Dispute

723 68 2
                                    

"Melelahkan!"

Krystal menghela nafasnya dan duduk di kursi taman kota. Dia merenggangkan otot-ototnya dan merebahkan kepalanya disana.

Dia sejenak memejamkan matanya. Menghirup nafasnya dalam.

"Hei gadis penipu" teriak seseorang yang suaranya tak asing bagi Krystal.

Krystal dengan cepat membuka matanya dan menoleh ke belakang. Bibirnya dia manyunkan saat melihat pria yang perlahan mulai menghampirinya. Dengan santainya dia duduk di samping Krystal. Krystal sedari tadi hanya menatap dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Woy.. Kenapa kau menatapku seperti itu, pasti kau terpana yah dengan ketampananku?"

Krystal melotot dan mendengus kesal.

Kai hanya terkekeh.

"Ternyata kau manis saat marah, hidungmu mengembang dan bibirmu ah sungguh menggoda" ucap Kai dengan nada menggoda dan menaikkan sebelah alisnya.

"APA?"

Krystal langsung bangkit, dan berdiri.

"Ssstt.. Jangan berisik seperti itu, tak usah berteriak seperti itu. Aku tampan dan aku tau itu" ucap Kai dengan menaikkan kerah kemejanya dan mengedipkan matanya.

Krystal hanya menggeleng.

"Kau ini sangat menyebalkan!"

"Jangan terlalu sebal nanti kau akan terpana lagi oleh ketampananku, calon istriku!" goda Kai dengan menggenyol bahu Krystal.

Krystal melotot, dia celingak-celinguk. Dia menggigit bibir bawahnya dan menarik lengan Kai menjauh dari keramaian.

"Hei gadis penipu, bersabarlah tak usah terburu-buru seperti ini"

"Ssttt.. Kau itu pria atau wanita? Banyak sekali bicaramu, bisa diam sebentar tidak?"

Kai mengangguk dan memberikan simbol jika dia mengunci mulutnya.

"Hm siapa namamu? Astaga.. Bahkan aku lupa siapa namamu"

Krystal menepuk dahinya, dia kemudian berjalan mondar-mandir memikirkan nama Kai.

Kai hanya terdiam dan tersenyum simpul.

"Oh iya.. Kali.. Itu kan namamu, begini.. Pertama kau tak perlu over pede denganku karena aku sangat membenci hal itu.. Kedua jangan terlalu sering muncul di hadapanku dan mengusik hidupku dan ketiga jangan pernah memanggilku dengan sebutan calon istrimu, karena aku merasa risih. Bagaimana?"

Kai hanya menatap ke langit dan tak memperhatikan Krystal.

"Hei.. Kali.. Kali.."

Tapi Kai tak memperdulikan dia masih memalingkan wajahnya dan tak melihat Krystal.

Krystal geram dia langsung menarik telinga Kai dengan kencang.

"Aw.. Aww.. Aw"

Krystal melepaskan tangannya di telinga Kai.

"Siapa suruh dari tadi kau hanya diam seperti itu?"

"Hei.. Aku hanya mengikuti permintaanmu, tadi kau sendiri kan yamg memintaku untuk diam jadi ya aku diam"

"Dasar bodoh" gumam Krystal.

"Ohh iya satu lagi, namaku bukan Kali.. Tapi Kai.. Kim Kai si tampan yang nasibnya akan sangat malang karena harus menikah dengan wanita seperti dirimu, ckck.. Malang sekali nasibku"

"Hei kau pikir aku sudi menikah denganmu, hah?"

Kai mendekatkan wajahnya di depan Krystal dan membuat Krystal salah tingkah.

"Hei.. Kau mau apa? Apa yang kau inginkan?"

Kai semakin mendekatkan wajahnya, Krystal memejamkan matanya.

"Hahahahaha.. Kau pikir aku akan menciummu? Astaga! Ekspresimu sungguh lucu andai tadi aku memotretnya hahaha" tawa Kai dengan memgangi perutnya.

Krystal menginjak kaki Kai dengan heels 12 cmnya yang runcing.

"Awww"

Krystal mengibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Kai, dia tersenyum sinis ke arah Kai.

Kai masih memegangi kakinya yang tadi Krystal injak.

"Rasakan itu"

"Hei.. Hei penjahat.. Astaga siapa namanya.. Hei.. Krys.. Krys apa? Hei.. Tunggu"

Kai terus mengejar Krystal, namun Krystal tak menghiraukannya.

***

"Kai.. Memangnya apa yang terjadi kepadamu? Mengapa punggung kakimu memar seperti itu"

Kai mendengus kesal.

"Tadi aku tak sengaja diinjak oleh orang tidak waras, Mom"

Tiffany mengernyitkan alisnya.

"Kau ini ada-ada saja, apa kau sangat tampan hingga orang tak waras pun menginginkanmu?"

Kai menaikkan sebelah alisnya.

"Apa mom tidak lihat pesona ketampananku?"

Tiffany hanya menyentuh dagu Kai.

"Mom.. Aku nyaman tidur di pangkuan mom seperti ini"

"Kai.. Kau harus mandiri sayang, nanti setelah kau menikah kau tidak boleh bersikap manja seperti ini. Apa lagi ayahmu sudah memilihkan Krystal untukmu dan ibu lihat jika dia adalah gadis yang sangat pemberani jadi kalian akan saling melengkapi satu sama lain"

Kai hanya terdiam, dia tak berani membantah ibunya. Dia hanya terdiam. Tiffany terus mengelus rambut putranya itu, hingga Kai kini memejamkan matanya dan tertidur di pangkuan Tiffany.

***

"Ma.. Aku tak ingin menikah dengannya"

"Ada apa sayang? Apa yang terjadi?"

"Ma.. Dia bukan seleraku, dia benar-benar pria menyebalkan, aku tak ingin menikah dengan pria itu, Ma. Nanti yang ada setiap hari aku hanya akan ribut dengannya"

Yoona mengelus rambut anaknya. Krystal menyandarkan kepalanya di bahu Yoona.

"Sayang.. Kai sangat tampan dan dia juga berasal dari keluarga baik-baik, Nak. Jadi apa lagi yang kau ragukan?"

"Ma.. Dia menyebalkan, awal pertemuan kita saja sudah ribut seperti itu, bagaimana jika kita menikah nanti"

"Ssstt.. Mama yakin jika putri kesayangan mama ini bisa mengatasi semuanya"

"Tapi Ma"

"Sudah.. Kau tidurlah.. Besok pagi ibunya Kai akan kesini, dia ingin mengajakmu untuk berkunjung ke salonnya"

"Salon?"

"Iya Nyonya Kim memiliki usah salon pribadi sayang, dia ingin mengajakmu untuk berkunjung kesana"

Krystal hanya mengangguk, dia merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Yoona menarik selimut untuk menutupi tubuh Krystal.

"Kau tidurlah, mimpi yang indah ya sayang. Selamat malam"

Yoona mengecup kening Krystal. Dia kemudian keluar dari kamar Krystal.

Krystal masih membuka matanya, dia meraih ponselnya.

"Padahal aku sudah menentukan pilihanku sendiri, tapi kalian memutuskan semuanya tanpa meminta persetujuan dariku. Apa memang Kai adalah pria yang baik untukku? Maafkan aku jika sampai sekarang aku belum bisa menjawab semua pertanyaanmu, tapi saat aku ingin menjawabnya ternyata kita memang tak pernah bisa bersatu. Maafkan aku, aku benar-benar tak bisa melawan kedua orang tuaku, aku harap kau mengerti dan bisa menerima pengganti yang lebih baik dariku" ucap Krystal dengan mengelus foto pria yang ada di layar ponselnya.

To be continued...

ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang