Bab 5 | Awal Mula Kisah Mereka (2)

2.9K 318 9
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Jum'at, 01 Mei 2020
Revisi: Ahad, 04 Oktober 2020

***

Selamat membaca cerita Revan dan Zemi.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Bab 5| Awal Mula Kisah Mereka (2)

Hal yang paling aneh tentangnya adalah dia yang selalu jujur tentang rasa yang dia punya.
Terkesan bar-bar, namun mampu membuat jantungku berdebar.

- Takdir Cinta Zemira -

000

(Flashback on)

Zemira mengerjapkan matanya berkali-kali, dia tidak sadar jika ternyata tadi di perjalanan dia tertidur karena terlalu lelah. Gadis berambut cokelat itu mendudukkan dirinya, lalu menatap sekitar sampai matanya menangkap sosok pria dingin yang sampai saat ini belum dia tau namanya sedang duduk dengan gaya angkuh di depannya, tapi matanya terpejam. Sedang tidur aja masih terlihat keren- Zemira berucap dalam hati.

Zemira baru sadar jika sekarang dia sudah berada di apartemen pria itu dan sekarang juga sudah pukul 12 malam. Berapa lama dia tidur? Kalau tidak salah dia baru sampai pukul 5 sore di Indonesia dan sekarang sudah pukul 12, itu berarti dia tidur 7 jam lamanya. Zemira tersenyum manis, meskipun dingin pria itu itu tetap menunggunya bahkan sampai ketiduran di sofa seperti itu.

"Pak?" Zemira memanggil tanpa mendekat.

Tidak dijawab. Padahal dia lapar sekarang. Terpaksa gadis itu turun dari kasurnya dan berjalan gontai kearah pria itu, tubuhnya benar-benar lemas sekarang. Tentu saja karena sudah tiga hari tidak ada makanan yang masuk ke dalam perutnya kecuali air putih saja, memang gadis itu sibuk dengan kekhawatiran maminya yang drop beberapa hari sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.

"Pak...!" Zemira memanggil keras.

Gadis itu menghela napas. Tidak mungkin pria di sampingnya tidak terusik dengan teriakannya.

"Pak, saya lapar. Udah tiga hari saya gak makan, Bapak gak mau ngasih saya makan? Nanti saya mati loh." Zemira berucap sendiri.

"Kalau Bapak gak bangun, saya bisa mati beneran nih. Serius Pak, saya lapar! Lapar banget!"

"Berisik!"

Zemira nyengir lebar ketika pria itu membuka matanya walau pun masih memasang wajah tak bersahabat seperti biasanya. Kini pria itu nampak membuka dasi yang sedari tadi mencekik lehernya dan dilanjutkan membuka jas mahalnya, lalu meletakkannya di sofa.

"Kamu bisa masak, kan? Di kulkas saya ada banyak bahan makanan. Saya ngantuk, mau tidur." Pria itu berucap datar dan bersiap-siap membaringkan dirinya lagi kalau saja tangannya tidak ditarik oleh gadis itu dan ditempelkan ke dahinya.

"Panas kan, Pak? Saya lemes, Pak."

Pria itu segera menarik tangannya, tubuh gadis itu memang panas. Dengan sedikit terpaksa, dia harus masak untuk gadis yang bahkan tidak dia kenal sama sekali. Untuk pertama kalinya dia melakukan ini untuk seorang gadis. Melihat pria di depannya sudah sibuk dengan alat-alat memasak, Zemira tersenyum senang.

Takdir Cinta Zemira✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang