Ra-Seventeen✔

191 10 0
                                    

Happy reading!
Dikit banget kek cerpen'(
Untuk di part hampir tigapuluhan gak sedikit kok.

"Semakin hari semakin menghangat, apa cinta sudah menyelimuti es balok berwujud manusia tamapan itu?"

~2Ra

Disebuah kediaman Ardenan terdapat empat Remaja lekaki yang sedang bermain PS. Mereka adalah Fajar, Vero, Angga dan juga Raka namun Raka tidak ikut bermain PS karena males. Memang mereka memutuskan untuk pergi kerumah Fajar, karena di rumahnya tidak ada siapa-siapa.

Ibunya pergi kerumah Opa-Omanya yang ada di luar kota, Ayahnya sama masih bekerja di bandara. Ayahnya jarang pulang kerumah karena memang dia seorang Pilot yang pulangnya dalam setahun bisa dihitung dengan jari, karena jarangnya dia pulang.

Ditambah lagi kedua pembantunya pulang kampung, karena anak mereka yang ada dikampung mau menikah minggu sekarang. Memang pekerja dari keluarga Fajar hanya dua orang dan mereka sepasang suami istri. Yang istrinya sebagai pembantu rumah tangga yang bekerja membersihkan rumah karena kalo masak masih dikerjakan oleh Sima walau kadang sering di bantu oleh bi Sumi-pembantunya itu. Dan satu lagi suaminya bi Sumi yaitu pak Ujang dia sebagai satpam dirumahnya.

Keluarga mereka memang tidak menginginkan banyak pekerja bukannya tidak mampu membayar banyak pekerja. Namun karena Sima sendiri yang menginginkan dirinya mengerjakan semua pekerjaan rumahnya sendiri, namun suaminya menolak karena dia akan ribet mengurus rumah yang seperti istana itu sendirian, jadinya dia memilih 2 pekerja saja dirumahnya.

Dan sekarang tigalah hanya Fajar seorang di rumah ini, jadinya tadi ketika pulang sekolah mereka berinisiatif untuk main di rumah Fajar. Supaya rumahnya tidak sepi.

Tok...tok...tok...

"Assalamu'alaikum Tante... Abang..."

Ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam, tetapi mereka hanya menghiraukau saja, dan terus bermain.

Tok...tok...tok...

Terus saja suara pintu diketuk mengganggu mereka.

"Siapa si ganggu aja tuh orang berisik!" dumel Anggi.

Tok...tok...tok...

"Jar, buka tuh pintunya. berisik banget anju!" kata Vero yang juga sudah mulai kesal.

"Males nanti gue kalah lagi, biarin dah nanti juga pergi," kata Fajar, yang tak mau terganggu.

Tok...tok...tok...

"Berisik banget, ka lo dong bukain pintu, lagian kan lu lagi gak main," kata Anggi sudah mulai sangat kesal

"Males!" jawabnya seadanya.

Tok...tok...tok...

"Ka ayo dong berisik banget nih, emang siapa si?" tanya Vero.

"Keknya si dari suaranya kek adek gue, kan dia emang cempreng," jelas Fajar.

"Emang lo punya adek?" tanya Anggi.

"Si Rara." dengan masih Fokus ke monitor di depannya.

"Biarin lah paling juga mau ngeru-"

Perkataan Fajar terpotong, karena melihat Raka yang sudah berdiri.

"Suh," lanjut Fajar.

"Woy Ka lo mau kemana?" teriak Fajar yang melihat Raka yang sudah mendekati pintu.

Raka yang di panggilpun menghentikan langkahnya, lalu menoleh kearah teman-temannya.

"Giliran Rara aja cepet," goda Vero.

Setelah Vero mengatakan itu, Raka melanjutkan kembali langkahnya tidak peduli dengan teriakan teman-temannya yang menggodanya.

"Kenapa gue mau bukain pintu?" tanyanya dalam hati pada dirinya sendiri.

"Tapi bodo amatlah," Raka terus melanjutkan niatnya membuka pintu.

Ceklek...

*****

Hingga Rara merasakan kenapa pintunya menjadi tidak sekeras seperti tadi, Sevila yang sedari tadi diam tidak bersuarapun. Langsung angkat bicara.

"Ra..." Kata Sevila.

Rara menoleh kearah Sevila yang tepat di sebelah Fiona, dan Sevila memberi isyarat kepada Rara untuk menoleh kedepan.

"Lah tuh cewek kenapa ngetuk-ngetuk dada gue?" kata Raka dalam hatinya.

"Kok gue deg-degan yah?"

Rara pun menolehkan kepala kedepan dan dia terkejut setengah malu. Raka mengernyitkan dahinya melihat kearah Rara.

"Hehe sorry kak, kirain gue pintu hehe," kata Rara sambil menggaruk tengkuk kepalanya karena malu.

"Ceroboh!" setelah mengatakan itu, Raka kembali memasuki rumah Fajar meninggalkan mereka begitu saja.

*****

Vote,komen and share!!
Follow ig; ratihhermawatii

2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang