17. Pernyataan

186 46 53
                                    

Note: Maafkan jika ada typo yang berterbangan. Maklum manusia banyak kekurangannya.

SELAMAT MEMBACA

🌻

"Kamu itu lucu. Tapi sayang, udah bukan milikku."

-Keenan Nasution-

•••

"Tante sudah memutuskan, jika kamu dan dan anak saya tidak jadi tunangan," kata Bunda Dewa dengan lembutnya.

Raut wajah Lintang menatap Bunda Dewa dengan tatapan serius. Mencoba mencari kebohongan di mata wanita paruh baya yang duduk di hadapannya.

"Pokoknya harus jadi!" gertak Lintang.

Lintang emosi karena Bunda Dewa yang semula mendukung tunangannya dengan Dewa, kini tiba-tiba berbalik arah menjadi tidak mendukung. Bisa dibilang, Bunda Dewa menolak pertunangan yang sudah diatur dengan sebaik mungkin.

"Maaf, ya, Nak. Ini udah keputusan Tante."

Brak.

Lintang menggebrak meja tidak terima. "Saya nggak terima, ya, Tan, kalau TUNANGANNYA batal!" bentak Lintang sambil menunjuk Bunda Dewa.

"Perusahaan Papa sama Mama udah bantu perusahaan Tante sama Om. Tapi, ini balasan keluarga Tante sama Om terhadap keluarga Saya? Saya cuma minta Dewa jadi tunangan saya apa susahnya, hah!"

Bunda Dewa menunduk. Berpikir jika pilihannya untuk membatalkan tunangannya adalah hal yang paling bagus saat ini.

Tangan Lintang naik ke udara, bersiap-siap untuk menampar Bunda Dewa. Namun, hal itu tidak terjadi saat pintu dibuka dengan sangat keras.

Bruk.

"APA-APAAN INI!"

Lintang dan Bunda Dewa mengedarkan pandangannya melihat siapa yang membuka pintu dengan kerasnya.

Terlihat Dewa di ambang pintu rumah dengan tangan mengepal menatap Lintang dengan tatapan tajamnya.

Tanpa merasa malu, Lintang berlari menuju Dewa dan dipeluknya tubuh Dewa dengan erat. Dewa memberontak. Alhasil, Lintang jatuh tersungkur ke lantai.

Segera Dewa berlari menghampiri Sang Bunda. Memeluknya erat. Dirinya tahu apa yang Lintang lalukan terhadap Bundanya tadi. Dewa membiarkannya saja sebelum amarahnya naik di saat Lintang ingin menampar Sang Ibunda.

"Bunda nggak pa-pa?" tanya Dewa memegang pipi Bundanya.

"Sayang, masa Bunda kamu batalin pertunangan kita, sih!" ucap Lintang dengan nada yang dibuat-buat, membuat Dewa jijik seketika. Menghampiri Dewa lalu memeluk lengannya.

"Lepas!"

Lintang kembali tersungkar saat didorong Dewa.

"Pergi lo!"

"Nggak mau!"

"Lo itu udah nggak ada hubungan lagi sama keluarga gue. Bunda udah batalin pertunangan gue sama lo. Lo itu cuma pengganggu yang seenak jidat datang tanpa persetujuan gue. Gue itu nggak suka apalagi cinta sama cewek menjijikkan kayak lo!"

Dewa Dewi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang