Best Husband

1.2K 60 6
                                    

Kai terus menangis dia benar-benar merasa sangat bersalah karena telah menampar Krystal. Berulang kali Kai memukul dirinya sendiri namun dia seakan tidak puas.

SSRRRTTT..

"aaaaaaa"

SSRRRRTTT..

Dia melihat puluhan orang berkerumun melihat seorang pria yang tengah dicambuk oleh pendeta.

SSRRRRTT..

"aaaaaaa"

SSSRRTTT..

"Permisi.. Permisi"

Kai berusaha untuk menyalip dikerumunan agar dia bisa melihat dengan jelas.

Tubuh pria itu tersungkur di tanah dengan penuh luka cambuk dan darah yg mengalir.

"Apa yang dia lakukan?" ucap Kai pelan.

Pendeta itu kemudian pergi meninggalkan pria yang sudah tergolek lemah itu.

"Dia sedang menebus dosanya karena telah menyakiti istrinya" jelas seorang pria.

"Konon katanya jika tubuhnya dicambuk oleh pendeta dosa yang telah dia perbuat kepada istrinya akan terhapuskan karena dia sudah mendapatkan hukuman yang sesuai"

Kai hanya mengangguk. Matanya tertuju pada seorang pendeta yang tadi mencambuk pria tadi.

Kai langsung berlari menghampiri pendeta itu.

"Pak pendeta" panggil Kai.

Pendeta itu menoleh.

"Ada apa, nak? Apa ada yang bisa aku bantu?"

Mata Kai terus menatap alat cambuk yang sedang dipegang pendeta itu.

"Aku juga ingin melakukan ritual penebusan dosa" ucapnya dengan lantang.

Pendeta itu terkejut dia memperhatikan dengan seksama penampilan Kai.

"Tapi nak, memangnya dosa apa yang telah kau lakukan?"

"A-aku" ucapnya lirih.

Dia menatap telapak tangannya dan memejamkan matanya

"Aku telah menyakiti istriku dan aku pantas untuk mendapatkan hukuman atas tindakanku yg salah itu"

Pendeta itu tersenyum.

"Kau yakin?"

"Yakin"

"Baiklah, ayo ikut aku"

"Buka kaosmu, nak"

Kai mengangguk, dia menarik kaosnya keatas hingga terlepas.

Pendeta itu mulai mencambuk punggung Kai.

SSSRRRTTTT..

"Aaaaaaaa" rintih Kai.

SSRRTTTTT..

"Aaaaaaaa"

Pendeta itu terus mencambuk punggung Kai dengan keras. Terlihat dengan jelas bekas luka cambukan di punggungnya itu. Ada darah yang mengalir dari punggungnya.

SSSRRRTTTT..

"aaaaaaaaaa"

SSRRRTTTT..

Kai meneteskan airmatanya bukan karena rasa sakit yang dia rasakan karena dicambuk melainkan mengingat apa yang dia lakukan kepada Krystal.

Dia menikmati rasa sakit yg mendera di punggungnya, perih dan terasa panas.

ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang