Andrian berlari hingga dia bisa meninggalkan semua pasukan yang mengejarnya. Semua kerja kerasnya selama ini, semua hartanya, hilang begitu saja dengan satu serangan pasukan gabungan. Tidak ada yang bisa Andrian lakukan dan dia memang tidak ingin melakukan apapun. Andrian memutuskan untuk hidup sederhana sebagai petani di tepian desa salah satu kerajaan besar di barat.
Kerajaan itu dipimpin oleh raja yang kejam dan mereka menarik pajak yang besar kepada rakyat. Andrian tetap berusaha agar tidak mencolok, dia tidak keberatan para tentara kerajaan itu menarik pajak yang besar untuknya karena Andrian sudah merasakan semua kemewahan yang ada di dunia. Andrian tidak begitu peduli lagi dengan uang dan dia tidak keberatan asal tentara kerajaan itu tidak mengganggunya.
Tidak ada lagi hal yang menarik perhatian Andrian. Dia sudah menyarungkan pedangnya dan menaruhnya di tempat yang tertutup. Kehidupan sebagai tentara bayaran sudah menjadi masa lalu kini. Sesaat impian masa kecilnya sempat terbesit tapi Andrian tahu itu hanyalah impian anak kecil bodoh yang belum merasakan kerasnya dunia. Kini satu satunya hal yang Andrian terus pikirkan adalah cintanya dengan sang putri.
Dua tahun telah berlalu dan kehidupan Andrian cukup baik di desa kecil itu. meskipun raja terus meningkatkan pajaknya, Andrian tidak pernah terganggu dengan itu. Malah Andrian kini menemukan sahabat baru disana bernama Bruno. Dia adalah orang yang sangat baik dan memiliki selera humor yang tinggi. Bruno adalah seorang petani juga dan Bruno membentuk sebuah persatuan tani yang akan membantu petani satu dan yang lain sehingga mereka tidak terlalu tertekan dengan pajak berlebihan dari raja.
Dua tahun terakhir Andrian juga sudah menemukan kehidupan barunya dan dia juga berturut serta dalam persatuam tani yang diketuai Bruno. Lima kali musim paceklik panen melanda para petani dan lima kali juga Andrian selalu memberikan bantuan. Andrian kini menemukan kebahagiaan barunya yaitu dengan membantu sesama.
Sebelumnya Andrian hanya membantu para petani yang ikut dalam persatuan tani, tapi lama kelamaan Andrian mulai melebarkan bantuannya ke seluruh petani di kerajaan. Andrian bahkan juga membantu para pedagang kecil dan peternak yang kesusahan. Kadang Andrian memberikan beberapa hasil buminya kepada orang yang lebih membutuhkan dan bahkan Andrian juga memberikan sejumlah uang sebagai tambahan modal usaha teman temannya.
Andrian sendiri bukan orang kaya lagi sekarang. Dia tidak punya banyak uang tetapi dia selalu punya makanan karena dia memang seorang petani. Andrian kadang memberikan hasil bumi kepada para tentara yang menagih pajak kepadanya. Andrian tahu bahwa para tentara itu digaji rendah sementara semua pajak itu digunakan raja untuk membiayai pesta pora dan gaya hidup mewahnya setiap hari.
Andrian terkenal sebagai orang yang sangat baik dan tepat hari ini sahabatnya Bruno akan melaksanakan pesta pernikahan kecil di rumahnya. Bruno menikahi seorang gadis anak pedagang kecil dari desa sebelah. Meskipun kedua keluarga mereka serba kekurangan, tapi pancaran kebahagiaan sangat nampak di wajah kedua calon mempelai itu.
“Apa kamu siap untuk pesta melepas masa lajangmu nanti malam? Kamu harus datang karena jika tidak, kamu akan membuat Henry dan Hans kecewa. Mereka sangat antusias sekali dengan pernikahanmu terutama pesta pelepasan masa lajangnya haha!” Ujar Andrian kepada sahabatnya itu. Mereka berdua menikmati segelas air dingin sambil menatap ke arah matahai yang akan segera tenggelam. Setelah bekerja di ladang seharian penuh, memandang matahari tenggelam dengan segelas air segar sambil bercakap cakap adalah hal yang sangat nikmat dilakukan.
Malam harinya, Andrian, Henry, dan Hans yang sudah menyisipkan uang untuk menggelar pesta pelepasan masa lajang Bruno di bar kecil tengah desa. Mereka minum seperti orang yang belum pernah minum sebelumnya hingga mereka semua kehilangan kesadaran. Ini adalah pesta yang sangat layak di rayakan mengingat kehidupan mereka selalu tertindas oleh aturan aturan raja yang hanya menguntungkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengatasi
Teen FictionSeperti biasa, Abi selalu mengawali paginya dengan ceria. Gadis itu melangkah sedikit melompat membuka satu per satu gorden yang ada dirumahnya. Sifatnya yang seperti itu membuat orang lain pasti berpikir bahwa dia anak yang ceria yang memiliki kelu...