Ra-Sixteen✔

189 7 0
                                    

Jangan hujat karena banyak kesalahan yah apalagi karena ceritanya gajelas menurut kalian.


*****

"Sebuah pertemanan belum terasa lengkap, bila dari salah satunya tidak mempunyai otak polos."

~2Ra


Sekarang semuanya sudah kumpul di meja makan kecuali kedua kakak dan ayah Rara yang tidak ada. Untuk melangsungkan makan bersamanya. Mirna-ibunya Rara yang menyadari wajah Fiona pun angkat bicara.

"Fiona kenapa muka kamu ditekuk gitu?" tanya Mirna.

"Tante itu bukan daging manusia kan?" tanyanya sambil menunjuk soto ayam yang ada dimeja makan tersebut.

Mirna yang mendengarnya, langsung memelototkan matanya. Tidak percaya dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh teman anaknya tersebut, Vila yang ada di sebelahnyapun langsung menoyor kepala Fiona.

Tiba-tiba...

"HAHAHA"

Terdengar suara gelak tawa yang keluar dari mulut Rara, sambil memegang perutnya. Tidak menyangka dengan pertanyaan polos yang dilontarkan oleh Fiona.

Fiona menatap tajam kearah Rara.

"Kenapa lo ketawa hah?!" kata Fiona dengan wajah yang sangat kesal.

Rara tetap saja tidak menanggapi perkataan Fiona dia terus tertawa.

"Tante tadi kata Rara dibawah dagingnya daging manusia," lanjut Fiona kepada tantenya.

Mendengar perkataan Fiona, Rara semakin tertawa keras. Bagaimana bisa dia mempunyai teman yang sangat polos seperti itu.

"Rara..." kata Mamanya sambil menatap Rara seolah memperingati.

"Oke-oke sorry-sorry aduhhh..." Rara berusaha menghentikan tawanya, sambil terus memegang perutnya.

"Oke mah, sebenernya tadi tuh aku canda. Fiona aja yang otaknya kurang pintar," kata Rara.

Mirna menatap Rara tajam sama dengan Fiona yang juga menatap Rara tajam.

"Mulutmu Ra..." peringat Mirna-mamanya Rara.

Fiona yang melihat kalo Mamanya Rara lebih berpihak kepadanya daripada anaknya langsung menjulurkan lidahnya kearah Rara.

"Iya ma iya," Rara sudah menghentikan tawanya.

"Sudah- sudah yuk makan dulu!" ajak Mirna.

Mereka mulai makan dengan hening hanya diiringi dengan sura sendok yang berdenting beradu dengan piring.

Semuanya telah selesai makan.

"Ra tolong anterin ini yah kerumahnya tante Sima,"

Tante Sima adalah ibu dari Fajar, tantenya Rara.

"Yah kan gak ada abangnya mah..."

Emang biasanya kalo berpergian dia selalu berangkat ke rumah Fajar, dengan abangnya.

"Bareng aja sama Fiona atau kalo enggak sama Vila aja, sekalian main," usul Mirna.

"Gapapa kan tante minta bantu?" tanya Mirna ke Fiona juga ke Vila.

"Siap tan!" ucap mereka bebarengan.

"Mau sama siapa nih?" tanya Rara kearah dua temannya.

"Gue."

"Gue."

Mereka mengatakan bebarengan, Rara pun bingung memilih.

"Gimana kalo bertiga aja, sekalian kita main di rumahnya bang Ajay, gimana?" usul Rara.

"Oke!" ucap mereka kembali bebarengan.

Lalu Rara menghampiri Mamanya sekalian mengambil rantang yang sudah disiapkan Mamanya tadi, setelah itu mereka berpamitan kepada Mamanya diikuti ketiga temannya.

Setelah berpamitan mereka pergi keluar rumah, dan mengendarai motornya masing-masing dengan Rara yang menebeng di motor Sevila dan Fiona yang mengendarai motornya sendiri. Karena kalo Rara dan Fiona satu motor takutnya tiba dirumah sakit. Tahulah mereka itu kurang akur.

*****

Mereka sudah sampai di rumah Fajar, berjalan menghampiri pintu rumahnya lalu Rara mengetuk pintunya.

"Assalamu'alaikum Tante... Abang..." Rara memberi salam sambil berteriak memanggil nama Tante sama Abangnya.

Rara terus mengetuk pintu tanpa menoleh kedepan, karena terus mengobrol dengan Fiona.

"Rumahnya kek istana yah Ra," kata Fiona sambil melihat-lihat luar Rumahnya dan halaman Rumahnya.

Rara masih terus mengetuk pintunya, tanpa menoleh kedepan karena sedang mengobrol dengan Fiona.

"Iyalah Ona, kan Bokapnya Abang gue tuh turunan sultan," canda Rara.

"Emang iya?" tanya Fiona yang masih tak percaya.

Rara dan Fiona terus saja kalut dalam obrolannya, dengan tangan yang masih mengetuk pintu.

Hingga Rara merasakan kenapa pintunya menjadi tidak keras seperti tadi, Sevilla yang sedari tadi diam tidak bersuarapun. Langsung angkat bicara.

"Ra..." Kata Sevila.

Rara menoleh ke depan, dan...

*****

Tolong Vote,Komen Share yah.
Follow ig; ratihhermawatii


2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang