Part 35 | Surat Cerai?

3.6K 294 76
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Sabtu, 25 Juli 2020
Revisi: Ahad, 04 April 2021

***

Selamat membaca cerita Revan dan Zemi.

Vote sebelum membaca dan ramaikan komentar.

Part 35 | Surat Cerai?

000

Zemira menatap Fabian yang masih terdiam di sofa ruang tamu. Dia mengerti jika Fabian terluka. Laki-laki bermata biru itu mencintai Syaima dan secara tiba-tiba dia memaksakan diri untuk lepas dari Syaima demi Zemira. Fabian memang selalu baik padanya, mengutamakan dirinya dari apa pun di dunia. Dulu juga begitu, disaat Fabian berpacaran dan pacarnya protes tentang Zemira atau bahkan berani menganggu sang adik, maka Fabian tidak akan berpikir dua kali untuk memutuskan pacarnya.

Tapi, kali ini Zemira tau jika Syaima adalah wanita yang cocok untuk Fabian. Syaima tulus dan menerima apa pun masalah Fabian. Tidak menuntut banyak hal dan tidak berniat memonopoli Fabian untuk dirinya sendiri. Kesalahan Asiyah tidak seharusnya Syaima yang menanggungnya.

"Bi." Zemira memanggil.

Fabian menoleh. "Apa, Ze?"

"Bian balikan yah sama Kak Syaima? Dia tulus dan cinta sama Bian. Ze yakin gak ada orang yang bakalan cinta sama Bian melebihi Kak Syaima, lagipula Kak Syaima gak ada salah
disini. Bahkan dia juga ikut marah sama Asiyah, kan? Dia juga dibohongi disini, Bian. Kasian Kak Syaima. Kasian juga sama Bian."

Fabian tersenyum. Mengelus lembut rambut coklat Zemira.

"Bian gak papa. Seiring berjalannya waktu, Bian pasti bakalan lupa. Seperti biasa," ucapnya santai.

Zemira menggeleng. Kali ini berbeda. Ada cinta yang besar di hati keduanya. Zemira tau bahwa keduanya saling mencintai hanya dengan melihat tatapan keduanya. Walaupun tidak sering bertemu, mereka tetap saling menjaga. Walau tidak ada hubungan yang jelas seperti pacaran, tapi keduanya saling setia. Zemira tidak bisa egois untuk membiarkan hubungan mereka kandas begitu saja.

"Bian?"

"Ze, sampai aku mati kebahagiaan kamu bakalan tetap jadi prioritas buat aku."

***

Revano tidak mengacuhkan Zemira yang hendak menjelaskan kembali tentang Savanya. Sekarang dia duduk di meja makan dan membuka ponselnya pura-pura tidak mendengar apa yang Zemira katakan. Karena kesal dicueki, Zemira duduk di pangkuan Revano menatap sang suami lebih dekat. Revano terkejut, meletakkan ponselnya di atas meja dan memegang lengan Zemira agar sang istri tidak terjatuh.

"Ze?"

"Aku mau ngomong! Kamu udah janji loh bakalan dengerin aku," ucap Zemira mengintimidasi.

"Okey, tapi turun dulu."

"Gak mau."

"Kalau kayak gini aku makin gak fokus, Ze. Bukannya ngomong, kita nanti malah bercin—"

"Revano!"

Zemira berdiri dengan kesal. Memang susah sekali untuk bicara dengan Revano. Laki-laki itu sangat pandai merusak suasana. Revano mendongak menatap Zemira yang mengerucutkan bibirnya kesal.

Takdir Cinta Zemira✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang