Saat Zila keluar dari kamar mandi, ia menatap seisi kamarnya dan tak menemukan kedua sosok gadis yang sudah membangunkannya tadi, dan lebih mengherankan lagi, tatanan kamar Zila terlihat sangat rapi, membuat Zila tersenyum manis.
"Pasti si Lia takut, haha... Emang enak di kerjain?!" gumam Zila sambil tertawa kecil.
Setelah bersiap-siap, Zila keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan untuk sarapan.
Di meja makan sudah ada dua gadis kembar yang membangunkannya tadi duduk manis sambil memainkan ponsel mereka.
Zila menarik kursi dan mengambil sebuah apel dan memakannya tanpa bersuara. Ia juga sibuk dengan ponselnya.
Kedua gadis kembar itu menghentikan aktivitasnya saat melihat Zila menarik kursi.
"Za? Maafin Lia dong?" ucap gadis bernama Lia itu dengan wajah memelas.
Ingin rasanya Zila tertawa melihat ekspresi memelas Lia, namun ia tahan, ia ingin mengerjai sahabatnya itu.
"Za? Zaza cantik, imut, baik hati dan tidak sombong, dan juga suka traktirin Lia, maafin Lia dong! Yah? Yah? Yah?" ucapnya sambil memegang tangan Zila.
"Za? Maafin Lia dong? Lia bakalan lakuin apa aja supaya Zaza maafin Lia deh?"
"Apa aja?" tanya Zila kepada Lia, gadis itu langsung tersenyum lalu mengangguk antusias.
"Yakin?" tanya Zila lagi, dan Lia hanya mengangguk.
"Le? Lele mau Lia ngapain?" tanya Zila kepada gadis yang dipanggilnya Lele yang merupakan saudari kembar Lia.
Lia dan Lele langsung saling menatap, Lia menggelengkan kepalanya meninta agar saudari kembarnya itu tidak meminta hal-hal aneh. Sedangkan Lele tersenyum licik ke arah saudari kembarnya.
"Lele mau...Lia joget-joget didepan bodyguard kamu Za!"
"Lele!! Lele jahat banget sama Lia! Jangan dong! Za! Jangan diturutin yah? Plis..." ucap Lia dengan wajah memelas, matanya sudah berkaca-kaca, kepalanya terus menggeleng tanda tak mau.
Zila tersenyum licik kearah Lia.
"Jangan Le! Kasian Lia nya!" Lia langsung tersenyum mendengar ucapan Zila. Tapi itu tak berlangsung lama, karena Zila..."Jangan disia-siain kesempatan itu maksudnya, Lihat tuh, Lia udah mau banget jogetnya! Haha... Nanti kita videoin yah Le! Biar Lia jadi terkenal! Haha..."
"Zaza! Jangan dong... Huaaaa... daddy!!! Lele sama Zaza jahat sama Lia! Daddy!!!"
Zila dan Lele terbahak melihat kelakuan Lia yang masih seperti anak kecil, padahal umurnya sudah 24 tahun.
"Sini deh Lia! Zaza gak marah kok sama Lia! Zaza cuma bercanda, maafin Zaza yah?" ucap Zila sambil menahan tawanya.
"Lia, maafin Lele juga yah? Kita cuma bercanda kok!"
Lia langsung berhambur memeluk Zila dan juga Lele. "Zaza, maafin Lia jahil sama Zaza yah?" Zila hanya mengangguk.
"Duduk! Kita sarapan, lalu kita berangkat ke kantor!" kedua gadis kembar itu hanya mengangguk patuh.
Gadis kembar itu adalah sahabat Zila semenjak tinggal di London, dulu mereka satu kelas saat SMA, dan kini kedua gadis kembar itu kerja di perusahaan Zila.
Michelle Alvina Roberto, dipanggil Lele dan Michellia Alvinsa Roberto, dipanggil Lia. Itulah nama mereka. Gadis keturunan Inggris, Jerman, dan Indonesia. Kata mereka neneknya adalah orang Indonesia.
Lele bekerja sebagai direktur keuangan, dan Lia bekerja sebagai direktur personalia di perusahaan Zila, Zl Company. Zila adalah sahabat mereka sekaligus atasan mereka di Zl Company yang menduduki posisi presiden direktur atau CEO Zl Company.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAZILA [End]
Teen Fiction📣Nanti libur semester kita revisi, hehe... Kalau gak mager, haha🤣 Bagaimana jika hidup tanpa kasih sayang orang tua? Tidak menyenangkan bukan? Itulah yang dialami Fazila. Ia hidup bersama kedua orang tuanya, tapi tak pernah mendapatkan kasih sayan...