TITIK TERENDAH

23 9 0
                                    

“Cerita ini mengajarkan kita bahwa masa lalu akan selalu datang kepada kita sejauh apapun kita mencoba untuk berlari. Mungkin ada saatnya untuk mengambil tindakan tegas dan kadang ekstrim untuk menyelesaikan semuanya, tapi ingatlah suatu saat nanti ada dimana kamu sampai di sebuah titik yang akan memberimu dua pilihan. Berhenti dan memaafkan atau terjebak dalam lembah kebencian.” Ujar wanita betudung itu.

“Sekarang tugasku sudah selesai. Tugasmu kini adalah untuk mengatasi semua ketakutanmu. Ketakutan di masa lalumu, ketakutan di masa sekarang, dan ketakutan di masa depan. Tapi untuk sekarang kamu harus bangun.”

Beberapa tetes air turun dari langit yang nampak mendung. Abi memacu motornya lebih kencang lagi. Akan sangat gawat jika dia kehujaan saat berangkat sekolah. Abi bersyukur sesaat setelah dia tiba di sekolah, hujan baru turun dengan derasnya. Tampaknya pagi ini menjadi pagi yang santai karena hujan membuat semangat belajar dan mengajar menurun.

Lihatlah banyak anak yang bermain dan bercanda di depan kelasnya masing masing. Abi berjalan melewati lorong dan entah kenapa Abi merasa seakan ketika dirinya melewati sebuah kelas, kelas itu tiba tiba menjadi sepi dan semua anak di dalamnya memperhatikan dirinya dengan tatapan aneh.

Abi merasakan sesuatu yang ganjil. Bukan satu dua kelas saja yang memperhatikannya tapi semua kelas. Abi mendengar bisikan bisikan dibelakangnya dan Abi juga mendengar kata kata yang tidak pantas terucap dari beberapa siswa seperti jalang dan lacur. Abi membatin, sepertinya kata kata itu ditunjukan kepadanya. Jika tidak, kenapa semua orang melihatnya dengan tatapan seperti itu.

Abi melirik ke kanan dan ke kiri, gadis itu mempercepat langkahnya karena mulai tidak nyaman dengan tatapan dan omongan yang diterimanya. Abi melihat di depannya ada kerumunan siswa yang melihat ke arahnya. Seakan akan para siswa itu menunggu Abi untuk lewat. Abi menundukan kepalanya dan melangkahkan kakinya lebih cepat lagi.

Sesaat ketika Abi melewati kerumunan itu, semua siswa langsung bersorak dan meneriakan kata kata kasar yang ditunujukan kepada Abi. Kata kata seperti jalang dan lacur juga terlontar dari mulut mereka. Tidak sampai disitu aja, para siswa itu juga melempari Abi dengan bulatan bulatan kertas. Abi berlari untuk menghindari semua itu. Abi bingung dan malu diperlakukan seperti itu, bahkan dari kejauhan pun mereka masih meneriakan kata kata kasar kepada Abi.

Abi masuk ke dalam kelas dan mendapati tatapan yang sama dari teman temannya. Tatapan itu seakan mereka jijik dan tidak ingin melihat Abi. Gadis itu mulai bertanya tanya sebenarnya perbuatan salah apa yang sudah dilakukannya, kenapa seluruh siswa memperlakukannya seperti itu.

“Hei Gin, kenapa sih orang orang kek gitu ke aku?” Tanya Abi kepada Gina yang sudah sampai terlebih dulu. Gina tampak dingin, sepertinya semua berubah menjadi dingin kepadanya. Gina memberikan ponselmnya kepada Abi dan alangkah kagetnya gadis itu mendapati video rakaman dirinya menari saat di pelantikan OSIS dan satu lagi sebuah video dimana dirinya hampir ditelanjangi dan diperkosa oleh Wisnu.

Mata Abi langsung berkaca kaca seketika, dirinya tidak tahu harus berkata apa. Sekaan hara diri Abi hancur seketika ketika melihat video itu sampai di ponsel Gina. Dan tidak sampai disitu saja, dua video aib Abi itu sudah tersebar luar ke ponsel semua orang di sekolah, bahkan mungkin para guru juga.

“Aku gak nyangka Bi ternyata kamu seperti itu!” Ujar Gina. Abi menatap Gina tidak percaya. Orang yang seharusnya mendukungnya untuk sekarang juga malah ikut beranggapan buruk kepadanya seperti semua orang. Abi sudah tidak bisa menahan malu, gadis itu lalu menumpahkan air matanya di depan seluruh teman sekelasnya. Abi berlari keluar kelas, dia hanya ingin menyembunyikan wajahnya dan pulang. Sorakan, teriakan, dan cemoohan itu terdengar mengiringi Abi yang berlari melewati kelas kelas.

“Abigail!” Ujar Pak Eko ketika Abi tepat melewati ruang BK. Bukannya malah memberi dukungan atau bertanya tentang kronologinya terlebih dulu, beberapa guru di dalam ruang BK lebih memilih menyudutkan Abi dan mengintrogasinya seakan akan dialah penjahatnya.

MengatasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang