Note: Maafkan jika ada typo yang berterbangan. Maklum manusia banyak kekurangannya.
Sebelumnya aku minta maaf jika di part 3 kali ini word-nya sedikit. Ya karena mau aja eheh.
SELAMAT MEMBACA
🌻
"Gue ganteng jadi harus sabar ngadepin orang jelek."
-Juna Yustian Revianto-
•••
Marah.
Satu kata yang mampu mendeskripsikan perasaan Dewa saat ini.
"Gue tanya sekali lagi sama lo! Kenapa lo jatuhin handphone gue ke kolam renang!" murka Dewa sembari sesekali melirik handphone kesayangannya yang jatuh ke dalam air karena ulah Juna.
Sudut bibir Juna sedikit berdarah setelah Dewa memukulnya. Bahkan Juna hanya bisa pasrah mendapatkan pukulan dari Dewa.
"Maaf, Wa. Gue tadi nggak sengaja," jelas Juna memasang wajah memelas. Siapa tahu Dewa luluh akan itu, pikir Juna.
"Kenapa.lo.jatuhin.handhpone.gue!" ucap Dewa menekankan kata demi kata. Tidak lupa sorot matanya yang menatap tajam Juna.
Jika saja Juna bukan sahabat Dewa, mungkin detik itu juga Juna habis ditangan Dewa. Tapi tenang, Dewa masih sadar Juna adalah sahabatnya.
Kali ini Juna harus jujur. Rahasia yang seharusnya ia sembunyikan harus terbongkar karena kecerobohannya sendiri.
"Anu, Wa," ucap Juna dengan nada khawatir dan gugup. Apa mungkin ini waktu yang tepat?
"Anu."
"Itu loh anu."
Dewa membola mata kesal. "Apaan? Yang jelas kalau ngomong. Anu ona anu, anu apaan? Anu lo?"
"Jangan bahas anu gue napa?" protes Juna yang mendapat respon serius dari Dewa.
"Jelasin atau gue ceburin ke kolam renang?"
Mata Juna melebar.
"Bangke lo, Wa. Malam-malam gini lo mau nyeburin gue ke kolam renang? Seriusan? Dingin bego!" jawab Juna dramatis.
Kalau saja handphone Dewa tidak jatuh ke kolam renang. Dirinya pasti akan merekam wajah panik nan alay milik Juna yang ada tepat di hadapannya.
Bagaimana jika seorang playboy di SMA Alantas takut diceburin ke kolam renang pada malam hari. Kira-kira respon mereka kayak gimana ya?
Dewa mencoba tidak tertawa saat melihat wajah Juna karena dirinya harus stay cool dan berpura-pura marah kepada Juna.
Handphone? Tenang. Juna bisa langsung membelinya sekarang juga.
"Udah jelasin aja kenapa lo jatuhin handphone gue!" Dewa menarik kerah baju Juna untuk memanaskan drama yang ia buat.
Sedangkan Fajar, ia memilih memandangi kelakuan Dewa dan Juna datar. Dan sesekali memfoto keduanya dan diunggah di instastory-nya. Jangan disangka Juna iklas melakukannya. Dirinya dipaksa oleh Dewa sebelum Dewa memulai dramanya.
Juna memelas. "Anu."
"Lo mau anu lo gue potong?"
"Anjir!"
"Makannya jangan terbelit-belit. Gue kalau kayak gini persis ciwi-ciwi yang nunggu kepastian," jelas Dewa terkekeh pelan.
Tadi aja marah, sekarang malah ketawa nggak jelas. Untung sahabat.
"JELASIN CEPETAN!" gertak Dewa membuat Juna kaget. Ingin rasanya Juna menjatuhkan Dewa ke kolam renang bersamaan handphone-nya tadi.
Sabar, Jun. Lo ganteng jadi harus sabar. Dewa jelek jadi harus marah-marah.
"Gu-gue ta-adi lih-hat an-anu," jelas Juna terbata-bata.
"Hah? Anu? Anu apaan? Lo lihat anu beneran?"
"Buk-kan!"
"Terus?"
"Itu loh. Anu-"
Dewa menatap tajam Juna dengan tangan yang melayang siap memukul Juna karena Dewa dibuat kesal olehnya.
"BONEKA ANABEL! GUE LIHAT BONEKA ANABEL DI HANDPHONE LO. PUAS LO!" jelas Juna dengan satu tarikan napas dan napas yang memburu.
Detik kemudian.
"HUWAAHAHAHAH."
"Anjir gue ngakak!"
"Perut gue sakit anying haha."
"Serius?" Kekeh Fajar seperti mengejek Juna.
Juna menatap tajam Fajar yang ikut tertawa mengejek dirinya. Ternyata es bisa ketawa juga.
"Apa lo ketawa-ketawa batu es! Seneng ya pada dapet hiburan? Dasar laknat emang!"
🌻
Bagaimana kesan kalian di part 3 kali ini?
Jujur aku kasihan sama si Juna😂 kalau kalau gimana?
Satu kata/kalimat untuk Dewa di part ini!
Satu kata/kalimat untuk Juna di part ini!
Satu kata/kalimat untuk Fajar di part ini!
Salam Manis😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Dewi [COMPLETED]
Teen FictionCOMPLETED "Lihatinnya biasa aja kali. Gue tahu gue ganteng." -Dewa Junior Fajry "Siapa juga yang lihatin lo! Gue cuma penasaran aja kenapa kok lo enggak cantik kayak gue." -Dewi Rosalina Anggraeni Kehidupan Dewa dan Dewi penuh pertengkaran antara ke...