"Apa kau kedinginan?" tanya Kai pada Krystal yang tidur di bawah.
Namun tak ada jawaban dari Krystal, Kai malas untuk menoleh.
'Mungkin dia sudah tidur' batinnya.
Hujan turun dengan sangat deras, hembusan anginnya terasa hingga ke dalam kamar. Padahal Kai sudah mematikan AC-nya tapi udara malam ini sungguh sangat dingin.
Kai menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu. Hingga terlihat seperti kepompong yang sangat besar.
***
Suara alarm di ponsel Kai membangunkannya. Dia mengucek matanya dan merentangkan kedua tangannya, memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melemaskan otot-ototnya.
Dia kemudian bergegas bangun dan mengambil handuknya untuk membersihkan diri.
Setelah selesai dia memakai bajunya dan bercermin di meja hias. Pandangannya tertuju kepada Krystal yang masih tertidur di lantai, Kai merasa sangat heran karena tak biasanya Krystal belum bangun juga.
Kai menghampiri Krystal untuk mengecek keadaannya. Saat Kai memegang tubuhnya dia merasa terkejut karena suhu tubuh Krystal sangat dingin. Bibirnya membiru dan tubuhnya menggigil.
Kai panik dia langsung menggendomh tubuh Krystal dan merebahkannya di ranjang.
"Krystal.. Apa yang terjadi kepadamu? Apa kau sakit?"
Kai cemas dia terus menggosok-gosok telapak tangan Krystal.
Kai mulai menghubungi dokter lewat ponselnya.
"Hallo Dokter—"
***
Tiffany heran saat melihat dokter Yuri datang.
"Salam Nyonya Kim, saya mendapat telpon jika menantu anda sedang sakit"
"Apa?"
"Dokter Yuri, ayo ikut denganku" teriak Kai.
Dokter Yuri langsung masuk dan mengikuti Kai begitupun dengan Tiffany.
Mereka menatap wajah Krystal yg pucat dan tubuhnya yg menggigil.
"Astaga Krystal, apa yang terjadi kepadamu, Nak?"
"Dokter, tolong cek keadaannya"
Dokter Yuri mengambil stetoskopnya dan mulai memeriksa Krystal.
"Krystal mengalami demam, suhu tubuhnya sangat dingin hingga dia menggigil. Semalam hujan sangat deras, apa dia tidur di lantai? Karena tubuhnya menggigil seperti ini?"
Kai menunduk.
Tiffany menatap tajam Kai.
"Hm.. Baiklah.. Ini resep obat Krystal, Kai tolong jaga istrimu" ucap Dokter Yuri.
Kai hanya mengangguk.
Dokter Yuri pergi diantar dengan Tiffany.
Kai mengambil resep obat itu dan akan pergi ke apotek. Namun dia menoleh sejenak.
"Maafkan aku Krystal, karena aku kau menjadi sakit seperti ini"
Kai lalu pergi meninggalkan Krystal yang masih menggigil.
***
Tiffany terus mengompres kepala Krystal dan menemani Krystal. Dia benar-benar sangat khawatir dengan menantu kesayangannya itu.
Kai sudah kembali dari apotek dan memberikan obat itu kepada Tiffany.
"Ibu.. Apa ibu tidak lelah? Ibu istirahat dulu saja biar Kai yang menjaganya"
"Apa kau yakin akan menjaganya?"
Kai mengangguk.
"Baiklah.. Ibu pergi.. Tolong jaga istrimu"
Kai menatap wajah Krystal yang terlihat sangat pucat, dia mengambil kain di kepala Krystal dan kembali mengompresnya.
***
Hari sudah semakin sore tapi keadaan Krystal belum juga membaik, dia masih menggigil walaupun tubuhnya telah diselimuti oleh selimut yang sangat tebal.
Kai menggosok-gosok tangan Krystal untuk memberikan kehangatan kepadanya.
"Krystal.. Cepatlah sembuh"
"Haus" ucapnya pelan.
Kai langsung mengambil gelas yang berisi air minum dan memberikannya kepada Krystal.
Krystal perlahan membuka matanya, dia menatap Kai yang sedang tidur di sampingnya. Karena tubuhnya masih lemas, dia kembali memejamkan matanya.
Rasa kantuk Kai benar-benar tak bisa lagi dia tahan, dia kemudian memejamkan matanya dan tidur di samping Krystal.
Tiffany datang ke kamar Kaistal untuk mengecek keadaan Krystal, dia tersenyum saat melihat Kai dan Krystal tidur dengan tangan Kai yang melingkar di perut Krystal.
"Terimakasih Tuhan, terimakasih kau telah mendekatkan mereka bersama"
Tiffany menutup kembali pintu kamar Kaistal dengan pelan.
***
Krystal mulai membuka matanya, kepalanya masih terasa sangat pusing. Dia mendengar suara hembusan nafas di dekatnya, dia menoleh dan sangat terkejut saat melihat Kai tidur satu ranjang dengannya.
Krystal berusaha melepaskan tangan Kai yang melingkar di perutnya, namun Kai malah semakin mencengkramnya erat.
Krystal hanya terdiam, dia pasrah karena tubuhnya masih melemah.
'Pintar sekali dia mengambil kesempatan saat aku sedang tak berdaya seperti ini, lihat saja akan aku balas nanti'
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Conscience
FanfictionMereka dijodohkan, mau tidak mau mereka harus menerimanya. Krystal masih memiliki kekasih begitu pun dengan Kai yang enggan mengurusi masalah pribadi istrinya. Namun perasaan asing dirasakan oleh Kai, ia yakin jika itu cinta. Namun karena gengsi, ia...