"Ma.. Aku pergi dulu" teriak Kai.
Tiffany ywng sedang merangkai bunga langsung menghampiri Kai.
"Kai.. Kau mau kemana?" tanya Tiffany bingung.
"Aku ada janji ma, dengan teman-temanku"
"Tapi Kai.. Apa kau lupa jika hari ini calon istrimu akan kesini bersama keluarganya nanti malam?"
Kai memutar bola matanya dengan malas.
"Ma.. Akan aku usahakan pulang sebelum malam"
"Kai.. Kau harus janji, Nak. Jika tidak nanti papamu akan marah"
"Yes Ma. Bye"
Kai lalu pergi, Tiffany hanya melirik dengan gelisah.
"Semoga anak itu menepati janjinya"
***
Kai melajukan mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi, tak ada yang bisa menghentikan sifat slengeannya itu, mengendarai mobil dengan ugal-ugalan.
Sementara itu...
Krystal tengah berjalan kaki di trotoar jalan. Dia sangat kesal, karena mobilnya mogok di tengah jalan. Dia sudah menelpon montir, tapi dia sangat malas untuk menunggunya. Karena tempat yang dia tuju tinggal sedikit lagi, Krystal memutuskan untuk berjalan saja.
Tiba-tiba mobil melaju dengan sangat kencang, mengenai genangan air dan baju Krystal terciprat genangan air kotor itu.
"Hei.. Stupid" teriak Krystal.
Kai melirik Krystal dari spion belakangnya.
"Berani sekali dia mengumpat padaku, lihat saja"
Kai memundurkan mobilnya dengan sangat kencang dan genangan air itu sekali lagi mengenai baju Krystal.
"Hehh.. Sialan!" teriak Krystal.
Kai membuka sedikit jendela mobilnya.
"Ada apa?"
Krystal yang merasa sangat geram, dia lalu menghampiri Kai.
"Hei.. Keluar kau!" teriaknya.
Dengan santainya Kai keluar dari mobilnya. Dia tertawa terbahak-bahak saat melihat penampilan Krystal yang sangat berantakan. Bajunya penuh dengan air kotor dan wajahnya benar-benar mengenaskan.
"Hei.. Kenapa kau tertawa?"
"Hahaha sorry.. Sorry.. Lihat dirimu nona, penampilanmu benar-benar hancur"
Kai masih tertawa geli dengan memegangi perutnya.
"Hei.. Semua ini karena dirimu, aku tidak mau tau kau harus mengantarkan ku ke butik, aku harus segera mengganti pakaianku jika tidak akan sangat gatal"
Tapi Kai hanya terdiam dengan melipat kedua tangannya di perut.
"Jadi ini adalah modus terbaru. Kau sengaja berjalan di dekat genangan air kotor lalu meminta beli baju di butik. Ckck"
Kai terus memperhatikan penampilan Krystal.
"Hei.. Apa maksudmu, hah?"
"Kau pasti mengerti apa maksudku"
Krystal terdiam, dia lalu melewati Kai dengan santainya. Dia kemudian memasuki mobil Kai dan duduk di samping kursi pengemudinya. Kai menatap dengan geram.
"Hei.. Turun kau.. Berani sekali kau menaiki mobilku dengan pakaian yang kotor seperti itu"
Krystal hanya terdiam, seolah tak mendengar apapun.
Kai mendengus kesal. Dia lalu mulai melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalanan dia hanya menggerutu saja. Tapi Krystal tak memperdulikannya.
"Berhenti disana. Ya.. Disini"
Kai memperhatikan tempatnya berhenti.
"Hei nona.. Ini kan butik mahal.. Apa kau mampu untuk membelinya?"
Krystal melotot ke arah Kai.
"Siapa bilang kalau aku yang akan membelinya?"
Kai hanya terdiam.
"Kau yang harus membayarnya"
Kai hanya terdiam, Krystal mulai melangkahkan kakinya memasuki butik itu ditemani oleh Kai. Kai terus membuntuti Krystal.
Krystal memilih banyak baju, membuat Kai hanya mengernyitkan alisnya.
"Hei.. Apa kau ingin membeli semua ini?"
Krystal hanya mengangguk.
"Hei.. Apa kau kehilangan akalmu? Kau ingin memerasku?"
"Heh bodoh! Siapa juga yang minta kau belikan, aku juga punya uang banyak. Kau tenang saja"
Kai merasa lega.
Krystal telah berganti pakaian dengan baju barunya, dia lalu menuju kasir untuk membayar.
"Total semua 10.000 dollar nona"
Krystal mengambil dompet di saku celananya tadi. Namun dia terkejut saat melihat dompet itu tidak ada isinya. Krystal langsung menoleh Kai, tapi Kai menatap dengan bingung.
"Apa aku boleh pinjam uangmu dulu?" ucapnya dengan terkekeh.
"APA?"
"Nanti aku akan ganti, jangan khawatir"
"Berapa totalnya?"
"100.000 dollar"
"Apa? Sebanyak itu?"
Kai langsung melotot ke arah Krystal, Krystal hanya mengangguk.
"Nanti aku akan ganti" bisiknya.
Kai langsung mengambil kartu kreditnya.
Dia hanya cemberut.
"Hei.. Kau mau kemana?" tanya Kai saat melihat Krystal ingin pergi.
"Apa kau akan kabur?"
Krystal menggeleng.
"Aku hanya ingin mengambil brosur itu, siapa tau aku minat"
Kai melirik ke arah Krystal. Dia hanya menggelengkan kepalanya.
"Ayo.. Cepat jalan"
Kai mulai melajukan mobil.
"Stop.. Stop.. Berhenti disini. Bye" teriaknya.
Kai terus menatap Krystal, dia teringat akan sesuatu.
"Hei.. Nona" teriaknya.
Namun Krystal sudah menjauh.
"Astaga. Aku rugi hari ini.. Sial.. Dasar penipu" gerutu Kai.
Kai mulai masuk ke dalam mobilnya.
"Lihat saja.. Jika kita bertemu lagi aku akan membuat perhitungan denganmu" ucapnya sinis.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Conscience
FanfictionMereka dijodohkan, mau tidak mau mereka harus menerimanya. Krystal masih memiliki kekasih begitu pun dengan Kai yang enggan mengurusi masalah pribadi istrinya. Namun perasaan asing dirasakan oleh Kai, ia yakin jika itu cinta. Namun karena gengsi, ia...