Plan

527 77 0
                                    

Sidersnya banyak banget yah.. 😅😅
Gak bisa apa nyenengin dengan klik tombol bintang? 😔

TAP.. TAP.. TAP..

Suara hentakan sepatu pantofel Kai menggema di lobby kantor yang masih sepi. Langkahnya semakin dia percepat saat melihat arloji yang melingkar di lengannya. Dia mengatur nafasnya dan mengatur kadar emosionalnya karena ini kali pertamanya dia akan meeting dengan klien yang sangat penting dan masa depan perusahaan tergantung oleh hasil meeting ini.

Kai terus mengingat apa materi yang sudah dia pelajari kemarin dan menghafalnya, dia benar-benar merasa sangat nervous, untuk pertama kalinya dia akan berhadapan dengan orang banyak dan semuanya adalah pemilik saham dari Kim Group.

Kai melirik ke arah Sehun yang sedang sibuk mengetik sesuatu, dia teringat dengan kejadian semalam dan tersenyum sendiri.

"Sehun" ucapnya pelan.

Sehun hanya mendongakkan kepalanya dan menyunggingkan sedikit senyuman di bibirnya.

"Aku ingin meminta maaf kepadamu untuk kemarin malam, aku benar-benar tak tahu jika itu kekasihmu"

Sehun terdiam, dia seakan tak mendengarkan Kai dan menatap foto yang terletak tak jauh dari meja kerjanya. Dia menatap foto itu lirih.

Kai penasaran dan langsung melirik foto itu.

"Ada apa Sehun? Dia kekasihmu, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa Sehun? Dia kekasihmu, kan?"

"Kita sudah putus pak" ucapnya pelan.

Terlihat gurat kesedihan yang sangat jelas terukir di wajah Sehun.

Kai menggigit bibir bawahnya, dia benar-benar merasa bersalah. Dia yakin jika hubungan Sehun putus karena sebuah kesalah pahaman yang disebabkan oleh sikapnya semalam.

Kai menepuk bahu Sehun.

"Sehun.. Dia bukan istriku, mereka memang sangatlah mirip tapi sebenarnya mereka berbeda, aku salah paham kepadamu"

Sehun tersenyum.

"Dia sudah pergi pak, dia meninggalkanku" ucapnya pilu.

Kai benar-benar merasa bersalah.

Dia tak tega, kemudian dia masuk ke dalam ruangannya.

Dia terus merennungi kesalahan bodohnya yg membuat kandasnya hubungan Sehun dengan kekasihnya.

Kai mengambil gagang telponnya.

"Cepat kirimkan soft copy data diri Oh Sehun ke e-mailku"

Dia kemudian menutup kembali telponnya.

Bola mata Kai terus berputar untuk mencari tahu apa yang ingin dia ketahui. Dia mengumpat karena tak juga menemukan informasi yang dia perlukan.

ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang