Ra-Three✔

345 22 0
                                    

"Mensuport cara kami itu beda dari yang lain. Mensuport cara kita itu dengan cara mengejek ataupun menjatuhkan satu sama lain. Dan dari situ kami mulai berfikir untuk bangkit."

****

"Selain ceroboh, cempreng juga," ucapnya sambil melengos lagi-lagi tidak membantu rara yang kesusahan.

"Suara ituu.."

Rara langsung memalingkan tubuhnya ke arah suara tadi. Namun, nihil orang yang berbicara tadi sudah tidak ada disana.

"Siapa yah orang tadi?" Rara memikirkan orang tadi sambil melanjutkan kembali kepada hukumannya.

Tanpa sepengetahuan Rara ada dua orang perempuan yang memasuki toilet sambil berbincang-bincang.

"Eh, eh Fin tumben-tumbenan yah cuaca hari ini cerah. Malahan sangat cerah dari biasany," ujar seorang cewek kepada temannya dia Sevila bersama dengan temannya Fiona.

"Iya yah, mungkin ini ada iblis yang berubah bak jadi malaikat yang mau sukarelawan membersihkan nih toilet yang super duper bau gini," ujar Fiona membalas ucapan Sevila.

Merasa tersindir juga sangat hapal dengan suara dua ekor curut tersebut, Rara kembali membalikkan tubuhnya ke asal suara tersebut.

"Kalian, ngapain kalian ngomong gitu hah? Bantuin apa kek. Bukannya nyinyir ke gitu yah"

Fiona dan Sevila dia adalah sahabat Rara, mereka sangat begitu dekat.

Hampir semua orang tau dengan mereka bertiga, bahkan banyak orang yang bilang mereka itu ber genk. Tetapi bagi mereka, mereka itu berteman dengan siapa aja.

Bukannya menjawab pertanyaan sahabatnya tersebut dia malah mengejek kembali.

"hahaha... ngapain lho disini?" ujar fiona sambil ketawa-tawa melihat sahabatnya yang sudah tidak bisa dibilang manusia lagi karena keadaannya yang sudah berantakan.

"Menurut lho gue lagi ngapain disini hah?!"
Jawabnya agak ngegas karena kesal.

"Sans dong My Pet," sevila yang sedari tadi ketawa tanpa ikut bicarapun sekarang ikut bicara.

"Eh ngomong-ngomong mending yah lu terlambat setiap hari biar nih wc bersih terus tiap hari wkwk" terus saja Fiona mengejek Rara yang udah kesal sedari tadi.

Sevilla yang mendengar tersebut, untul saat ini Sevila merasa setuju dengan ucapan si Fiona karena biasanya Fiona itu telmi dan polos.

Kali ini ucapannya sangat disetujui oleh Sevila, Sevila cuma bisa ketawa-tawa karena dia tidak tau harus mengatakan apa-apa lagi dia dengan terus merhatikan kedua sahabatnya tersebut.

Melihat wajah Rara yang sudah memerah menahan amarah. Sevila pun langsung angkat bicara karena kasian lihat sahabatnya yang udah bukan seperti manusia lagi.

"Udh-udah tar dibantuin tuh sama si Ona!"
Fiona langsung menghentikan ketawanya ketika merasa dirinya yang ditunjuk.

"Hello-hello disini nama gue FIONA CLARISSA yah bukan Ona-Ona!" ucap Fiona sambil menekankan nama panjangnya.

"Udah bagus-bagus gue dinamain sama Bokap-Nyokap gue malah asal ganti aja bego yah lu!" dumelnya pelan namun masih kedengaran dengan kedua sahabatnya tersebut.

Rara yang mendengar Fiona yang mendumel pun menahan ketawanya yang mau meledak takut-takut sahabatnya tersebut bisa marah lagi karena diketawakan.

"Iya-iya Fiona tuyung maafin aku yah tuyung" Sevila dengan nada yang dilebay-lebaykan dan dengan kedua tangan yang mencubit cubit kedua pipi Fiona.

Langsung saja Fiona menyingkirkan kedua tangan Sevila dan mundur sedikit menjauhi Sevila dengan alis yang berkerut karena merasa aneh.

Sevila yang kebiasaan agak cuek ke semua orang tiba-tiba gaya bahasanya seperti itu, mebuaat kedua sahabatnya merasa jijik ngeliat sama ngedengernya.

"Najis deh tuh temen lu tuh ra," tunjuk Fiona sambil bergidik ngeri melihat sahabatnya .

"Ih najis temenlu kali iw aneh gue!" jawab rara sambil bergidik.

"Serah kalian deh, guemah mau sama bangSatpam aja temenannya!" katanya dengan menyebut nama bangsatnya di taikkan volumenya sambil melengos pergi.

"Yelah-yelah temen lu tuh pergi sambil merajuk!" kata fiona.

"Ehkan lu tadi yang ngejek pertama ellah bushet" kata Rara.

"EH, VILA MAU KEMANA LHO" lanjutnya sambil berteriak.

"Pergi ke bangSatpam, mau pacaran," jawabnya sekarang sambil menekankan nama bangsatnya.

"Cerewet..."

*****

Tolong jangan hujat yah, untuk kalian yang gak suka sama cerita aku gak usah di baca aja daripada hujat. Kalo kritik saran boleh tapi lewat chat.

Dan maaf banget ini seperti cerita pendek karena tulisannya sedikit, soalnya awalnya aku gatau.

Ini juga hasil revisi, tapi kalo masih banyak yang salah nanti usahain buat di perbaiki lagi.

Terimakasih juga yang sudah baca cerita absurd aku ini yah juga terimakasih juga buat yang vote, komen itupun kalo ada wqwq.

Selamat membaca Part selanjutnya!!

2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang