Falling in Love?

597 60 2
                                        

"Hei.. Kai.. Hellow.. Kai.. Hei.."

Krystal melambaikan tangannya di depan wajah Kai namun Kai tak bergeming, dia masih melamun. Krystal geram dia mendorong tubuh Kai hingga kepalanya terbentur ke kaca mobilnya.

"Awwww" rintihnya dengan memegang kepalanya yang sakit.

"Hei mengapa kau mendorongku? Bukankah tadi kita—"

Kai menggantungkan kalimatnya, Krystal menatap tajam wajah Kai.

"Apa? Memangnya tadi kita apa?"

Kai menepuk dahinya, dia tersadar jika tadi hanya lamunannya saja.

"Tidak.. Lupakanlah"

"Ayo cepat jalankan kembali mobilnya dan ingat kau harus fokus. Dan iya Kai, aku mengantuk. Aku ingin tidur sebentar jika sudah sampai kau bangunkan aku yah"

Kai mengangguk.

Krystal melipat kedua tangannya, dia mulai memejamkan matanya.

Kai menatap dengan seksama wajah Krystal dan fokus perhatiannya kepada bibir mungil Krystal.

Astaga!

Ingin sekali dia melumat dengan rakus bibir mungil itu.

Kai menggelengkan kepalanya untuk menepis pikiran kotornya itu. Matanya kemudian tertuju untuk menatap jalan.

***

"Sudah sampai"

Kai menoleh ke arah Krystal yang masih tertidur, saat dia ingin menepuk bahu Krystal agar terbangun dia tak tega. Dia kemudian melepaskan seat belt-nya dan turun dari mobilnya.

Dia membuka pintu samping tempat Krystal duduk, kemudian menggendongnya.

Kai terus memperhatikan wajah Krystal dari dekat, dia semakin merasakan debaran jantungnya yang semakin kencang. Dia benar-benar terhipnotis dengan pesona wajah Krystal.

"Kai" panggil Tiffany.

Kai menoleh "ya mom"

"Krystal tidur?"

Kai mengangguk.

"Ya sudah.. Kau antarkan dulu dia ke kamarnya nanti kau temui ibu lagi, ada hal penting yang ingin ibu katakan kepadamu"

Kai mengangguk. Dia kemudian menuju kamarnya di lantai atas.

***

"APAAAA???"

Kai berteriak karena sangat terkejut.

"Kenapa ibu bisa berpikiran seperti itu?"

"Memangnya apa yang salah Kai? Apa ibu salah jika menyuruhmu dan Krystal pergi berbulan madu ke luar negeri?"

Kai menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi mom"

"Kai.. Ibu dan ayah sudah memikirkannya lusa kau dan Krystal akan pergi berlibur ke Boston! Tak ada penolakan, tiket sudah kami pesankan. Kalian tinggal kemasi barang-barang kalian dan setelah kembali dari sana bawa kabar yang baik untuk kami"

"Kabar baik? Apa maksud ibu?"

Tiffany mencubit hidung Kai.

"Jangan pura-pura tidak tau, bukankah para pria ahli dalam melakukan hal itu?" goda Tiffany.

Tiffany terkekeh, dia pergi meninggalkan Kai yg masih berkutat dengan pikirannya.

"Ckck.. Apa yang akan terjadi nantinya disana jika aku dan Krystal hanya berdua saja" gumamnya.

***

Esok harinya...

Krystal perlahan membuka matanya, dia benar-benar merasakan tubuhnya telah fresh kembali, energi dalam tubuhnya seolah terisi penuh. Dia menoleh ke samping matanya membulat saat melihat tubuh sixpack Kai yang seakan berkilau karena terkena sinar matahari. Tubuh kekar itu benar-benar membuat Krystal kagum, belum pernah sebelumnya Krystal melihat Kai seperti itu, dia benar-benar kagum dengan tubuh kekar itu.

Kai mengoleskan deodorantnya, dia kemudian menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Menyisir rambutnya dan mengoleskan pelembab ke wajahnya. Kai benar-benar menjaga penampilannya. Dia kemudian mengambil kemeja putih yang sudah tersedia di dekat sofa, dia terus menatap wajahnya di cermin.

Kai tersenyum saat melihat Krystal yang sudah terbangun dan memperhatikan dari cermin.

"Kau sudah bangun?"

Krystal terperanjat, Kai menoleh dan menyunggingkan senyuman di bibirnya.

Krystal hanya mengangguk.

"Aku hari ini ada meeting pagi, jadi aku sebentar lagi akan berangkat bekerja. Kau mandilah dulu, bersihkan dirimu"

Krystal hanya mengangguk.

Kai mengambil dasinya, namun dia sedikit kesulitan untuk memakai dasinya.

Krystal bangun dari tempat tidurnya dan menghampirinya.

"Sini.. Berikan kepadaku"

Krystal mengambil dasi itu, kemudian mulai memakaikannya di leher Kai. Mata mereka saling beradu, Kai benar-benar merasakan jantungnya yg berdetak semakin cepat saat berdekatan dengan Krystal seperti ini.

"Sudah selesai"

Kai masih tersenyum menatap Krystal. Krystal bingung, dia kemudian menjentikkan jarinya.

"Hei.. Ada apa?"

"Tidak"

Kai mengelus tengkuknya, Krystal menjadi sangat bingung.

"Kai.. Semangat! Semoga meeting kali ini sukses" ucap Krystal sambil menepuk pelan bahu Kai.

Kai hanya mengangguk.

Krystal kemudian berlalu meninggalkan Kai, dia mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Apa yang terjadi pada diriku? Mengapa setiap kali aku berada dekat dengan Krystal jantung ini berdetak lebih kencang?"

Kai terus memegangi dadanya, dia tersenyum saat melihat foto pernikahan mereka.

"Apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Ahh sial! Bahkan sebelumnya aku tak pernah merasakan seperti ini, mengapa perasaan ini berbeda?"

Kai terus menerka perasaan yang tiba-tiba muncul saat dia berada dekat dengan Krystal.

To be continued...

ConscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang