Confused

561 53 0
                                    

"KRYSTAL" teriak Kai saat tiba di rumahnya.

Seluruh orang yang sedang menikmati santap malam mereka langsung menoleh saat mendengar suara teriakan Kai.

Tiffany dan Siwon saling lirik kebingungan.

Kai melangkahkan kakinya dengan cepat. Tiffany langsung menghampiri Kai.

"Ada apa, nak? Mengapa kau berteriak?" tanya Tiffany bingung.

"Ibu.. Dimana Krystal? Di mana menantu ibu itu?" teriak Kai.

"Ada apa memangnya, Kai?"

"Ibu.. Menantu ibu itu sangatlah kurang ngajar"

"Memangnya apa yang dia lakukan kepadamu, Kai?"

"Dia berselingkuh bu, dengan sekretarisku sendiri"

"Apa?"

Tiffany seolah tak percaya dengan ucapan Kai.

"Kenapa? Ibu tak percaya dengan semua ucapanku?"

Tiffany menggeleng.

"Ibu.. Tadi dia bertemu dengan Sehun, dia berpakaian minim dan terlihat sangat sexy. Dia benar-benar tak menghormatiku sebagai suaminya bu"

"Apa yang kau bicarakan, Kai?"

"Ish ibu apa tak mendengar semua ucapanku tadi?" kesal Kai.

"Kai.. Bagaimana mungkin Krystal—"

"Ah ibu memang selalu membelanya sekalipun dia bersalah, ckck.. Sebenarnya siapa anak kandung ibu, aku atau dia. Menyebalkan" ucap Kai kesal.

Kai memutar tubuhnya membelakangi Tiffany.

"Kau melihat Kai jalan bersama pria lain?"

"Ya.. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri"

"Dia berpakaian minim dan terlihat sexy?"

"Iya ibu.. Harus berapa kali aku mengatakannya kepadamu"

"Hm.. Seperti itu.. Apa dia terlihat sangat cantik dan menggoda Kai dengan pakaian seperti itu?"

"Hm.. Apa harus aku menjawabnya?"

"Iya harus!"

"Iya bu.. Bahkan make up tebalnya benar-benar membuatnya terlihat sangat cantik"

"Oh.. Apa kau menyukainya Kai?"

"Cih.. Menyukainya? Bahkan memikirkan tentangnya pun aku tak pernah terbesit di pikiranku bu" elaknya.

Tiffany hanya tertawa.

"Mana mungkin Krystal kau lihat tadi Kai sedangkan dia seharian ini selalu disini bersama ibu"

Kai memutar balik tubuhnya.

Dia terkejut saat melihat Krystal ada di samping ibunya.

"Lalu siapa ini di samping ibu Kai?"

"Kau?"

Kai memperhatikan dengan seksama penampilan Krystal yang sangat berbeda dengan yang tadi dilihatnya.

"Ajaib.. Kau bahkan bisa menghilang dan kembali ke rumah ini secepatnya"

Krystal mengerutkan dahinya.

"Daritadi aku selalu disini Kai.. Bersama ibu, jika percaya kau tanya saja.. Bahkan kita tadi membuat kue bersama"

Kai menoleh ke arah ibunya. Tiffany hanya mengangguk dan tersenyum.

"Apa?"

Kai melirik lagi ke arah Krystal.

"Kau.. Benar-benar menyebalkan" ucap Kai.

Dia kemudian pergi naik ke kamarnya.

Tiffany dan Krystal saling lirik dan tertawa.

Sementara itu di kamar Kai...

"Bagaimana bisa? Tadi dia ada bersamaku dan Sehun, tapi dia juga dari tadi ada disini bersama ibu. Bagaimana mungkin? Apa dia seorang penyihir. Ckck"

Kai kesal, dia kemudian merebahkan tubuhnya di kasur dan menyembunyikan tubuhnya di balik selimut.

***

"Kenapa? Apa yang terjadi dengan Kai?" tanya Siwon bingung saat melihat Tiffany dan Krystal tertawa.

"Anakmu sudah kehilangan akalnya suamiku, daritadi Krystal disini tapi dia bilang melihat Krystal bersama seorang pria, ckck"

Krystal hanya tersenyum.

Siwon menggelengkan kepalanya.

"Krystal.. Kau yakin besok akan ke rumah orang tuamu?" tanya Siwon.

"Iya ayah.. Aku akan mengunjungi mereka besok. Ayah dan ibu tak keberatan, bukan?"

Tiffany mengelus pipi Krystal.

"Sama sekali tak keberatan Krystal, besok sampaikan salamku kepada kedua orang tuamu ya, sayang"

Krystal mengangguk.

***

"Apa-apaan dia? Sekarang dia mendominasi kasurnya, menyebalkan" ucap Krystal pelan.

Krystal mondar-mandir dan berpikir. Dia menatap sofa yang ada di kamarnya.

"Tidak.. Tidak akan.. Aku tidak mau lagi tidur di sofa maupun lantai.. Nanti yang ada dia terus menerus menginjak harga diriku.. Memangnya siapa dia berani sekali memperlakukanku seperti itu.. Hm tapi aku tidur dimana?"

Krystal menatap ranjang milik Kai yang tersisa sedikit, tapi setidaknya cukup untuknya tidur disana.

Krystal menghela nafasnya.

Dia langsung duduk di ranjang itu dan mulai mengambil posisi untuk merebahkan tubuhnya di samping Kai. Namun sebelumnya dia mengambil guling dan menaruhnya sebagai pembatas antara dirinya dan Kai.

"Awas saja jika kau berani melewati batas ini Kai"

Krystal mulai merebahkan tubuhnya dan menarik selimutnya.

Dia menutup matanya.

'Ya Tuhan lindungilah aku, jangan sampai Kai melewati pembatas ini dan melakukan hal yang tidak aku inginkan' batinnya.

To be continued...

ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang