Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Selasa, 04 Agustus 2020
Revisi: Rabu, 07 April 2021.***
Selamat membaca cerita Revan dan Zemi.
Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.
Part 37 | The Secret
000
Pagi ini Zemira terbangun dengan tubuh yang pegal-pegal karena semalam ternyata dia tertidur di meja makan. Hijabnya yang berantakan dia rapikan, mata sembab itu menatap sekitar dan tidak ada siapa pun yang dia temukan. Dia meringis melihat surat cerai masih terbuka di depannya, sedikit basah karena terkena air mata Zemira tadi malam. Surat tadi dia lipat dan dia masukkan kembali ke dalam amplop. Hari sudah pukul 8 pagi namun tidak ada tanda-tanda Revano akan turun dari atas. Apa Revano tidak pulang?
Zemira mencoba tegar. Wanita itu berdiri mengisi minuman untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering. Di dapur dia terkejut ketika melihat Revano sedang memasak nasi goreng putih sendiri. Laki-laki itu nampak segar dan juga bahagia, berbanding terbalik dengan kondisinya yang kacau. Tapi, senyuman cantik di bibir kering Zemira terbit ketika sadar bahwa Revano masih memperdulikannya. Buktinya Revano masak untuknya di pagi hari.
Zemira hendak berjalan mendekat namun urung ketika sadar Revano sedang melakukan video call dengan seseorang.
"Iya, ini aku lagi masak sesuai keinginan kamu." Laki-laki itu berkata lembut.
Zemira menutup mulutnya agar tangisannya tak terdengar. Zemira juga mendengar bahwa ada Savanya yang membalas ucapan Revano di seberang sana.
"Nanti aku anterin ke apart kamu deh," lanjut Revano seperti sedang mengalah.
Zemira menggelengkan kepalanya kuat, dia berbalik arah dan berlari pergi keluar rumah. Rasa hausnya lenyap seketika. Ternyata kisahnya benar-benar sudah usai. Dia dan Revano sudah selesai.
***
Kaki lemas Zemira terus berjalan tak tentu arah, air matanya masih setia membasahi pipi. Banyak memori indah dan juga pahit berputar random di kepalanya membuat rasa sesak itu semakin membuncah. Zemira berusaha menghentikan tangisannya, tapi semakin dia mencoba menahan semakin bertambah pula perih di hatinya. Dia menghiraukan orang-orang yang menatapnya aneh atau prihatin. Dia tetap berjalan semampu dirinya, ketika kakinya letih dia akan berhenti.
Tepat saat itu juga langkahnya terhenti ketika laki-laki dengan perawakan tinggi menghalangi jalannya. Laki-laki itu menatapnya dengan tatapan yang tak bisa dia baca. Entah itu marah, kecewa, atau rasa bersalah. Namun, yang tak bisa dia tolak adalah ketika laki-laki itu memeluknya erat seolah menguatkan dirinya yang sedang rapuh. Zemira membalas pelukan itu disertai dengan raungan keras mengeluarkan setiap emosi yang ada di dalam dirinya.
Tanpa berucap sepatah kata, laki-laki itu menggendong Zemira yang lemas lalu membawanya ke salah satu cafe terdekat. Dia dudukkan Zemira dengan hati-hati. Wajah sendu itu membuat hatinya terasa ikut perih dan terluka.
"Sherly, don't cry anymore."
Zemira menghapus air matanya dan menatap Axero penuh tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Zemira✓[COMPLETED]
Espiritual📌 Spin of Kalam Cinta Si Berandalan *** Dari kisah ini kalian akan belajar bahwa mencintai seseorang melebihi mencintai Allah adalah suatu kesalahan. Atau mungkin kalian juga akan belajar bahwa bukti mencintai tak harus membersamai karena ada saatn...