"Hei.. Buka bajumu" teriak Krystal.
Kai yang sedang asik bermain ponsel langsung menoleh dan menatap sinis ke arah Krystal.
"Apa kau ingin berbuat mesum kepadaku?" tanyanya heran.
Krystal meletakkan mangkuk yang berisi kunyit yang sudah dihaluskan di atas nakas. Dia melotot ke arah Kai. Kai menatapnya dengan bingung.
Kedua tangan Krystal mulai menggulung ujung kaos Kai ke atas.
"Hei.. Apa yang akan kau lakukan?" protes Kai.
Krystal hanya melotot ke arah Kai dan tetap melakukan aksinya untuk membuka kaos Kai.
Setelah kaos Kai terbuka dia melemparkannya ke lantai.
Mereka saling tatap.
"Tengkuraplah!" ucap Krystal.
Kai hanya mengernyitkan alisnya.
"Hah?"
"Aku bilang tengkurap" ucapnya dengan nada sedikit keras.
Tapi Kai masih terdiam dan menatap Krystal dengan bingung.
Krystal geram, dia memutar posisi tubuh Kai dengan paksa.
"Aww.. Sakit" rintih Kai.
Tapi krystal seolah tak memikirkannya. Dia mengambil mangkuk yang berisi kunyit halus itu dan mengoleskan sedikit ke punggung Kai.
"Hei.. Apa yang kau lakukan gadis aneh?"
"Jangan banyak bicara! Kau diam saja"
Kai terus menggerutu, tapi dia seakan menikmati olesan kunyit yang diberikan Krystal.
Dia memejamkan matanya.
Krystal menoleh, dia melihat Kai malah asik tertidur.
Dia merengut kesal.
Dia kemudian pergi dari kasur itu. Namun saat ia ingin melangkah tak sengaja kakinya menginjak kaos Kai hingga membuatnya terpeleset.
"Aaaa" teriak Krystal.
Kai langsung memutar tubuhnya dan dengan sigap menahan tubuh Krystal yang akan terjatuh.
Bola mata mereka saling beradu.
"Ishh.. Lepaskan" ucap Krystal.
Kai hanya mendengus kesal.
"Hei apa di kamus otakmu tak ada kata terimakasih? Sehingga kau jarang sekali mengucapkannya ckck"
Krystal hanya menoleh dan memanyunkan bibirnya. Dia mengibaskan rambutnya dengan kencang.
"Ckck.. Ada wanita sepertinya di dunia ini, ckck"
***
"Nak.. Kau sudah mengoleskan kunyit di tubuh Kai?" tanya Tiffany.
"Sudah bu"
Krystal hanya merengut dan melipat kedua tangannya.
"Sayang.. Kau kenapa?" tanya Tiffany.
Krystal duduk di sofa yang sama dengan Tiffany.
"Ibu.. Aku bosan terus menerus di rumah ini, mengapa kita tidak pergi berpiknik saja hari ini keluar?"
Tiffany menaruh bunga yang telah di rangkainya ke dalam vas.
"Hmm.. Ayahnya Kai tidak suka pergi piknik Krystal"
"Yah"
Tak lama Kai melintas dan Tiffany tersenyum saat melihat Kai.
Kai merasa risih saat ibunya memperhatikannya dan bersikap aneh seperti itu.
"Kai" panggil Tiffany.
Kai yang sedang meneguk segelas jus mangga langsung menoleh dan menghampiri ibunya.
"Ya bu"
"Hari ini kau ada acara tidak, Kai?"
"Tidak.. Memangnya ada apa bu?"
"Begini Kai.. Hari ini kau ajak Krystal piknik keluar yah, nak.. Kau mau, kan?"
Krystal dan Kai saling lirik.
"Ibu.. Aku tak mau pergi dengan gadis itu" ucap Kai kesal.
"Hei.. Siapa juga yang ingin pergi denganmu pria bodoh!"
Mereka saling melotot dan berdebat.
"Sstt.. Cukup.. Ibu sudah membuat keputusan, hari ini kau harus menemani Krystal pergi keluar"
"Tapi bu" rengek keduanya.
"Tak ada bantahan! Ini perintah dan ibu tak menerima alasan apapun, kalian berdua hari ini harus pergi bersama" ucap Tiffany tegas.
Dia kemudian meninggalkan Kaistal yang masih terdiam di ruang tamu.
"Ishh.. Aku tak ingin pergi bersamamu" ucap Kai kesal.
"Hei.. Kau pikir aku ingin pergi denganmu"
Tiffany hanya menggelengkan kepala saat melihat mereka.
"Setidaknya dengan pergi berdua mungkin akan membuat mereka semakin dekat" ucap Anna sambil tersenyum.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Conscience
FanfictionMereka dijodohkan, mau tidak mau mereka harus menerimanya. Krystal masih memiliki kekasih begitu pun dengan Kai yang enggan mengurusi masalah pribadi istrinya. Namun perasaan asing dirasakan oleh Kai, ia yakin jika itu cinta. Namun karena gengsi, ia...