Missunderstanding

621 61 1
                                    

"Tuan Kim, sebentar lagi kita akan sampai di tempat tujuan, apa materi meeting hari ini sudah kau pelajari semuanya?" tanya Sehun yang sedang mengemudi, dengan matanya yang masih menatap jalan.

Tidak ada jawaban yang diberikan Kai membuat Sehun sedikit geram. Tak lama terdengar suara dengkuran. Sehun mengalihkan pandangannya untuk menatap kaca spion mobilnya.

Dan benar saja Kai malah sedang asik. Tidur dengan lelapnya.

Sehun hanya menggelengkan kepalanya.

'Astaga sungguh miris nasibku memiliki seorang atasan sepertinya'

***

Krystal masih tertidur di ranjangnya. Dia benar-benar merasa bosan. Dia terus melirik jam dinding di kamarnya.

'Ah semua ini karena si bodoh itu, aku jadi bosan kan tidak bisa kemana-mana' batinnya.

CEKLEKK..

Tak lama pintu kamarnya terbuka. Tiffany tersenyum dengan tulus dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk menantu tersayangnya itu.

"Ibu.. Ibu kenapa repot-repot seperti ini"

Tiffany menaruh nampan itu di nakas.

"Tidak apa-apa menantu kesayanganku kan sedang sakit jadi wajar jika aku membawakan makanan dan minuman ini untukmu agar kau cepat sehat"

Krystal merasa tersentuh dengan sikap ibu mertuanya itu. Dia langsung memeluknya.

"Terimakasih bu"

Tiffany pengelus rambut Krystal.

"Sudah.. Sudah.. Sekarang kau makanlah dan minum obatmu dengan teratur ya sayang"

Krystal mengangguk dia mulai memakan sarapannya.

***

Perlahan Kai membuka matanya.

"Aahhhh" dia merenggangkan otot-otot di tubuhnya.

"Sehun, apa kita sudah sampai?" tanya Kai.

Sehun yqng baru masuk kembali dengan mabawa tumpukan dokumen hanya tersenyum kesal.

"Sudah.. Bahkan meetingnya sudah selesai" jawabnya ketus.

"Apa? Sudah selesai? Bahkan aku belum memulainya"

"Tuan, klien sedang ada urusan yang sangat penting maka dari itu waktunya tak banyak dia terus menghubungi ponselmu tapi karena kau tertidur kau tak mengangkatnya jadi aku putuskan untuk menemuinya dan syukurlah dia mau bekerjasama dengan perusahaan kita" jelas Sehun.

Kai menghela nafasnya lega.

"Terimakasih Sehun kau telah membantuku"

Sehun hanya mengangguk.

"Dan aku minta kau jangan laporkan mengenai masalah ini kepada ayah, jika dia tau tamatlah riwayatku"

"Tenang saja Tuan" jawab Sehun singkat

Walapun sebenarnya dia kesal, tapi dia sangat menghormati atasannya itu.

Tak lama ponsel Sehun berdering.

"Ya sayang.. Aku masih bekerja, aku akan telepon kau nanti ya.. Love you"

"......"

Kai hanya menatap punggung Sehun dan menggelengkan kepalanya.

'Sok romantis segala dia, masih pacaran saja sudah love you, love you' batinnya.

"Dia kekasihmu?" tanya Kai.

ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang