Ra- Twenty Seven✔

152 6 0
                                    

"Gengsi yang besar bisa mengalahkan apapun, hilangkan rasa gengsimu maka apa yang kamu inginkan akan kamu dapatkan!"

~2Ra

*****

Pritt...

Suara peruit terdengar di area lapangan, sekarang adalah mata pelajaran olahraga di kelasnya Rara dan di gabung dengan kelas duabelas IPS satu.

"Sekarang dimulai dengan lari keliling lapangan lima putaran, pritt ..." ujar Pak Wawan sambil meniupkan pruitnya kembali.

Semuanya melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Pak Wawan-guru olahraga. Di sana ada yang berlalari dengan serius ada pula yang berleha-leha seperti yang dilakukan Rara, Fiona dan Sevilla.

"Sevila, Fiona Rara!!" tegas Pak Wawan.

"Lari yang benar. Bukannya berleha-leha," lanjut Pak Wawan.

Mereka yang bertiga mematuhi apa yang di perintahkan Pak Wawan. Karena mereka sedang tidak mood adu mulut dengan guru, apalagi gurunya masih single eh wk...

Semuanya sudah selesai dengan jalan santainya dan mulai pemanasan, di pimpin dengan seksi olahraga masing-masing.

Pak Wawan selaku guru olahraga mereka hanya memperhatikan murid-muridnya, membiarkan mereka melakukan pemanasan dengan sendiri asalkan tertib.

Di kelas Rara di pimpin oleh Yoga.

"Satu... dua... Tiga... Empat... Lima... Enam... Tujuh... Delapan... Dua dua tiga empat lima enam tujuh delapan..."

Mereka mulai berhitung, selang beberapa waktu pemanasannya telah selesai lanjut ke olahraga inti yaitu permainan bola basket. Sekarang yang bermain yaitu kelas Rara dan kelas duabelas IPS satu yang cowoknya.

Untuk yang perempuannya nanti di gilir, untuk saat ini perempuannya ada yang nonton di pinggir lapangan ada pula yang memainkan bola basket yang nganggur. Yang penting tidak boleh keluar dari area lapangan.

Rara, Sevila dan Fiona mereka duduk di sisi lapangan menunggu giliran mereka bermain.

"Eh Ra, Vil. Gue ngerasa kakel itu ngeliatin kita deh dari tadi. Eh tapi lebih tepatnya ngeliatin Rara terus," Ujar Fiona sambil menunjuk empat siswi tepat berada disebrang tidak jauh dari posisi mereka yang sedang memegang bola basket.

"Perasaan lo aja kali!" Jawab Rara malas.

"Eh beneran gue, soalnya dari tadi gue perhatiin emang bener lagi ngeliatin gitu kek sinis gitu lagi tatapannya," jawab Fiona kembali.

"Biarin lah mungkin dia ngefans sama gue," jawab Rara lagi.

Mereka kembali pada fikiran masing-masing.

"Rara,"

Tepat di belakang mereka ada yang memanggil nama Rara, ketika Rara menoleh ke belakang dan...

"Awas!!!"

*****

Drrt...drrt... drrt...

Getar smartphone seseorang di depan kelas membuatnya mau tak mau harus menghentikan aktivitas belajar mengajarnya. Ya, dia adalah seorang guru bahasa Indonesia yang bernama Pak Sunandar kerap di panggil Pa-Nday. Guru terkocak di sekolah SMA HARAPAN 1.

"Iya hallo?"

Pak Nday mengangkat lengannya dengan lima jarinya terbuka kepada siswa-siswi seolah memberi isyarat kepada mereka untuk tunggu sebentar.

2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang