Ra- Twenty Four✔

185 8 0
                                    

Malam sudah berganti dengan pagi, meja makan sudah di penuhi dengan penghuninya masing-masing yang akan beraktifitas di pagi hari ini.

"Mah, Papah kapan pulang si?"

Pertanyaan tersebut keluar dari mulut Rara di sela-sela makannya.

"Mm katanya si pekan depan Papa kamu pulang Ra," jawab Mamahnya Rara.

Rara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban, dia sudah lama tidak bertemu dengan Papahnya dan saat ini dia sangat merindukan Papa-nya tersebut.

"Ra kamu ber-"

Tingnong...tingnong...

Fikri yang ingin bertanya kepada Rara tapi keburu kepotong sama suara bel.

Mirna sang Mamah yang berniat ingin membukakan pintu langsung di cegat dengan omongan Rara.

"Gapapa Mah itu temen Rara. Rara langsung berangkat yah Mah," pamit Rara kepada sang Mamah.

"Rara berangkat dulu yah Abang-abangkuuu," lanjut Rara juga pamit kepada abang-abangnya.

Tidak lupa sebelum Rara pergi, Rara menyalami tangan mereka terlebih dahulu.

"Biasanya kan kalo Fajar langsung nyelonong masuk aja," kata Rendi memecah lamunan mereka.

Memang mereka sedang berfikir siapa si yang menjemput Rara, kan kalaupun Fajar dia pasti akan masuk dahulu kadang ikut sarapan. Ataupun kedua temannya dia pasti juga masuk dahulu.

"Kan lo tadi denger kata Rara kalo dia di jemput temennya," ucap Fikri.

"Tapi, biasanya kalo kedua temannya juga mereka pasti masuk dahulu pamitan sama Mama," kata Mirna ikut menimbrung.

"Mungkin teman spesialnya," celetuk Rendi.

"Biarin dah berarti dia normal gak kek lo!" sarkas Fikri.

Rendi yang dikatai seperti itu mengerucutkan bibirnya pura-pura kesal. Siapapun yang melihatnya berasa ingin menaboknya.

"Udah-udah lanjutin makannya," lerai Mirna.

Mereka sekarang sudah sibuk dengan kegiatan makannya.

*****

Tepat di depan pintu Rara melihat seorang cowok cool yang sedang membelakanginya.

"Kirain boong," kata Rara pada orang itu.

Orang tersebut berbalik ke arah Rara dengan muka tanpa ekspresi. Siapa lagi kalo bukan Raka Aldair Dhafir yang cuek bebek.

Memang semalam dia ngechat Rara untuk mengajak berangkat sekolah bersama.

Flashback on!!

Rara yang baru saja membaringkan badannya di kasurnya yang empuk, berniat memejamkan matanya karena rasa kantuk dan lelahnya yang melanda dirinya.

Tring...

Tiba-tiba terdengar ada suara notifikasi dari ponselnya yang ada di samping kepalanya tepat di samping bantal. Karena penasaran Rara mengambil ponselnya dan melihat siapa yang baru saja menchat dirinya.

Setelah membuka ponselnya Rara mengerutkan keningnya, ketika nama seseorang yang mengechat dirinya

Raka
Bsk gw jmpt brngkt skolah!

"Kok bisa dia chat gue? Kan gue gak pernah save nombernya," kata Rara dalam hati.

Tiba-tiba suara ponsel Rara berbunyi untuk kedua kalinya menandakan notif masuk kembali.

2RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang