Ra-Twenty Five✔

205 8 0
                                    

Info!!

Typo masih bertebaran dimana-mana hatiku senang... eitt malah nyanyi.
Mohon untuk hargai cerita aku yah dengan kasih Vote, Komen and Share kalo suka. Kalo gak suka bagian mananya yang gak suka? Kasih Krisarnya supaya bisa diperbaiki.

*****

Hingga mereka memasuki gerbang sekolah, banyak pasang mata yang melihat kearah mereka. Karena aneh melihat Raka yang membonceng seorang cewek. Karena selama ini mereka tidak pernah melihat Raka dekat dengan seorang cewek pun. Maka dari itu mereka merasa aneh dengan Raka pagi ini.

Rara menuruni motor Raka dan begitupun Raka juga menuruni motornya dan berjalan beriringan menuju kelasnya masing-masing. Masih banyak yang menatap mereka dengan tatapan aneh, kagum juga ada yang menatapnya jijik.

Rara yang di perhatikan banyak orang merasa risih lalu dia memelototi setiap orang yang menatapnya seperti itu. Emang mereka fikir Rara bakal nunduk malu gitu, gak kali yah. Dia gak malu yang ada risih di liatin gitu. Raka yang melihat kelakuan Rara hanya menggelengkan kepalanya merasa lucu gimana gitu.

"Tuh mata pengen gue colok kali yah," gerutu Rara.

"Apaan si liat-liat? Baru liat orang secantik gue kali yah!" Rara masih menggerutu tidak jelas, Raka yang mendengar Rara menggerutu pun terkekeh pelan tapi masih bisa di dengar dengan Rara karena saat ini Raka berada di sebelah Rara.

Rara yang mendengar Raka terkekeh pun menolehkan kepalanya kesamping dan melihat Raka.

"Pantesan pada ngeliatin gue, ternyata lo masih di samping gue kak?" tanya Rara kepada Raka.

Raka yang mendengar itu mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Kenapa lo ngikutin gue sih kak? tuh jadinya banyak yang liatin. Karena gue jalan sama orang jelek kaya lo kak ah," cerocos Rara, tentu saja Rara mengatakan itu bohong. Faktanya kan emang Raka ganteng. Rara mengakui itu.

"Bener jelek?" tanya Raka sambil menundukkan kepalanya supaya bisa melihat dengan jelas wajah Rara.

Rara yang berada di posisi itu menjadi salting. Dan mereka semakin menjadi sorotan siswa siswi yang ada disana.

"I-iya jelek tau ah," ucap Rara gugup, setelah mengatakan itu Rara meninggalkan Raka.

Setelah sampai di depan pintu kelas Rara, Rara menyadari kalo Raka juga ada di belakangnya.

"Kak kenapa lo masih ngikutin gue sih? Ngefans yah lo. Bilang aja kalo ngefans jangan malu-malu. Mau minta tanda tangan gue yah? Sini mana pulpenya kebetulan gue gak bawa pulpen lupa," cerocos Rara kembali. Karena kesal merasa diikuti oleh Raka.

Raka yang mendapat cerocosan itu hanya menatap Rara datar. Dan mengangkat sebelah alisnya.

Apa tadi yang dikatakan Rara ngefans? Sorry Raka gak bakal ngefans sama cewek cerwet, bawel dan ceroboh kek Rara.

"Cerewet!" saekas Raka.

"Kelas gue disana,"lanjut Raka dan Raka menunjuk kedepan, dimana dipaling ujung adalah kelasnya Raka.

Rara yang mendapat jawaban seperti itu merasa malu, lalu langsung memasuki kelasnya karena sangat-sangat malu.

Raka yang masih di posisi pun hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum walau hanya sedikit.

Tanpa Raka sadari barusan ada yang melihatnya tersenyum. Mereka adalah teman-teman Raka siapa lagi kalo bukan Fajar dan cees.

"Ciee senyum ciee," goda Anggi.

Emang yah tuh anak gak bisa gitu tidak menggoda orang.

Raka yang menyadari itu langsung menetralkan kembali ekspresinya menjadi semula.

Kenapa teman-teman kunyuk-nya ini selalu datang di waktu yang tidak tepat si?

"Wah adek gue bentar lagi gak jomblo guys!" seru Fajar.

"Wahh temen gue juga bentar lagi gak jomblo guys!" balas Vero sambil merangkul bahu Raka.

Raka yang merasa kesal pun meninggalkan teman-temannya yang sudah tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Raka barusan.

"Dasar ABG emang gitu," celetuk Anggi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Seperti orang tua saja.

"Masa ABG mukanya kek yang udah punya cucu seribu gitu sih," jawab Vero.

"Emang ABG apa?" tanya Anggi kepada Vero.

"Anak Baru Gede?" jawab Vero ragu.

"Lu yang bolot apa gue yang terlalu pinter si?" tanya Anggi sambil mengusap dadanya dan menggelengkan kepalanya kembali.

Merasa direndahkan Vero pun tidak terima, dia menatap Anggi tajam.

"Emang ABG apa?" tanya Vero yang penasaran ABG versi Anggi itu apa.

"Apes Bin Goblok!!"

"Temen sendiri dikatain apes ame goblok," jawab Vero yang ada di pihak Raka.

"Yang ada tuh Anggi Bin Goblok!" lanjut Vero.

"Gue kan juga temen lu bangsat!!" sarkas Anggi yang tidak terima dikatain goblok.

"Dih emang lu temen gue? Gada. Gue gapunya temen goblok kek lu yah!" Jawab Vero lagi.

Fajar yang melihat pertengkaran Kedua teman gobloknya yang anfaedah pun merasa kek orang goblok

"Sama-sama goblok!" Sarkas Fajar.

Setelah mengatakan itu Fajar meninggalkan kedua temannya menyusul Raka yang pastinya sudah sampai kelas.

Anggi dan Fajar yang mendengar itu jadi cengo dan hanya melihat kepergian Fajar, setelah sadar Anggi dan Vero saling tatap sebentar dan mereka menyusul Fajar dan berniat akan memberi bogem Fajar karena udah ngatain mereka goblok.

*****
Kok malah ngomongin goblok si?  Tuhkan si gobloknya jadi panas telinga karena diomongin sama yang goblok. Tau ah pusing aku cuk!!
Gimana  gaje yah? Gapapa deh mentoq soalnya.

Follow
Ig : ratihhermawatii
Ig : ratihhermawatii

2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang