"Hei gadis penipu mengapa kau masih tiduran saja, hah? Bukannya bersiap-siap" gerutu Kai.
Kai mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Dia benar-benar kesal karena harus terpaksa pergi bersama gadis yang sangat menyebalkan baginya itu.
Krystal masih sibuk memainkan ponselnya hingga Kai selesai mandi, Kai benar-benar geram dibuatnya
'Bukannya tadi dia yang memaksa ibu untuk pergi keluar? Mengapa sekarang dia malah asik memainkan ponselnya? Benar-benar gadis aneh' batin Kai.
Krystal menoleh sejenak ke arah Kai yang hanya memakai handuk di pinggangnya.
"Jangan banyak bicara ataupun bergerak nanti handukmu terjatuh lagi, pasti sekarang kau menggunakan boxer berwarna pink lagi hahaha" goda Krystal.
Kai melotot, dia mendengus kesal. Dia mengambil pakaiannya dari dalam lemari lalu pergi kembali ke kamar mandi.
"Ya Tuhan mengapa cobaan yang kau berikan sangatlah berat? Aku harus menikah dengan pria aneh sepertinya" ucap Krystal sedikit berteriak agar Kai mendengar.
"Hei kau pikir aku mau menikah denganmu, dasar gadis penipu" teriak Kai dari dalam kamar mandi.
Krystal hanya terkekeh.
***
"Kalian sudah siap? Semua keperluan kalian sudah dibawa, hm?" tanya Tiffany saat melihat raglak menuruni tangga bersamaan.
"Ibu.. Aku tidak jadi pergi keluar ahh.. Males!" ucap Krystal dengan santai.
Kai hanya melotot, dia kesal benar-benar kesal.
'Bukankah tadi gadis itu yang menginginkan untuk keluar? Menyebalkan!' gerutu Kai dalam hati.
"Hei Kai.. Aku memang ingin keluar tapi tidak bersamamu" ucap Krystal sambil tersenyum dan menoleh ke arah Kai.
'Apa gadis ini bisa mendengarkan suara hatiku? Astaga gadis yang aneh' batinnya.
"Hei Kai.. Tak usah terus menggerutu, aku juga tak ingin membuang waktu berhargaku untuk pergi bersamamu, lebih baik aku disini saja daripada harus menghabiskan waktuku bersamamu"
Kai mendelik tajam, dia menatap mata Krystal dengan sorot yang tajam.
"Hei gadis penipu! Menyebalkan! Kau pikir aku mau menghabiskan waktuku denganmu, hah? Lebih baik aku pergi bersama teman-temanku daripada denganmu"
"Ishh memangnya aku juga mau pergi denganmu, jangan terlalu percaya diri Kai"
Mereka saling berdebat membuat Tiffany kesal. Tiffany geram dia menarik telinga anak dan menantunya itu.
"Aawww bu.. Sakit" rintih keduanya.
"Ibu akan melepaskan jika kalian berjanji kepada ibu untuk tidak selalu bertengkar, janji?"
Tiffany menatap tajam anak dan menantunya itu.
"Iya bu.. Kami berjanji" ucap keduanya bersamaan.
Tiffany melepaskan tangannya di telinga mereka. Mereka mengelus telinganya yang terasa sedikit panas.
"Semua ini gara-gara kau!" ucap Kai kesal.
Krystal hanya melotot.
"Kai.. Krystal" ucap Tiffany sambil melotot.
"Iya bu tidak lagi. Kai ingin pergi dulu, bye"
Kai berlalu pergi meninggalkan Tiffany dan Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conscience
FanfictionMereka dijodohkan, mau tidak mau mereka harus menerimanya. Krystal masih memiliki kekasih begitu pun dengan Kai yang enggan mengurusi masalah pribadi istrinya. Namun perasaan asing dirasakan oleh Kai, ia yakin jika itu cinta. Namun karena gengsi, ia...