21. Jebakan

157 40 22
                                    

YUK LANGSUNG BACA AJA!

Note: Maafkan jika ada typo yang berterbangan. Maklum manusia banyak kekurangannya.

SELAMAT MEMBACA

🌻

"Siapapun nggak akan pernah rela jika seseorang yang dia cintai terluka."

-Dewa Junior Fajry-

•••

Hari ini adalah hari Minggu. Di mana Dewi akan pergi bersama Lintang di sebuah bioskop di Jakarta. Meski ada rasa gelisah, Dewi mencoba untuk melupakan rasa itu.

Tingg...

Dewi melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.

Dewa👿

Heh kutil! Kita jalan, yuk?

Dewi terkekeh. Apa iya Dewa kerasukan setan? Kenapa tiba-tiba mengajaknya jalan.

Ogah! Gue kemarin udah bilang sama lo, kan, kalau gue mau jalan sama tunangan lo itu.

Bukan tunangan gue anying-_-

Iyain aja dah.

Please! Lo jangan pergi sama Lintang kalau lo nggak mau celaka.

"Wait. Celaka?"

Jangan mikir yang aneh-aneh dah lo!

Dibilangin sama pacarnya juga malah ngegas.

Gue enggak ngegas tai!

Noh taii💩

Read

"Dewa emang bener-bener ngajak baku hantam! Awas aja ya lo, Wa. Kalau gue ketemu sama lo, gue pukul sampai babak belur," gerutu Dewi sambil membanting handphone-nya asal.

Ting...

"Jangan-jangan ini Dewa lagi! Au ah males gue," gerutu Dewi kesal.

Dewi mengambil handphone-nya yang tergeletak di lantai dan mematikan daya tanpa melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.

Merebahkan tubuhnya ke kasur adalah hal yang Dewi lakukan saat ini.

Tok...tok...

Dengan malas, Dewi beranjak dari kasur dan membuka pintu kamarnya. Terdapat Mamanya yang berdiri bersandar dinding kamarnya.

"Ada apa, Ma?"

"Dicariin sama teman kamu. Katanya kalian udah ada janji buat pergi jalan-jalan."

Dewi menepuk jidatnya. Kenapa ia tiba-tiba lupa? Bukankah tadi ia sudah ingat?

"Oh, iya, Ma, Dewi lupa, ehehe," ucap Dewi sembari menyengir.

Lalu Dewi mengambil tas selempang, handphone, dan tidak lupa memoles wajahnya sekali lagi. "Perfect."

Dewa Dewi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang