutupi. Revano tidak sebodoh itu untuk menerima seseorang dengan lapang dada dalam hidupnya. Dan Aisyah adalah orang pertama yang harus dia selidiki atau perlu singkirkan.

Syaima.

Gadis Fabian ini juga sama. Namun, Revano juga tidak menaruh curiga yang berlebihan. Syaima sudah bersama dengan Fabian semenjak dua tahun yang lalu. Menemani Fabian di dalam hidup kelamnya. Gadis itu juga gadis yang baik dan dipercaya oleh Fabian. Tapi, tetap saja Revano belum percaya seratus persen. Semua kemungkinan bisa saja terjadi untuk itu dia juga menyiapkan diri agar bisa menghentikan setiap resiko yang ada.

Revano mengambil ponselnya, lalu menelfon seseorang.

"Cari informasi tentang Aisyah dan juga Aisyah Syaima. Dua hari."

Singkat, padat dan penuh perintah tak terbantah. Setelahnya Revano kembali bersikap normal dan menyimpan dua foto itu di dalam saku jas lalu mulai membuka dokumen perusahaan dan membacanya. Tidak lama setelah Revano membuka dokumen, seorang laki-laki dengan mata biru mencolok membuka pintu ruangannya tanpa di ketuk—tidak sopan. Revano hanya memberikan senyuman ramah yang dibalas dengan raut datar dan tak acuh oleh orang yang baru saja datang.

Orang itu Fabian. Fabian masuk disusul oleh Kenta. Revano menutup kembali berkas-berkas miliknya, lalu berjalan ke arah sofa tempat dimana Fabian duduk. Revano kembali mengukir senyuman seperti biasa, tapi semenjak kejadian beberapa hari yang lalu sepertinya sang ipar mulai waspada pada dirinya padahal Revano tidak akan menyakiti Fabian juga.

"Ada apa nih, Bi?" Seperti biasa, Revano bertanya ramah.

"Lo lagi nyelidikin soal Aisyah?" Fabian balas bertanya.

Revano berdehem dan mengangguk tanpa menjelaskan.

"Bukan cuman Aisyah, tapi juga Syaima," lanjut Revano tanpa menatap Fabian.

Takdir Cinta Zemira✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang